Enam dari 10 Saham LQ45 PER Terkecil Menghijau Bareng IHSG (15/7)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau pada perdagangan Senin (15/7). Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakhiri hari perdagangan, IHSG naik 44,89 poin (0,70%) lalu mendarat di angka indeks 6.418,23.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 10,79 poin (1,06%) ke 1.028,14.
Indeks Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga meloncat. Indeks terbitan Kompas ini naik 11,70 poin (0,91%), lalu hinggap di 1.304,70.
Tonton Video: Analisis IHSG Membaik sampai Akhir Tahun
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Adaro Energy Tbk (ADRO), dan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,36 kali, 6,01 kali, dan 7,19 kali.
Posisi selanjutnya diisi oleh UNTR, ITMG, ELSA, BBTN, MEDC, MNCN, dan WSBP.
Sejalan IHSG yang naik, enam dari 10 saham LQ45 dengan PER terendah juga naik dibanding penutupan sebelumnya.
Saham-saham beruntung itu adalah United Tractor Tbk (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Elnusa Tbk (ELSA), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), Medco Energy (MEDC), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Baca Juga: Menanti efek lanjutan pidato Jokowi dan rekonsiliasi ke IHSG hari ini
Sebaliknya, dua saham bernasib nahas turun harga, yaitu ADRO dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).
Dua saham yang tidak mengalami perubahan harga adalah SRIL dan PTBA.
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah | ||||
---|---|---|---|---|
Kode | Harga (12/7) | Harga (15/7) | PBV | PER |
SRIL | 340 | 340 | 0,9 | 4,36 |
ADRO | 1.280 | 1.275 | 0,65 | 6,01 |
PTBA | 2.840 | 2.840 | 1,86 | 7,19 |
UNTR | 27.850 | 28.025 | 1,75 | 8,56 |
ITMG | 17.250 | 17.425 | 1,62 | 8,7 |
ELSA | 370 | 372 | 0,8 | 8,86 |
BBTN | 2.430 | 2.470 | 1,07 | 9,05 |
MEDC | 835 | 820 | 0,72 | 9,11 |
MNCN | 1.405 | 1.450 | 1,88 | 9,48 |
WSBP | 416 | 428 | 1,38 | 9,73 |
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ratio (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Data seperti ini bisa Anda akses langsung melalui Pusat Data KONTAN - Market.
Baca Juga: Pekan Ini IHSG diprediksi melanjutkan penurunan, simak rekomendasi analis