Harga Emas Hari Ini Terus Mendaki, Kian Jauh dari Level Terendah

Rabu, 13 November 2019 | 22:49 WIB
Harga Emas Hari Ini Terus Mendaki, Kian Jauh dari Level Terendah
[ILUSTRASI. Petugas menunjukkan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia Mall Ambasador, Jakarta, Senin (24/6/2019). ]
Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini terus mendaki sejalan ketidakjelasan nasib kesepakatan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China. Ini membuat pasar waspada terhadap dampak perang tarif terhadap kesehatan ekonomi global.

Mengacu Bloomberg pukul 22.38. WIB, harga emas hari ini di pasar spot naik 0,61% menjadi US$ 1.465,15 per ons troi. Sedang emas berjangka AS naik lebih tinggi, 0,74% ke level US$ 1.464,50 per ons troi.

Sejatinya, Presiden AS Donald Trump mengatakan, kesepakatan perdagangan sudah "dekat" tetapi tidak memberikan perincian tentang kapan atau di mana perjanjian itu akan dia tandatangani. Ini mengecewakan para investor.

Baca Juga: Pidato Trump Ampuh Giring Harga Emas Hari Ini Menjauh dari Level Terendah

Trump semakin mengguncang investor lantaran mengancam China dengan tarif lebih tinggi jika tidak meneken kesepakatan perdagangan. Pernyataan ini Trump sampaikan dalam pidato di acara Economic Club of New York, Selasa (12/11).

"Apa pun di sekitar pembicaraan perdagangan (AS-China) akan berdampak pada sentimen global. Protes di Hong Kong menghadirkan risiko geopolitik utama, sesuatu yang akan terus memicu penghindaran risiko," kata Analis FXTM Lukman Otunuga.

"Kekhawatiran utama adalah, apakah AS akan mengambil sikap diplomatik terkait dengan Hong Kong. Jika AS membuat suatu langkah, itu akan menghubungkan kembali ke pembicaraan perdagangan AS-China," ujar Otunuga kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam naik, ini profit Anda kalau beli persis setahun lalu

Dalam beberapa minggu terakhir, baik Beijing dan Washington telah mengisyaratkan bahwa mereka membuat kemajuan menuju kesepakatan yang mungkin bisa mengurangi beberapa tarif. Tapi, informasi lanjutan yang minim mulai mengganggu pasar.

Protes di Hong Kong semakin menambah kegelisahan pasar, ketika pengunjuk rasa anti-pemerintah berencana untuk melumpuhkan sebagian dari pusat keuangan Asia itu di hari ketiga aksi pada pekan ini, dengan transportasi, sekolah, dan banyak bisnis tutup.

"Kami percaya, penurunan harga emas baru-baru ini terutama akibat sentimen pendinginan di pasar berjangka dan beberapa penjualan oleh spekulan jangka pendek, pengikut tren, dan pedagang teknikal. Penurunan saat ini merupakan peluang pembelian," kata Analis Julius Baer Carsten Menke dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Harga emas naik 0,34% di angka US$ 1.461,30 per ons troi

Bagikan

Berita Terbaru

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III
| Kamis, 20 November 2025 | 07:25 WIB

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III

TINS tidak hanya menjalankan peran sebagai penghasil produk mineral strategis, tetapi juga memastikan  dampak nyata bagi negara.

INDEKS BERITA

Terpopuler