Harga Komoditas Energi Menguat, Defisit Transaksi Berjalan Jepang Melonjak

Selasa, 08 Maret 2022 | 15:39 WIB
Harga Komoditas Energi Menguat, Defisit Transaksi Berjalan Jepang Melonjak
[ILUSTRASI. Kapal tanker berbendera Liberia milik Jepang di Cape Town, Afrika Selatan, 2 Januari 2016.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang mencatat defisit transaksi berjalan terbesar sejak awal 2014 pada Januari. Lonjakan biaya impor minyak mengimbangi kenaikan pendapatan investasi, dengan berlanjutnya ketidakpastian akibat krisis Ukraina dan pandemi COVID-19.

Transaksi berjalan yang terjadi selama Januari mencerminkan ketergantungan ekonomi Jepang, sebagai negara yang minim sumber daya alam terhadap impor komoditas dan bahan baku. Di saat harga komoditas di pasar global melonjak, defisit perdagangan melebar.

Jepang, ekonomi terbesar ketiga di dunia, mencatat defisit transaksi berjalan sebesar 1,1887 triliun yen (Rp 147,78 triliun) pada Januari, data menunjukkan. Sebagai pembanding, nilai tengah dari proyeksi para ekonom yang dalam jajak pendapat Reuters adalah defisit 880 miliar yen.

Itu adalah defisit bulan kedua berturut-turut dan menandai defisit terbesar kedua di bawah data yang sebanding sejak tahun 1985.

Baca Juga: Pebisnis Enggan Ekspansi, Harga Komoditas Pangan di Dunia Berlari Kencang

Lonjakan biaya bahan bakar mendorong nilai impor sebesar 39,9% pada Januari dari tahun sebelumnya, melampaui kenaikan ekspor sebesar 15,2%.

Selain itu, defisit perdagangan Jepang dengan China melebar pada Januari. Ekspor tujuan China melambat sebelum liburan Tahun Baru Imlek sementara impor dari negara tersebut melonjak karena permintaan stok sebelum masa liburan.

"Mengingat faktor sementara dan surplus pendapatan investasi yang besar, saya tidak berpikir neraca pembayaran Jepang akan berubah menjadi defisit sebagai tren dalam waktu dekat," kata Takashi Miwa, kepala ekonom di Nomura Securities.

Jepang memperoleh pengembalian yang stabil dan besar dari investasi masa lalunya di sekuritas dan investasi langsung di luar negeri, yang telah menggantikan perdagangan sebagai pendorong utama surplus neraca berjalannya dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: JPMorgan Hapus Obligasi Rusia dari Semua Indeks Pendapatan Tetapnya

Sementara yen yang lemah juga membantu menaikkan biaya impor, dorongannya untuk volume ekspor tidak sebesar dulu karena pergeseran berkelanjutan dari produksi eksportir di luar negeri, kata para analis.

Menggarisbawahi perubahan dalam struktur ekonomi Jepang, kenaikan stabil dalam pengembalian dari investasi langsung dan portofolio Jepang di luar negeri membantu mengimbangi defisit perdagangan, membawa surplus pendapatan utama Jepang menjadi 1,289 triliun yen pada Januari.

Data juga menunjukkan penurunan tajam dalam kedatangan turis asing, mengurangi akun perjalanan menjadi surplus hanya 12,3 miliar yen. Defisit jasa secara keseluruhan mencapai 737,9 miliar yen, data menunjukkan.

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Prospek dan Strategi Cari Cuan di Aset Kripto
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 10:00 WIB

Menilik Prospek dan Strategi Cari Cuan di Aset Kripto

Reli BTC terjadi di tengah laporan tenaga swasta Amerika Serikat (AS), ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed, hingga shutdown pemerintah AS.

IHSG Menguat dalam Sepekan, Disetir Sentimen Data Makro
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 09:30 WIB

IHSG Menguat dalam Sepekan, Disetir Sentimen Data Makro

Dalam sepekan terakhir, hingga Jumat (3/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi kenaikan sebesar 0,23%.

Haluan Baru Folago Global Nusantara (IRSX) di Bisnis Hiburan dan Digital
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:53 WIB

Haluan Baru Folago Global Nusantara (IRSX) di Bisnis Hiburan dan Digital

Mengupas rencana bisnis PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX) seusai melakukan restrukturisasi bisnis

Presiden Siapkan Aturan Tatakelola Makan Bergizi Gratis
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:45 WIB

Presiden Siapkan Aturan Tatakelola Makan Bergizi Gratis

BGN sendiri nantinya akan bertugas sebagai penyelenggara, termasuk melakukan intervensi. Sedang pengawasan pelaksanaandijalankan Kemkes

Serapan Anggaran K/L Masih Lelet
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:32 WIB

Serapan Anggaran K/L Masih Lelet

Dirjen Perbendaharaan Kemkeu mencatat, realisasi belanja K/L baru 55% hingga awal Oktober​           

Bisnis Pusat Perbelanjaan Terkerek Ekspansi Merek Asal China di Indonesia
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Bisnis Pusat Perbelanjaan Terkerek Ekspansi Merek Asal China di Indonesia

Masuknya merek-merek asal China, seperti Chagee dan Oh!Some yang kini eksis di kalangan anak muda, menjadi pendorong utama.

Trisula International (TRIS) Bidik Pasar Kanada dan Uni Eropa
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Trisula International (TRIS) Bidik Pasar Kanada dan Uni Eropa

Menyambut baik adanya kesepakatan perdagangan dengan Kanada dan Uni Eropa, meski dampaknya belum akan langsung terasa.

Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia: Mengawal Senyum Para Petani
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Eryanto, Presiden Direktur Syngenta Indonesia: Mengawal Senyum Para Petani

Eryanto belajar filosofi compassionate leadership: memimpin dengan hati, mendengarkan dengan sabar dan menghargai karyawan.

Surge (WIFI) Ekspansi Jaringan Internet
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Surge (WIFI) Ekspansi Jaringan Internet

WIFI optimistis bisa memenangi lelang frekuensi 1,4 GHz yang digelar pemerintah.setelah dinyatakan lolos administrasi.

Aset Kripto Terangkat Shutdown Pemerintah AS
| Sabtu, 04 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Aset Kripto Terangkat Shutdown Pemerintah AS

Pelemahan dolar AS dan yield obligasi AS mendukung reli aset dengan risiko tinggi, seperti bitcoin dan aset kripto lain.

INDEKS BERITA

Terpopuler