Fakta Saham HMSP: Harga Mencapai Rekor Terendah tapi direkomendasikan 70% Analis

Senin, 29 Juli 2019 | 12:13 WIB
 Fakta Saham HMSP: Harga Mencapai Rekor Terendah tapi direkomendasikan 70% Analis
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) belum lepas dari tekanan. Pada penutupan perdagangan sesi I (29/7) saham HMSP turun 3,09% ke Rp 2.820 per saham.

Ini kian meneguhkan rekor harga terendah HMSP dalam tiga tahun terakhir.

Stella Amelinda, Analis Ciptadana Sekuritas dalam risetnya (26/7) menyebut, koreksi harga HMSP terjadi akibat penyesuaian bobot anggota indeks LQ45.

Bobot HMSP yang pada Februari 2019 sebesar 7,6% melorot menjadi 1,6% pada Agustus 2019.

Ini mendorong para manajer investasi melakukan penyesuaian dengan melakukan aksi jual HMSP dari keranjang reksadana yang mereka kelola.

Meski demikian, kinerja harga saham HMSP berkebalikan dengan rekomendasi para analis.

Berdasar konsensus yang dihimpun Bloomberg, ada 21 analis yang merekomendasikan buy saham HMSP. 

Sementara yang merekomendasikan hold cuma 9 analis. Hingga saat ini, tidak ada satu pun analis yang merekomendasikan sell saham HMSP.

Artinya, sebanyak 70% analis merekomendasikan beli saham HMSP, berbanding 30% yang merekomendasikan hold.

Selisih antara target harga saham HMSP dengan posisi saat ini juga cukup tinggi. Target harga rata-rata analis ada di Rp 3.826,88 per saham, atau jika dibulatkan menjadi Rp 3.830 per saham.

Nah, berdasar harga penutupan hingga sesi pertama, artinya ada selisih sebesar Rp 1.010 per saham.

Baca Juga: Duh, harga saham HMSP mencapai rekor paling rendah dalam tiga tahun terakhir

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:35 WIB

Membedah Bisnis Internet Rakyat WIFI, Kolaborasi Bareng Arsari Group Milik Hashim

Khusus di 2025 PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) menargetkan bisa membangun fasilitas ke tiga juta hingga lima juta rumah tangga.

 MTDL Intip Peluang Akal Imitasi
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:32 WIB

MTDL Intip Peluang Akal Imitasi

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengalokasikan dana belanja modal Rp 112,5 miliar di sepanjang tahun ini

Waskita Karya Menggarap  RSUD di Kalimantan Utara
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:28 WIB

Waskita Karya Menggarap RSUD di Kalimantan Utara

Ari juga bilang, pihaknya menerapkan konsep green hospital, sehingga area sekitar rumah sakit akan dibuat hijau.

ASSA Kebut Lini Bisnis Logistik Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:25 WIB

ASSA Kebut Lini Bisnis Logistik Tahun Ini

ASSA terus memperkuat solusi logistik end to end dengan berbagai layanan tambahan, seperti manajemen pergudangan, e-fulfillment, transporter,

Pemerintah Mulai Banjiri Minyakita Jelang Ramadan
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:10 WIB

Pemerintah Mulai Banjiri Minyakita Jelang Ramadan

Pemerintah lewat ID Food mulai menggelontorkan Minyakita ke sejumlah daerah yang ada di Tangerang dan Serang.

Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:10 WIB

Program B40 Membutuhkan Minyak Sawit 14,2 Juta Ton

Kebutuhan minyak sawti untuk program B40 tersebut setara dengan 28% dari total produksi CPO pada tahun ini.

Pebisnis Hotel Membidik Segmen Swasta
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:06 WIB

Pebisnis Hotel Membidik Segmen Swasta

Efek pemangkasan anggaran perjalanan dinas pemerintah berpotensi menekan bisnis perhotelan tahun ini

 Pameran Jadi Bahan Bakar Bisnis Otomotif
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:02 WIB

Pameran Jadi Bahan Bakar Bisnis Otomotif

Jumlah pengunjung IIMS 2025 meningkat 3% dibandingkan tahun lalu dari 562.464 orang menjadi 579.000 orang. Nilai transaksi IIMS 2025 tumbuh 3,2%

Pemerintah Bahas Kerja Digital saat Cuti Lebaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 07:00 WIB

Pemerintah Bahas Kerja Digital saat Cuti Lebaran

Meski bekerja secara digital, para aparatur sipil negara (ASN0 tetap menjalankan jam kerja sesuai aturan.

Parlemen Melanjutkan Pembahasan RUU EBET
| Senin, 24 Februari 2025 | 06:58 WIB

Parlemen Melanjutkan Pembahasan RUU EBET

Anggota Komisi XII DPR Eddy Soeparno menambahkan, RUU EBET hanya menyisakan satu isu utama, yakni terkait power wheeling

INDEKS BERITA

Terpopuler