Harga Batubara Menanti Sinyal Positif dari Negosiasi Perang Dagang

Kamis, 31 Januari 2019 | 05:35 WIB
Harga Batubara Menanti Sinyal Positif dari Negosiasi Perang Dagang
[]
Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelambatan ekonomi global dan perang dagang terus menghantui pergerakan harga batubara. Meski sempat menguat, harga batubara bisa terkoreksi lagi.

Selasa (29/1), harga batubara kontrak pengiriman April 2019 di ICE Futures menguat tipis 0,05% menjadi US$ 100,05 per metrik ton. Namun, dalam sepekan harga si hitam ini masih turun 0,20%.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, proyeksi ekonomi global yang dipangkas membuat harga batubara masih dibayang-bayangi awan gelap. Sekadar informasi, International Monetary Fund (IMF), dalam pertemuan World Economic Outlook, memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global dari sebelumnya 3,7% menjadi 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020. Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi China pun diperkirakan hanya 6,2%.

Ibrahim menyebutkan, Negeri Tirai Bambu merupakan negara importir terbesar untuk batubara. Kalau pertumbuhan ekonominya saja melambat, hal itu bisa menghambat aktivitas perdagangan batubara. "Saat ini saja, banyak pabrikan di China yang bangkrut. Ini terjadi karena perang dagang dengan Amerikan Serikat, yang membuat hampir 3 juta pekerja di China dirumahkan," tambah dia.

Tak hanya sentimen perang dagang, analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, penggunaan batubara di China pun kian menurun. Per Desember 2018, tercatat penggunaan pemanas ruangan di China dengan bahan bakar gas alam bertambah signifikan.

Sekitar 3,29 juta rumah tangga di Negeri Panda tersebut telah menggunakan gas alam sebagai penghangat ruangannya. Dengan demikian, ke depannya tenaga batubara berpotensi kalah saing dengan gas alam.

Hanya saja, Ibrahim melihat, akan ada titik terang bagi harga batubara. Hal ini dinilai dari pertemuan AS dan China untuk membicarakan perang dagang. Sebagai informasi, pekan ini ada pertemuan Amerika Serikat dan China, yang diwakili Wakil Perdana Menteri China, Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.

Ibrahim melihat, pelaku pasar yakin ada sinyal positif dari negosiasi perang dagang. Kini pelaku pasar menunggu hasil baik dari voting Brexit. "Voting berjalan alot karena akan ada referendum ulang oleh rakyat," papar dia.

Oleh karena itu, Ibrahim memperkirakan harga batubara bergerak di kisaran US$ 100,00–US$ 101,50 per metrik ton. Sedangkan dalam sepekan, proyeksi Deddy, harga batubara akan bergerak dalam rentang US$ 99,40–US$ 100,70 per metrik ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga CPO Menguat Bersama dengan Saham Sawit, TAPG dan DSNG Jadi Favorit
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Harga CPO Menguat Bersama dengan Saham Sawit, TAPG dan DSNG Jadi Favorit

Kenaikan harga CPO ini utamanya didorong oleh peningkatan permintaan CPO dari India dan China serta pengetatan pasokan dari Indonesia.

Sell On News, Pengumuman Rencana Rights Issue PACK Disambut Profit Taking Hingga ARB
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:48 WIB

Sell On News, Pengumuman Rencana Rights Issue PACK Disambut Profit Taking Hingga ARB

PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) berencana menggelar rights issue Rp 2,73 triliun untuk akuisisi tambang nikel.

Harga Minyak Mentah Global Diprediksi Tidak Sampai Anjlok ke Bawah US$ 60 per Barel
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Harga Minyak Mentah Global Diprediksi Tidak Sampai Anjlok ke Bawah US$ 60 per Barel

China terus menimbun stok minyak, terlihat dari volume impor yang 10% lebih tinggi dari kebutuhan negara itu.

Petrosea (PTRO) Gencar Akuisisi di Semester I-2025, Kas Terkuras Hingga 42 Persen
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:30 WIB

Petrosea (PTRO) Gencar Akuisisi di Semester I-2025, Kas Terkuras Hingga 42 Persen

Meski posisi liabilitas lebih tinggi dari ekuitas, hal terebut tidak menjadi masalah selama akuisisi mampu menghasilkan laba dan arus kas sehat.

Saham-Saham Emiten Grup Lippo Tengah Naik Daun, Seberapa Menarik Untuk Dilirik?
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 09:12 WIB

Saham-Saham Emiten Grup Lippo Tengah Naik Daun, Seberapa Menarik Untuk Dilirik?

Kenaikan sebagian harga saham emiten Grup Lippo tidak diiringi dengan perbaikan yang signifikan di sisi fundamental.

Tera Data Indonusa (AXIO) Menyiapkan Dana Belanja Modal Rp 48 Miliar
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:25 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Menyiapkan Dana Belanja Modal Rp 48 Miliar

Dana capex tahun ini juga dialokasikan untuk pengembangan fasilitas, termasuk penambahan instalasi bangunan serta peremajaan inventaris keja.

Menengok Arah Bisnis IRSX Usai Ganti Pemegang Saham Pengendali
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:18 WIB

Menengok Arah Bisnis IRSX Usai Ganti Pemegang Saham Pengendali

PT Media Digital Investindo mengakuisisi saham PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) jauh di bawah harga pasar.

Truk Peti Kemas Hanya Diberikan Waktu 60 Menit di Pelabuhan Tanjung Priok
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:05 WIB

Truk Peti Kemas Hanya Diberikan Waktu 60 Menit di Pelabuhan Tanjung Priok

Truk pengangkut peti kemas di pelabuhan dibatasi waktunya hanya 60 menit untuk berada di kawasan pelabuhan, terhitung sejak berada di pintu masuk.

Potensi Pajak Shadow Economy Rp 20 Triliun
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Potensi Pajak Shadow Economy Rp 20 Triliun

Pemerintah melihat ruang besar untuk meningkatkan penerimaan pajak dari shadow economy, khususnya empat sektor utama yang minim pengawasan.

Penarikan Utang 2026 Tertinggi Pasca Pandemi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Penarikan Utang 2026 Tertinggi Pasca Pandemi

Tingginya rencana penarikan utang pemerintah tahun depan membawa sejumlah risiko                    

INDEKS BERITA

Terpopuler