Harga CPO Masih Berfluktuasi, DSNG Belum Mau Berbagi Target 2019

Senin, 01 April 2019 | 09:00 WIB
Harga CPO Masih Berfluktuasi, DSNG Belum Mau Berbagi Target 2019
[]
Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) membuat emiten perkebunan kelapa sawit enggan berbagi proyeksi untuk tahun 2019. Manajemen PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) misalnya, belum bersedia mengungkapkan target kinerja keuangan 2019 meski kuartal pertama sudah berlalu.

Tahun lalu Dharma Satya harus puas dengan catatan penurunan penjualan dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih. Penjualan Dharma Satya turun 7,75% year on year (yoy) menjadi Rp 4,76 triliun. Sementara laba bersihnya susut 26,94% menjadi Rp 420,50 miliar.

Dalam keterangan resmi, manajemen Dharma Satya menyebutkan rata-rata harga jual CPO mereka tahun lalu sekitar Rp 7,2 juta per ton. Nilai tersebut menyusut 11,11% ketimbang tahun 2017 yang rata-rata sebesar Rp 8,1 juta per ton.

Tambahan lagi, sejak pertengahan tahun lalu kapal pengangkut CPO Dharma Satya mengalami keterlambatan sehingga berdampak pada proses penjualan. Volume penjualan CPO di tahun 2018 sebanyak 455.000 ton.

Selain harga jual CPO, Dharma Satya mewaspadai kampanye anti-produk sawit yang disuarakan oleh sejumlah negara di kawasan Uni Eropa. "Tetapi diharapkan tidak akan mempengaruhi permintaan sawit kami," kata Supriyadi Jamhir, Corporate Communications Department Head PT Dharma Satya Nusantara Tbk saat dikonfirmasi KONTAN, Sabtu (30/3).

Meski sejumlah tantangan di depan mata, Dharma Satya tetap berupaya optimistis menjalankan bisnisnya. Paling tidak, mayoritas pasar CPO mereka berada di dalam negeri. Tahun lalu misalnya, nilai penjualan lokal Rp 3,82 triliun atau setara 80,22% terhadap total penjualan.

Pertimbangan lain adalah kebijakan bauran biodiesel untuk kendaraan. Kalau sejak September tahun lalu pemerintah mewajibkan biodiesel 20% (B20), tahun ini kemungkinan naik menjadi B30.

Tahun ini, Dharma Satya menargetkan peningkatan volume penjualan CPO lebih dari 20%. Mereka berharap tambahan produksi sawit dari PT Bima Palma Nugraha dan Bima Agri Sawit yang diakuisisi pada Desember 2018.

Rencana ekspansi

Hingga akhir Desember 2018, luas lahan tertanam Dharma Satya mencapai 108,411 hektare (ha) dengan luas kebun inti 84.393 ha. Sementara luas lahan yang sudah menghasilkan sekitar 96.118 ha dan usia rata-rata tanaman 9,3 tahun.

Tahun ini, Dharma Satya membuka peluang ekspansi organik maupun non organik. "Tentu dengan mempertimbangkan aspek-aspek sustainability (keberlanjutan)," tutur Supriyadi.

Kebetulan dari sisi anggaran, tersedia dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 700 miliar pada tahun ini. Dharma Satya akan menggunakannya untuk membangun bio-compressed natural gas (CNG), memperluas kapasitas pabrik sawit dan merencanakan penanaman baru.

Fokus Dharma Satya tentu tak cuma sawit. Perusahaan tersebut juga bermaksud mengembangkan bisnis kayu. Apalagi, tren segmen tersebut pada tahun lalu lebih baik ketimbang CPO.

Sepanjang 2018, Dharma Satya menjual 84.000 meter kubik (m³) panel kayu atau naik sekitar 19% (yoy). Pendorongnya adalah kenaikan rata-rata harga jual kurang lebih 15% menjadi Rp 6,1 juta per m3. Kalau produksi engineered flooring memang turun sekitar 13% menjadi 1,1 juta meter persegi (m²). Namun, rata-rata harga jualnya masih naik sekitar 7% menjadi Rp 418.000 per m².

Bagikan

Berita Terbaru

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

INDEKS BERITA

Terpopuler