Go-Jek: IPO Belum Jadi Perhatian Kami Saat Ini

Jumat, 25 Januari 2019 | 18:54 WIB
Go-Jek: IPO Belum Jadi Perhatian Kami Saat Ini
[]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap besar pada perusahaan teknologi untuk segera melantai dan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO). Namun, rupanya IPO belum menjadi salah satu agenda besar perusahaan rintisan.

Baru-baru ini Go-Jek mengatakan IPO belum menjadi perhatian perusahaan. Kevin Aluwi, co-founder Go-Jek bilang perusahaannya diuntungkan dengan memiliki diversifikasi investor yang cukup luas. Selain itu, semua investor di Go-Jek berkomitmen untuk menanamkan modalnya dalam jangka panjang.

“IPO tidak jadi top of mind bagi perusahaan dan investor kami saat ini, setidaknya di stage sekarang. Pada akhirnya kami akan melakukan apa yang terbaik bagi shareholder kami dan bagi bisnis kami,” kata Kevin, dalam PE-VC Summit 2018, Kamis (24/1).

Belum berencana IPO, bukan berarti perusahaan yang bervaluasi US$ 9 miliar ini tak butuh modal. Akhir tahun lalu, Go-Jek dikabarkan tengah menghimpun dana senilai US$ 2 miliar dari investor yang ada, termasuk Tencent Holdings Ltd dan JD.com. Menurut sumber, dana ini rencananya untuk modal ekspansi di kawasan Asia Tenggara.

Tak heran jika Go-Jek membutuhkan tambahan bahan bakar. Sebab, pangsa pasar ride-hailing  di Asia Tenggara diprediksi mencapai US$ 30 miliar pada tahun 2025. Saat dikonfirmasi, Kevin enggan beterus terang. “Dalam beberapa minggu ke depan, kami punya kabar baik,” katanya.

Namun, mengutip Techcrunch Jumat (25/1) Go-Jek dikabarkan telah mengamankan dana senilai US$ 920 juta dari target US$ 2 miliar. Dana itu rencananya untuk memperkuat bisnis financial technology (fintech), Go-Pay.

Terkait masuknya JD.com sebagai salah satu investor, Go-Jek menolak jika suntikan dana itu  menjadi salah satu strategi untuk ikut terjun ke pasar e-commerce. Kevin menuturkan, antara Go-Jek dan JD.com memiliki bisnis yang dapat saling melengkapi satu sama lain. “Kami punya logistik, payment, kami menyebut bahwa dukungan kami terhadap bisnis e-commerce adalah dukungan yang masuk akal,” kata dia.

Saat ini, Go-Jek mengklaim telah memiliki 2 juta mitra pengemudi dan lebih dari 400 ribu merchant yang bekerjasama untuk layanan Go-Food. Layanan Go-Food menjadi salah satu layanan yang berkembang paling pesat sepanjang tahun lalu. Kevin menyebut potensi transaksi layanan pengiriman makanan mencapai US$ 2 miliar.

 

 

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

INDEKS BERITA

Terpopuler