Februari 2019, Pinjaman Baru yang dikucurkan Perbankan China Anjlok

Minggu, 10 Maret 2019 | 08:54 WIB
Februari 2019, Pinjaman Baru yang dikucurkan Perbankan China Anjlok
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perbankan China menambah 885,8 miliar yuan pinjaman baru pada Februari 2019. Nilai kredit anyar ini jauh di bawah ekspektasi sebelumnya. 

Para analis yang disurvei Reuters sebelumnya memprediksi, pinjaman baru pada Februari bisa mencapai 975 miliar yuan. Jauh lebih rendah dari rekor bulan sebelumnya yang mencapai 3,23 triliun yuan.

Koreksi yang begitu signifikan lantaran perbankan China menggeber pengucuran kredit pada awal tahun.

Para analis mengatakan China perlu mendorong kembali pertumbuhan kredit untuk membantu mencegah pelambatan ekonomi yang lebih tajam tahun ini. Namun, kalangan investor khawatir langkah tersebut akan membuat utang korporasi China kian melonjak dan menaikkan risiko bagi perbankan saat mereka melonggarkan standar pinjaman.

Di sisi lain, outstanding total social financing (TSF) mencapai 205,68 triliun yuan per akhir Februari 2019. Publikasi Bank Sentral China pada Minggu, (10/3) waktu setempat menyebut, ada kenaikan 10,1% dibanding tahun sebelumnya. 

TSF mencakup bentuk pembiayaan off-balance sheet yang ada di luar sistem pinjaman bank konvensional, seperti penawaran umum perdana, pinjaman dari perusahaan perwalian dan penjualan obligasi. The People's Bank of China (PBOC) telah merevisi cara menghitung TSF dengan menambahkan sekuritas yang didukung aset lembaga keuangan dan penghapusan pinjaman.

Pada kesempatan yang sama, bank sentral China juga merilis data simpanan dalam bentuk valuta asing (valas). Per Februari jumlahnya mencapai US$ 766,4 miliar. Sebagai perbandingan pada Januari 2019 simpanan valas di perbankan China sebesar US$ 746,8 miliar.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Sagu Sampai Silika Digadang Masuk RPJMN, Sudah Digarap CUAN, Sinarmas, dan Sampoerna
| Senin, 04 November 2024 | 11:20 WIB

Sagu Sampai Silika Digadang Masuk RPJMN, Sudah Digarap CUAN, Sinarmas, dan Sampoerna

Para taipan besar lewat sejumlah emiten yang dimilikinya sudah lebih dulu masuk ke komoditas yang diusulkan masuk RPJMN 2025-2029.

Melancong Backpacker Melalui Jalur Komunitas
| Senin, 04 November 2024 | 10:32 WIB

Melancong Backpacker Melalui Jalur Komunitas

Liburan mandiri alias backpacker masih ramai peminat. Mereka berkumpul lewat komunitas sambil berbagi informasi dan trip saat berlibur.

Tetap Dulang Laba saat Kondisi Ekonomi Menantang
| Senin, 04 November 2024 | 10:27 WIB

Tetap Dulang Laba saat Kondisi Ekonomi Menantang

Pendapatan bunga masih menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan laba bank. Untuk itu, pendapatan bunga berpengaruh besar terhadap laba.

Daya Beli Turun, Wisata Jalan Terus
| Senin, 04 November 2024 | 10:22 WIB

Daya Beli Turun, Wisata Jalan Terus

Di tengah penurunan daya beli, masyarakat masih riuh berburu promosi produk wisata. OTA berusaha menangkap peluang jelang akhir tahun ini.

Menanti Penerbitan Obligasi Daerah di Era Pemerintahan Prabowo
| Senin, 04 November 2024 | 09:25 WIB

Menanti Penerbitan Obligasi Daerah di Era Pemerintahan Prabowo

Obligasi daerah sebagai instrumen baru diyakini memiliki nilai yang sangat strategis. Selayaknya pemerintah pusat proaktif.

Diborong Deutsche Bank hingga Goldman Sachs, Analis Kompak Rekomendasi Buy Saham BMRI
| Senin, 04 November 2024 | 08:45 WIB

Diborong Deutsche Bank hingga Goldman Sachs, Analis Kompak Rekomendasi Buy Saham BMRI

Tak lama setelah laporan keuangan BMRI per kuartal III-2024 dirilis, para analis kompak memberikan rekomendasi beli BMRI.

Banyak Pabrik Tutup, Utilisasi Industri Tekstil Makin Redup
| Senin, 04 November 2024 | 07:50 WIB

Banyak Pabrik Tutup, Utilisasi Industri Tekstil Makin Redup

Tingkat utilisasi industri hulu TPT tinggal 40% akibat maraknya gempuran produk impor dan pelemahan daya beli.

Akuisisi Aset Migas Topang Kinerja ENRG
| Senin, 04 November 2024 | 07:45 WIB

Akuisisi Aset Migas Topang Kinerja ENRG

Peningkatan produksi minyak dan rata-rata harga jual migas yang lebih baik menopang kinerja selama sembilan bulan pertama tahun ini.

APLN Memacu Kinerja Hingga Akhir Tahun
| Senin, 04 November 2024 | 07:35 WIB

APLN Memacu Kinerja Hingga Akhir Tahun

Dari lini bisnis properti, APLN membukukan perolehan marketing sales sebesar Rp 1,37 triliun per September 2024.

Masih Ada Risiko, BPK Minta BI Evaluasi dan Sempurnakan BI-FAST
| Senin, 04 November 2024 | 07:34 WIB

Masih Ada Risiko, BPK Minta BI Evaluasi dan Sempurnakan BI-FAST

Transaksi menggunakan BI-FAST tumbuh pesat, pada kuartal III-2024 mencapai 924,89 juta transaksi, naik 61,10%.

INDEKS BERITA

Terpopuler