ESDM Mengerek Target Batubara DMO

Kamis, 14 Februari 2019 | 08:09 WIB
ESDM Mengerek Target Batubara DMO
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengerek estimasi kebutuhan batubara dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) menjadi 128 juta ton pada tahun ini. Proyeksi itu tumbuh 5,79% ketimbang target kebutuhan batubara tahun lalu sebanyak 121 juta ton.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi, mengemukakan kenaikan volume tersebut telah menyesuaikan permintaan batubara dalam negeri, yang bertambah pada tahun ini. Pertumbuhan permintaan dipicu oleh penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang beroperasi pada tahun ini. "Kebutuhan kelistrikan dan industri dalam negeri pada tahun ini meningkat, (jumlah batubara DMO) sesuai dengan kebutuhan itu," ungkap Agung saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (13/2).

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menyebutkan, pemerintah sudah merestui Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) subsektor mineral dan batubara (minerba) sepanjang tahun 2019.

Dalam RKAB tersebut, target produksi batubara nasional mencapai 489,12 juta ton. Jumlah ini naik 0,85% dibandingkan target yang tertera dalam RKAB tahun lalu sebesar 485 juta ton. Namun estimasi tahun ini menurun 7,36% dibandingkan realisasi produksi sepanjang tahun lalu yang sebanyak 528 juta ton.

Satu hal yang pasti, proyeksi kebutuhan batubara domestik yang sebesar 128 juta ton setara dengan 26,12% dari target produksi batubara nasional pada RKAB tahun ini.

Bambang beralasan, besaran kebutuhan batubara DMO telah memperhitungkan kebutuhan batubara bagi industri dan kelistrikan nasional.

Kementerian ESDM memproyeksikan, volume batubara DMO di sepanjang tahun ini akan terserap oleh kebutuhan PLTU sebanyak 95,73 juta ton, metalurgi sebesar 5,4 juta ton, industri pupuk sebesar 1,49 juta ton, industri semen sebanyak 16,15 juta ton, tekstil 3 juta ton, kertas 6,2 juta ton dan briket 14.500 ton.

Adapun pada tahun lalu, penyerapan batubara DMO meleset dari target sebesar 121 juta ton atau hanya mencapai 115,09 juta ton.

Meski realisasi batubara DMO meleset dari target, Bambang memastikan kebutuhan batubara nasional tidak terkendala. "Volume kebutuhan batubara untuk nasional terpenuhi," ungkap dia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup
| Minggu, 07 September 2025 | 07:00 WIB

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup

Jangan hanya tahu platform pinjaman, tapi unduh juga aplikasi cek skor kredit biar berimbang dalam memanfaatkan fasilitas utang.

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan
| Minggu, 07 September 2025 | 06:30 WIB

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan

Bisnis asuransi perjalanan menunjukkan pertumbuhan positif. Online travel agent dan platform digital lainnya bisa memperluas akses.

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif
| Minggu, 07 September 2025 | 06:15 WIB

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif

Industri manufaktur kembali ke fase ekspansif. Ini sekaligus berpeluang mengembangkan industri hijau di Tanah Air.

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga
| Minggu, 07 September 2025 | 05:45 WIB

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga

Lewat program konversi sampah menjadi emas, Pegadaian meramu dua hal sekaligus, membangun literasi investasi dan budaya ramah lingkungan.

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar
| Minggu, 07 September 2025 | 05:35 WIB

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar

Tren gaya hidup sehat butuh sumber nutrisi sehat. Salah satunya camilan bar yang mengenyangkan. Belakangan camilan bar diminati banyak orang.

 
BI dan Pemerintah Berbagi Beban
| Minggu, 07 September 2025 | 05:10 WIB

BI dan Pemerintah Berbagi Beban

BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat menanggung beban sama besar alias separo-separo atas bunga surat utang pemerintah.​

Banyak Aksi Unjuk Rasa, IHSG Sepekan Cuma Naik Tipis
| Minggu, 07 September 2025 | 04:25 WIB

Banyak Aksi Unjuk Rasa, IHSG Sepekan Cuma Naik Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.867,35 pada perdagangan Kamis (4/9) atau melemah 0,23% dibandingkan hari sebelumnya

Risiko Tambahan Emiten Komoditas Nikel
| Minggu, 07 September 2025 | 04:15 WIB

Risiko Tambahan Emiten Komoditas Nikel

Konsumsi baterai FLP yang semakin meningkat bisa membuat pengelola smelter berpotensi kehilangan pasar strategis

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Catatan Sekuritas Asing Soal IHSG
| Minggu, 07 September 2025 | 04:10 WIB

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Catatan Sekuritas Asing Soal IHSG

Sepekan dalna asing net sell Rp 5,28 triliun, analis berharap pasar modal akan kembali membaik di jangka panjang

Gugatan CMNP ke BHIT Terkait NCD Senilai Rp 119 Triliun Masih Berlanjut
| Sabtu, 06 September 2025 | 22:22 WIB

Gugatan CMNP ke BHIT Terkait NCD Senilai Rp 119 Triliun Masih Berlanjut

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) melayangkan gugatan kepada Hary Tanoe dan PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) sebesar Rp 119 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler