Gunung Raja Paksi (GGRP) Angkat Dua Direktur dari Perusahaan Baja Terbesar China

Jumat, 24 Januari 2020 | 09:53 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) Angkat Dua Direktur dari Perusahaan Baja Terbesar China
[ILUSTRASI. Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Alouisius Maseimilian (tengah) hadir bersama direksi yang lain saat pencatatan perdana saham GGRP di Jakarta, Kamis (19/9/2019). GGRP mengangkat dua direktur yang berasal dari perusahaan baja terbesar di Chin]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) tengah berupaya menggenjot kinerja operasionalnya.

Namun, strategi yang ditempuh oleh produsen pelat dan gulungan baja itu berbeda dengan yang umumnya digunakan perusahaan lain.

GGRP meneken perjanjian kerja sama manajemen operasional dengan B&C International Operations Management Co.

Lewat kerjasama tersebut, perusahaan baja asal China, yakni Baowu Group akan menempatkan dua pejabat seniornya untuk memegang jabatan Direktur Operasional dan Direktur Teknik PT Gunung Raja Paksi Tbk.

"Pengangkatannya akan dilaksanakan pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Februari 2020," kata Leonardus Salim, Corporate Secretary PT Gunung Raja Paksi Tbk dalam keterbukaan informasi pada 23 Januari 2020.

Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) mengevaluasi target kinerja tahun 2019

Oh ya, kerjasama operasi bernilai sekitar US$ 10,46 juta ini sudah diteken pada 31 Desember 2019 lalu.

B&C International Operations Management Co., merupakan perusahaan yang dibentuk oleh CISDI Group Co. Ltd., dan Baowu Group.

Sementara CISDI adalah salah satu entitas bisnis milik BUMN China, yakni China Metallurgical Group Corporation (MCC Group) melalui China Minmetals, dikutip dari situs resmi CISDI.

Terbesar di dunia

Sedangkan Baowu Group merupakan perusahaan baja terbesar di China, dan terbesar kedua di dunia.

Ini berkat catatan kapasitas produksi yang mencapai sekitar 90 juta ton, seiring serangkaian restrukturisasi beberapa perusahaan baja China.

Perihal kerja sama operasional dan manajemen dengan perusahaan baja China sebetulnya sudah diungkapkan Alouisius Maseimilian, Direktur Utama PT Gunung Raja Paksi Tbk saat pencatatan perdana saham GGRP September 2019 lalu.

GGRP melantai di bursa saham pada 19 September 2019.

Baca Juga: Dirut Gunung Raja Paksi Alouisius Maseimilian: Sukses Investasi Bermodal Keyakinan

Kala itu GGRP melepas 1,23 miliar saham dengan harga perdana Rp 840 per saham.

Sekitar 99,52% digunakan untuk melunasi utang pembelian aset tetap dan biaya operasi. Sisanya, digunakan untuk modal kerja.

Sayangnya, usai initial public offering (IPO), harga saham GGRP terus merosot. 

Pada 24 Januari 2020 pukul 09.03 WIB, harga sahamnya ada di Rp 474, anjlok 43,57% dari posisi harga perdana.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri
| Senin, 17 November 2025 | 06:30 WIB

Prospek Ekonomi Global Mendongkrak Logam Industri

Harga logam industri terangkat oleh kombinasi sentimen makro yang membaik serta tekanan pasokan global yang belum mereda.

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi
| Senin, 17 November 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Pekan Ini Menanti Data Ekonomi

Rupiah menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS pada Jumat (14/11). Namun, dalam sepekan lalu, rupiah melemah 0,10%. 

Jalan Tengah UMP 2026
| Senin, 17 November 2025 | 06:14 WIB

Jalan Tengah UMP 2026

Negara ini butuh upah yang layak dan iklim usaha yang sehat. Keduanya bisa berjalan jika semua pihak bersedia mendekat ke tengah.

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Laju Kredit Valuta Asing di Bank Kian Melemah

Keputusan bank milik Danantara menaikkan bunga deposito USD menjadi 4% masih mengundang tanya. Pasalnya, permintaan kredit valas masih melambat​

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi
| Senin, 17 November 2025 | 06:10 WIB

Punya Modal Besar, Sejumlah Bank Berpeluang Melakukan Akuisisi

Jika melihat kondisi permodalan bank-bank menengah dan besar, ada sejumlah bank yang punya ruang lebar melakukan akuisisi.​

Industri Karoseri Terbanting Produk China
| Senin, 17 November 2025 | 06:05 WIB

Industri Karoseri Terbanting Produk China

Askarindo berharap pemerintah dapat melibatkan asosiasi dalam  menyusun kebijakan yang menyangkut industri karoseri nasional.

 Farmasi Belum Siap Impor Garam Disetop
| Senin, 17 November 2025 | 06:02 WIB

Farmasi Belum Siap Impor Garam Disetop

Impor garam industri disetop mulai 31 Desember 2025 untuk farmasi, makanan dan miinuman yang harus dipenuhi dari pasokan dalam negeri

Efek Proyek Peternakan Danantara pada Emiten Sektor Unggas
| Senin, 17 November 2025 | 06:00 WIB

Efek Proyek Peternakan Danantara pada Emiten Sektor Unggas

Prospek emiten unggas akan bergantung pada skema kerjasama dan arah ekspansi Danantara di sektor ini

MEDC Memacu Portofolio Migas dan Energi Bersih
| Senin, 17 November 2025 | 05:57 WIB

MEDC Memacu Portofolio Migas dan Energi Bersih

Medco Energi kini menjadi grup energi yang menggarap migas, kelistrikan berbasis energi terbarukan serta pertambangan tembaga dan emas.

Mayoritas Kredit Karbon Pertamina NRE Terjual
| Senin, 17 November 2025 | 05:55 WIB

Mayoritas Kredit Karbon Pertamina NRE Terjual

Dengan kredit karbon, masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk melakukan offsetting atau kompensasi karbon

INDEKS BERITA

Terpopuler