Fokus Goto Gojek (GOTO) Perkuat Penetrasi Pasar di Asia

Sabtu, 14 Mei 2022 | 04:45 WIB
Fokus Goto Gojek (GOTO) Perkuat Penetrasi Pasar di Asia
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menggelar initial public offering (IPO), PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (Goto) mempunyai serangkaian rencana pengembangan bisnis guna memacu kinerja. Sayangnya, kondisi tersebut tidak membuat kinerja saham emiten teknologi ini menguat.

Corporate Secretary Goto Koesoemohadiani menjelaskan, Gojek Tokopedia akan mengembangkan produk dan sinergi antar layanan dalam ekosistem Goto. Ia berharap ini bisa mendorong pertumbuhan jumlah konsumen dan pengguna layanan Goto. "Sehingga semakin banyak konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang mendapat manfaat dari ekosistem Goto," ujar Koesoemohadiani pada KONTAN, Jumat (13/5).

Goto Gojek Tokopedia juga memperkuat layanan transaksi dengan pengembangan infrastruktur. Koesoemohadiani berharap, konsumen dapat memperoleh akses layanan paling relevan, mudah, cepat, dan ekonomis.

Baca Juga: Saham GOTO Turun ke Rp 194 per saham, Begini Tanggapan Manajemen

Emiten ini juga melakukan sinergi ekosistem dengan mendorong program loyalitas dan rewards kepada pelanggan. Goto juga memperluas layanan keuangan, serta memperdalam nilai tambah layanan untuk pedagang.

Selain itu, Goto bakal berinvestasi di kawasan yang memberi potensi pertumbuhan tinggi, termasuk memperdalam penetrasi pasar di Indonesia, Singapura dan Vietnam. Goto berkomitmen melakukan investasi strategis, memperkuat investasi di teknologi, dan infrastruktur serta transisi kendaraan listrik.

Dana IPO

Dari hajatan IPO beberapa waktu lalu, PT Goto Gojek Tokopedia meraup dana segar dari Rp 15,8 triliun. Goto akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja dan meningkatkan penyertaan pada perusahaan anak yang akan digunakan sebagai modal kerja. Rinciannya, 30% akan digunakan oleh emiten, 30% dialokasikan kepada Tokopedia, 25% dialokasikan kepada PT DAB (GoPay).

Goto juga mengalokasikan 5% dana untuk PT MAB (bagian dari GoFinance), 5% kepada VDIGI SG Ltd. (Gojek Singapura), dan 5% dialokasikan kepada Go Viet Ltd. (Gojek Vietnam).

Baca Juga: Saham Gojek Tokopedia (GOTO) Merah Membara 9 Hari Berturut-Turut, Ini Kata Analis

Goto telah mencatatkan nilai transaksi bruto sebesar Rp 414,2 triliun untuk periode 12 bulan yang berakhir pada 30 September 2021. Adapun pendapatan bruto Rp 15,1 triliun pada periode sama dan jumlah pesanan Goto mencapai  2 miliar pesanan. 

Pada periode sama, Goto memiliki lebih dari 55 juta pengguna yang bertransaksi dan 2,5 juta mitra pengemudi terdaftar. 

Manajemen Goto menerangkan, akan terus mengembangkan pasar di Indonesia dan Asia Tenggara karena memiliki populasi muda yang sangat melek teknologi serta memiliki daya beli yang terus meningkat. Goto juga akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital di wilayah tersebut.

Nilai gross transaction value (GTV) Goto telah menunjukkan tingkat pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) 46% pada periode 2018-2020. GOT juga mencetak pertumbuhan tahunan 62% antara kuartal III-2020 dan kuartal III-2021.

Baca Juga: Menyimak Agenda Pengembangan Bisnis GOTO

Pendapatan bruto menunjukkan CAGR 56% antara tahun 2018 dan 2020, serta pertumbuhan tahunan 55% antara kuartal ketiga tahun 2020 dan kuartal ketiga tahun 2021.

Sayangnya, manajemen Goto belum menyebutkan proyeksi pertumbuhan kinerja tahun ini. Yang jelas, Goto berkomitmen menjalankan strategi bisnis guna mengerek kinerja. 

Di laporan keuangan 30 September 2021, Goto membukukan kenaikan pendapatan bersih 45,29% secara tahunan jadi Rp 3,40 triliun. Rugi diatribusikan Goto mencapai Rp 11,57 triliun, naik 11,03% dari September 2020 yang rugi Rp 10,42 triliun.    

Saham GOTO Nyungsep

Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terkoreksi 6,73% ke Rp 194 pada Jumat (13/5). Saham GOTO sudah turun 42,6% dari harga IPO Rp 338 per saham.

Corporate Secretary GOTO Koesoemohadiani menjelaskan, naik turunnya harga saham GOTO merupakan hal normal. "Fokus manajemen ialah meningkatkan kinerja perusahaan agar tumbuh secara berkelanjutan. Kami senantiasa berupaya membangun komunikasi baik kepada publik dan investor," papar dia, Jumat (13/5).

Jika merujuk konsensus Bloomberg, lima dari delapan analis masih memberi rekomendasi beli bagi saham GOTO. Target rata-rata dalam 12 bulan ke depan dari delapan analis ada di Rp 354,64. Walhasil, return potential harga GOTO 82,8%. 

Baca Juga: Harga Saham GOTO Anjlok Lagi, Konsensus Menunjukkan Masih Ada Potensi Untuk Mendaki

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menyebut, saham GOTO saat ini masih downtrend dan secara fundamental pun masih rugi besar.  

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Cemas Soal Data AS, Rupiah Berpeluang Melemah
| Senin, 24 November 2025 | 04:00 WIB

Investor Cemas Soal Data AS, Rupiah Berpeluang Melemah

Investor cenderung meragukan akurasi rilis data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang telah ditunda selama satu bulan.

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini
| Minggu, 23 November 2025 | 22:47 WIB

MSCI Terbaru Efektif Mulai Selasa (25/11), Masih Ada Peluang Beli di Saham-Saham Ini

Kendati mayoritas saham yang baru masuk indeks MSCI ini sudah menguat signifkan, masih ada peluang beli saat harga cenderung koreksi.

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo
| Minggu, 23 November 2025 | 21:58 WIB

Isu Merger dengan Grab Kian Menguat, Diawali dengan Mundurnya Patrick Waluyo

Rencana perubahan manajemen telah mendapatkan restu dari investor kunci dan berpotensi diumumkan kepada karyawan, secepatnya pada Senin (24/11).

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)
| Minggu, 23 November 2025 | 14:00 WIB

Menakar Pinjaman Sindikatif Terhadap Fundamental dan Prospek Sawit Sumbermas (SSMS)

Dalam jangka panjang aset baru ini SSMS itu bersifat volume accretive, mendorong produksi TBS dan CPO konsolidasi.

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

INDEKS BERITA

Terpopuler