Fitch: Peritel Minimarket Berpeluang Menikmati Peningkatan Konsumsi di Tahun Politik

Kamis, 24 Januari 2019 | 16:07 WIB
Fitch: Peritel Minimarket Berpeluang Menikmati Peningkatan Konsumsi di Tahun Politik
[]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggaraan pemilihan umum bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan konsumsi masyarakat di tahun ini. Demikian proyeksi Fitch Ratings merujuk ke tren pertumbuhan konsumsi di tahun 2014 dan angka indeks keyakinan konsumen per akhir tahun lalu.

Di tahun penyelenggaran pemilu terakhir, yaitu 2014, konsumsi masyarakat tumbuh 5,5% secara tahunan. Angka itu lebih tinggi daripada pertumbuhan konsumsi masyarakat di dua tahun terdahulu, yaitu 2013 dan 2012, yang masing-masing sebesar 5,3%.

Tanda-tanda konsumsi akan melaju tahun ini, menurut Fitch juga terbaca dari rerata indeks keyakinan konsumen per akhir tahun lalu yang meningkat 1,3% dari rata-rata indeks tersebut selama 2017.

Namun tidak seluruh sektor ritel berpeluang menikmati pertumbuhan konsumsi masyarakat. Fitch memprediksi berkah dari kenaikan konsumsi hanya dinikmati oleh peritel yang menjalankan bisnis dalam format minimarket. Prediksi Fitch ini sejalan dengan kecenderungan orang Indonesia masa kini untuk berbelanja dalam kuantitas kecil.

Tren belanja yang memihak ke format minimarket dibandingkan supermarket dan hypermarket sudah tercermin dari laporan keuangan yang dipublikasikan beberapa emiten ritel. Dua emiten yang dengan jaringan minimarket terluas, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dan PT Indomarco Prismatama mencetak pertumbuhan pendapatan per kuartal ketiga tahun lalu. Penjualan Alfmart, minimarket milik Sumber Alfaria, meningkat 8,8% year-on-year (yoy), sementara omzet Indomaret, yang dikelola Indomarco tumbuh 10,2% yoy.

Sedangkan peritel kelas besar, menurut Fitch, tidak akan kecipratan rezeki peningkatan konsumsi di tahun pemilu. Proyeksi Fitch, peritel yang mengoperasikan supermarket dan hypermarket bakal membukukan pertumbuhan yang melandai di tahun ini.

Peritel seperti PT Matahari Putra Prima yang memiliki jaringan Hypermat, dan Hero Supermarket Tbk yang mengoperasikan supermarket Hero, bakal sulit mengerek pendapatannya. Untuk Sembilan bulan pertama tahun lalu, Matahari menderita penurunan pendapatan sebesar 13,8% yoy. Di periode yang sama, pendapatan Hero merosot 6% yoy.

Baik Hero maupun Matahari telah memangkas jumlah gerainya selama empat tahun terakhir. Perampingan bisnis masih menjadi agenda Hero di tahun, dengan mengumumkan rencana penutupan hingga 26 gerai sepanjang 2019.

Kecenderungan masyarakat untuk belanja ketengan tidak serta merta menghilangkan peluang bagi peritel berskala besar untuk mencetak pertumbuhan pendapatan. Fitch menilai, selama peritel skala supermarket ke atas bisa melakukan strategi diferensiasi, maka peritel itu tetap bisa mencetak pertumbuhan.

Strategi diversifikasi itu yang membuat PT Supra Boga Lestari Tbk mampu mencetak pertumbuhan bisnis tahun lalu. Dengan menjajakan produk yang lebih segar serta beragam makanan-minuman impor, pemilik jaringan Ranch Market dan Farmer’s Market itu berhasil merebut pembeli segmen menengah-atas. Dalam catatan Fitch, selama 2016 hingga akhir kuartal ketiga tahun lalu, Supra Boga mampu mencetak pertumbuhan pendapatan di kisaran 6%-8% yoy.

Bagikan

Berita Terbaru

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 08:15 WIB

Intraco Penta (INTA) Siapkan Strategi Demi Cetak Laba

Rugi bersih INTA terpangkas 31,48% secara tahunan atau year on year (yoy), dari Rp 72,49 miliar jadi Rp 49,67 miliar per September 2025.

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:48 WIB

Pemerintah Awasi Kepatuhan Wajib Pajak

Pemerintah tengah menyusun aturan berupa rancangan peraturan menteri keuangan terkait pengawasan kepatuhan wajib pajak

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:45 WIB

Asa Adhi Karya (ADHI) pada Anggaran Infrastruktur

Untuk tahun depan, ADHI memasang target agresif dengan membidik kontrak baru senilai Rp 23,8 triliun.

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:30 WIB

Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) Akuisisi Guna Tingkatkan Kinerja

Mengupas prospek bisnis PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) pasca merampungkan akuisisi PT Sawit Mandiri Lestari

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:24 WIB

Cadangan Devisa Sulit Lepas dari Tekanan Global

Cadangan devisa Indonesia akhir November naik tipis ke level US$ 150,1 miliar                       

Outflow Deras
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:10 WIB

Outflow Deras

Arus keluar asing bersamaan dengan ketergantungan pemerintah terhadap dana domestik menyimpan risiko jangka menengah.

Beban Demografi di Era Revolusi AI
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:05 WIB

Beban Demografi di Era Revolusi AI

Bonus demografi dan revolusi kecerdasan buatan atau AI bermakna bila dikelola dengan sungguh-sungguh.​

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 07:00 WIB

Deny Ong, Direktur Keuangan HRTA Menyukai Investasi Emas

Mengupas strategi investasi Direktur Keuangan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), Deny Ong dalam mengelola asetnya.

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:20 WIB

Memperkuat Perencanaan PSN Kawasan Industri

Sinergi ini untuk mendorong penguatan perencanaan kebijakan dan percepatan pelaksanaan Kawasan Industri Prioritas dalam RPJMN 2025–2029

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 06:16 WIB

PTPP Garap Proyek Besar Kelembagaan Negara di IKN

PTPP mempertegas posisi sebagai kontraktor nasional dan pemain kunci dalam pembangunan Ibukota Nusantara

INDEKS BERITA

Terpopuler