Eneos dan Goldman Sachs Melanjutkan Tender Offer Nippo di Valuasi US$ 4,2 Miliar
Oleh:
Anastasia Lilin Y
Kamis, 11 November 2021 | 17:19 WIB
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan penyulingan minyak mentah terbesar di Jepang yaitu Eneos Holdings dan Goldman Sachs, melanjutkan rencana tender offer atas 43% saham perusahaan pembuat jalan Nippo Corp. Kesepakatan itu menghargai Nippo sebesar 476,4 miliar yen atau US$ 4,2 miliar.
Dalam sebuah pernyataan, Nippo mengatakan bahwa dewan perusahaannya telah menyetujui tawaran tender offer. Eneos dan Goldman akan memulai tender offer saham pada Hari Jumat besok hingga 24 Desember 2021 mendatang.
Nippo adalah perusahaan berusia 114 tahun yang berbasis di Tokyo. Perusagaab itu telah mengubah pembuatan jalan dari aspal dan kerikil menjadi bisnis teknologi tinggi.
Ini Artikel Spesial
Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.
Baca Juga: IPO-nya Terbesar di 2021, Rivian Raih Kapitalisasi Pasar di Atas US$ 100 M
Presiden Eneos Katsuyuki Ota mengatakan beberapa pemegang saham telah menyarankan bahwa harga Nippo harus lebih tinggi. "Kami berkomunikasi dengan mereka (pemegang saham) tetapi pada akhirnya terserah komite independen Nippo dan komite dewan untuk memutuskan," kata Ota dalam sebuah pernyataan, sesaat sebelum Nippo mengeluarkan pernyataannya.
Pada Hari Kamis (11/11), para penawar telah menerima persetujuan dari regulator anti-trust luar negeri. Jika tender offer berhasil, serangkaian transaksi yang rumit akan membuat Eneos memiliki 50,1% saham Nippo. Adapun Goldman akan memiliki sisa saham Nippo dengan potensi naik menjadi 75% melalui saham preferen dan opsi.
Informasi saja, pendapatan semester pertama Eneos naik hampir enam kali menjadi 211 miliar yen atau US$ 1,9 miliar. Kenaikan harga minyak memungkinkannya untuk membukukan peningkatan valuasi yang besar. Sementara permintaan bahan bakar perlahan kembali dari kemerosotan pandemi.
Saham Nippo turun 1,1% menjadi 4.075 yen pada Hari Kamis (11/11). Sementara saham Eneos merosot 2,5% dibandingkan dengan kenaikan pasar yang lebih luas sebesar 0,6%.
Valuasi terlalu rendah
Sementara itu Oasis Management mengatakan valuasi Nippo sebesar 476,4 miliar yen atau US$ 4,2 miliar, terlalu rendah. Harga penawaran untuk saham Nippo meremehkan sebuah perusahaan dengan setumpuk uang tunai, sekuritas dan real estat. Aset-aset itu saja bernilai lebih dari US$ 2 miliar.
Baca Juga: Kinerja Cikarang Listindo (POWR) Akan Tetap Kuat Ditopang Pulihnya Permintaan Listrik
Oasis yang berbasis di Hong Kong, memiliki 4,5% saham Nippo. Sebelumnya, perusahaan itu mengatakan nilai wajar (fair value) Nippo lebih tepat pada misalnya pada level 5.600 yen per saham atau 28% lebih tinggi dari penawaran Eneos dan Goldman.
Sementara tawaran dari Eneos dan Goldman berada pada premi 29% dari harga rata-rata Nippo selama sebulan sebelum pengumuman pertama. Eneos dan Goldman pertama kali mengungkapkan rencana akuisisi saham pada Bulan September.
Seth Fischer, Pendiri dan Kepala Investasi Oasis mengatakan pembeli berhak untuk meluncurkan penawaran tender mereka. "Tanggung jawab ada pada Komite Khusus Nippo untuk berbicara dengan semua penawar yang tertarik karena mereka telah meyakinkan kami bahwa mereka akan melakukannya," kata Fischer kepada Reuters melalui email.
Semula Oasis mengungkapkan keluhan tentang pemegang saham mayoritas di Jepang yang menggerakkan kepentingan minoritas. Ungkapan itu menggemakan komentar dari investor minoritas di Jepang selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Dijadwalkan Terbit Dua Tahun Lagi, Laporan Bank Dunia Pengganti Doing Business
Awal pekan ini Oasis mengatakan telah menerima jaminan dari Eneos dan Nippo. Kedua perusahaan tersebut terbuka untuk tawaran alternatif.
Ota mengatakan harga saham Nippo sekarang sekitar sebesar 4.000 yen atau US$ 35,37 per saham. Sebelum mulai membahas kesepakatan, dia mengingatkan bahwa sebelumnya harga berada pada sekitar 3.000 yen dan pada awal tahun sekitar 2.500 yen.
Oleh karena itu, Eneos mengaku telah melakukan due diligence yang tepat dan merujuk pada contoh lain dalam pengambilalihan premi. Ota menambahkan, akan ada banyak pendapat sehingga perlu komunikasi. "Tetapi kami pikir itu adalah proposal yang masuk akal," kata Ota.