Gunung Raja Paksi (GGRP) Respon Tantangan Baja Impor China

Rabu, 23 Oktober 2024 | 06:10 WIB
Gunung Raja Paksi (GGRP) Respon Tantangan Baja Impor China
[ILUSTRASI. Pabrik baja PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP).]
Reporter: Leni Wandira | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) berencana meningkatkan utilisasi kapasitas produksinya di sisa tahun 2024. Upaya tersebut dilakukan guna merespon tantangan besar dari membanjirnya produk baja impor, khususnya dari China.

Sebagai gambaran, dalam beberapa tahun terakhir, lonjakan impor baja dari China memberi tekanan besar pada produsen baja lokal. Bagi GGRP, kondisi ini menggerus daya saing dan volume penjualan di pasar domestik.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Mengapa Konsolidasi Asuransi Pelat Merah Mendesak? Simak Penjelasannya
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Mengapa Konsolidasi Asuransi Pelat Merah Mendesak? Simak Penjelasannya

Risiko volatilitas dan regulasi memaksa asuransi pelat merah konsolidasi; ahli Freddy Pielor ingatkan jangan tergesa‑gesa.

Harga Terbang Tinggi, Saham Teknologi Semakin Seksi
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 03:59 WIB

Harga Terbang Tinggi, Saham Teknologi Semakin Seksi

Tak hanya di Bursa Efek global, sejumlah saham emiten teknologi di BEI melonjak tinggi sejak awal 2025, bahkan menjadi penggerak IHSG.

Surat Utang Patriot Bond Terjual Ludes, 46 Taipan Investasi
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 03:57 WIB

Surat Utang Patriot Bond Terjual Ludes, 46 Taipan Investasi

Sebanyak 46 konglomerat Indonesia turut membeli Patriot Bond hingga senilai lebih dari Rp 50 triliun. Lihat siapa saja investornya?

Investor Asing Jual Bersih Rp 737 Miliar – Saham BBCA & BBRI Turun
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 03:53 WIB

Investor Asing Jual Bersih Rp 737 Miliar – Saham BBCA & BBRI Turun

Investor asing catat net sell Rp 737 miliar, dengan BBCA dan BBRI menjadi saham terjual terbesar, memicu tekanan pada IHSG.

Merger Adira Finance & Mandala: Nasabah Naik Jadi 2,7 Juta
| Kamis, 02 Oktober 2025 | 03:51 WIB

Merger Adira Finance & Mandala: Nasabah Naik Jadi 2,7 Juta

Mulai awal bulan ini, merger Adira Finance & Mandala Finance otomatis menambah nasabah menjadi 2,7 juta. Simak detailnya!

Mencermati Volatilitas Saham KAQI Dua Hari Terakhir, Ekspansi Bisnis Bengkel Dipacu
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 16:36 WIB

Mencermati Volatilitas Saham KAQI Dua Hari Terakhir, Ekspansi Bisnis Bengkel Dipacu

Volatilitas saham KAQI sudah berlangsung sejak 13 Agustus 2025 ketika harganya mulai beranjak naik dari gocap.​

Inflasi pada September 2025 Menyentuh Angka Tertinggi Sejak Juni 2024
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 16:13 WIB

Inflasi pada September 2025 Menyentuh Angka Tertinggi Sejak Juni 2024

Inflasi September 2025 tercatat sebesar 0,21% secara bulanan, berbalik arah dari deflasi 0,08% yang terjadi pada Agustus 2025.

Banjir Bantuan! 8 Stimulus Ekonomi 2025 Dimulai Bulan Ini, Segini Nilai Anggarannya
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 15:19 WIB

Banjir Bantuan! 8 Stimulus Ekonomi 2025 Dimulai Bulan Ini, Segini Nilai Anggarannya

Dengan digelarnya berbagai stimulus, pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi 5,2% hingga akhir tahun ini dapat tercapai

Surplus Perdagangan Meningkat Akibat Penurunan Impor per Agustus 2025
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:45 WIB

Surplus Perdagangan Meningkat Akibat Penurunan Impor per Agustus 2025

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 64 bulan berturut-turut sejak Mei 2020

PMI Manufaktur Indonesia Turun Ke Level 50,4, Ada Peluang Indeks Kontraksi Lagi
| Rabu, 01 Oktober 2025 | 12:31 WIB

PMI Manufaktur Indonesia Turun Ke Level 50,4, Ada Peluang Indeks Kontraksi Lagi

Survei menunjukkan volume produksi justru menurun untuk kelima kalinya dalam enam bulan terakhir, akibat melemahnya daya beli konsumen

INDEKS BERITA

Terpopuler