Harga Kemasan Naik 7%, Melenjitnya Harga Minyak Dunia Jadi Biang Keladi

Kamis, 17 Juni 2021 | 10:00 WIB
Harga Kemasan Naik 7%, Melenjitnya Harga Minyak Dunia Jadi Biang Keladi
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Harga minyak mentah masih terus menanjak hingga pertengahan tahun ini. Sejumlah produsen kemasan pun mencoba mengantisipasi dampak lanjutan dari kenaikan harga komoditas energi tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Juli 2021 berada di level US$ 71,17 per barel pada Selasa (15/6) pukul 17:15 WIB. Di saat yang sama, harga minyak Brent kontrak pengiriman Agustus 2021 di posisi US$ 73,16 per barel.

Presiden Direktur PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) Antonius Muhartoyo menilai kenaikan harga minyak mentah tidak selalu linier dengan harga bahan baku kemasan. Kendati begitu, untuk kali ini memang terjadi tren kenaikan harga bahan baku kemasan yang searah dengan naiknya harga minyak mentah dunia. 

Ia menyebutkan, kenaikan bahan baku kemasan saat ini mencapai kisaran 16% dibandingkan posisi tahun lalu. Sedangkan kenaikan harga kemasan di sektor hilir sebesar 7% di saat yang sama.

Bukan hanya itu, IGAR juga sedikit terpengaruh oleh sentimen berupa kelangkaan kontainer yang terjadi dalam skala global. “Tetapi, kami sudah memiliki stok bahan baku yang cukup untuk menghadapi perubahan-perubahan yang ada,” kata Antonius kepada KONTAN, Selasa (15/6).

Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Lukman Hakim berujar, saat ini bahan baku bijih plastik bisa berasal dari gas, batubara dan komoditas lainnya di luar minyak mentah. PBID sudah bekerja sama dengan lebih dari 20 pemasok petrokimia di beberapa negara untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang lebih kompetitif. “Kami tidak mendapatkan pengaruh dari sisi produksi dan distribusi,” ujar dia.

Namun, manajemen Panca Budi Idaman mengakui sudah ada penyesuaian harga jual kemasan di sektor hilir. Kenaikan tersebut terjadi secara bertahap yang artinya tidak serentak dengan lonjakan harga minyak mentah global.

Director of Sales and R&D PT Prima Makmur Rotokemindo, Arief Santoso menyebutkan, kenaikan harga bahan baku kemasan sudah terjadi pada kuartal I-2021 bertepatan dengan kenaikan harga minyak mentah di pasar global. Namun, kata dia, harga bahan baku tersebut sudah cenderung stabil saat memasuki kuartal kedua.

Lantas, ada beberapa produk kemasan Prima Makmur Rotokemindo yang mengalami kenaikan saat dijual ke pelanggan. “Tapi ada pula yang tidak bisa naik harganya karena faktor kontrak dengan pelanggan,” ucap dia saat jumpa pers virtual, Selasa (15/6).

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo
| Rabu, 03 Desember 2025 | 09:59 WIB

Membedah Saham TRIN, dari Agenda Ekspansi Hingga Masuknya Anak Hashim Djojohadikusumo

Hingga pengujung 2025 PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) membidik pertumbuhan marketing revenue Rp 1,8 triliun.

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:47 WIB

BSDE Siap Menerbitkan Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 1,75 Triliun

Berdasarkan prospektus obligasi BSDE, seperti dikutip Selasa (2/12), emiten properti ini akan menerbitkan obligasi dalam empat seri.

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 08:03 WIB

Proyek Sanur Bakal Jadi Sumber Pendapatan Utama PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA)

Perdagangan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) kembali dibuka mulai sesi 1 hari ini, Rabu, 3 Desember 2025. 

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:46 WIB

Buyback Berakhir Hari Ini, tapi Harga Saham KLBF Kian Terpuruk Didera Sentimen MSCI

Tekanan jual investor asing dan rerating sektor konsumer menghantam saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:41 WIB

Calon Emiten Sarang Burung Wallet Ini Tetapkan Harga IPO di Rp 168 Per Saham

Saham RLCO lebih cocok dibeli oleh investor yang memang berniat untuk trading. Memanfaatkan tingginya spekulasi pada saham-saham IPO.

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 07:00 WIB

Reksadana Saham Bangkit di Akhir Tahun

Berdasarkan data Infovesta, per November 2025 reksadana saham mencatat return 17,32% YtD, disusul return reksadana campuran tumbuh 13,26% YtD

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:46 WIB

Bayang-Bayang Bunga Utang Menggerogoti Fiskal

Utang publik global capai US$110,9 T, memicu suku bunga tinggi. Ini potensi risiko kenaikan biaya utang pemerintah Indonesia hingga Rp4.000 T. 

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:45 WIB

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG berasal dari kenaikan harga saham emiten-emiten konglomerasi dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:39 WIB

Perlindungan Proteksi Barang Milik Negara

Pemerintah perkuat ketahanan fiskal melalui Asuransi BMN berbasis PFB. Cakupan aset melonjak jadi Rp 91 triliun di tahun 2025.

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 06:37 WIB

Ekspor Lemas Karena Bergantung ke Komoditas

Ekspor Oktober 2025 turun 2,31% secara tahunan, tertekan anjloknya CPO dan batubara.                   

INDEKS BERITA