Harga Tiket LCC Didiskon, Tekanan Inflasi di Juli Bakal Berkurang

Kamis, 11 Juli 2019 | 08:26 WIB
Harga Tiket LCC Didiskon, Tekanan Inflasi di Juli Bakal Berkurang
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan kebijakan harga tiket penerbangan yang lebih murah akan menyumbang penurunan harga pada Juli 2019. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto optimistis program diskon ini berkontribusi terhadap pengendalian inflasi semester kedua.

"Juni lalu, angkutan udara mencatat sumbangan sebesar deflasi 0,04% akibat kebijakan penurunan tarif batas atas yang dilakukan oleh pemerintah," terang Suhariyanto, Rabu (10/7), seusai rapat di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Tiket penerbangan maskapai murah atau low-cost carrier (LCC) turun harga mulai Kamis, (11/7). Diskon sebesar 50% dari tarif batas atas tersebut berlaku untuk sejumlah rute penerbangan dengan jadwal yang telah ditetapkan. Alokasinya sebesar 30% dari total kursi dalam penerbangan. Diskon tarif ini bakal mendorong penurunan harga atau deflasi di kelompok transportasi.

 Meskipun demikian Suhariyanto belum memberikan hitungan berapa besar porsi penurunan tarif tiket pesawat ini terhadap total inflasi di kelompok transportasi. Yang jelas kelompok ini pada Juli 2019 tidak mengalami lonjakan permintaan seperti halnya pada Mei dan Juni lalu.

Sebagai gambaran dari kebijakan pemerintah menurunkan tarif tiket penerbangan murah atawa low cost carrier (LCC) melibatkan maskapai Citilink dengan menyediakan 62 rute penerbangan bertarif diskon. Sedangkan diskon di Lion Air tersedia untuk 146 rute penerbangan.

Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, pemerintah akan melakukan evaluasi secara teknis terhadap pelaksanaan kebijakan penurunan harga tiket maskapai penerbangan ini. Evaluasi meliputi total beban kerugian (total loss) dari kebijakan ini, pembagian beban kerugian (loss sharing), hingga monitoring realisasi penerbangan, jumlah penumpang yang mendapat diskon harga, dan distribusi penjualan tiket.

"Evaluasi teknis akan kami lakukan setiap Jumat siang dengan seluruh kementerian teknis dan pihak terkait," kata Susiwijono, Rabu (10/7).

Kebijakan penurunan harga sebesar 50% pada maskapai LCC ini diambil setelah memetakan komponen biaya langsung dengan operasional penerbangan. "Komponen-komponen biaya ini lah yang nanti akan kami evaluasi karena pasti dinamis," katanya.

Bagikan

Berita Terbaru

Penanaman Modal Asing (PMA) Terus Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Minim
| Minggu, 27 April 2025 | 10:00 WIB

Penanaman Modal Asing (PMA) Terus Naik, Penyerapan Tenaga Kerja Masih Minim

Investasi pada proyek hilirisasi tambang, sebagai porsi terbesar dalam total PMA, cenderung memiliki serapan tenaga kerja yang tidak besar.

Serap Kembali Dana IPO, Bukalapak Tambah Modal Entitas Anak Lebih dari Rp 500 Miliar
| Minggu, 27 April 2025 | 09:00 WIB

Serap Kembali Dana IPO, Bukalapak Tambah Modal Entitas Anak Lebih dari Rp 500 Miliar

Secara rinci, dana IPO yang sudah terealisasi paling banyak diperuntukkan untuk modal kerja BUKA sebesar Rp 6,9 triliun.

Profit 36,80% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (27 April 2025)
| Minggu, 27 April 2025 | 08:45 WIB

Profit 36,80% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (27 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,80% jika menjual hari ini.

Bijak Belanja saat Ekonomi Sedang Merana
| Minggu, 27 April 2025 | 08:00 WIB

Bijak Belanja saat Ekonomi Sedang Merana

Masyarakat ada baiknya menahan pembelian barang-barang yang tidak perlu di tengah kondisi ekonomi yang lesu seperti sekarang.

Harga Emas Meroket, Momentum Beli Bertahap atau Ambil Untung
| Minggu, 27 April 2025 | 07:05 WIB

Harga Emas Meroket, Momentum Beli Bertahap atau Ambil Untung

Harga emas Antam sempat tembus rekor Rp 2 juta per gram. Simak potensi harga di sisa tahun ini dan saran memanfaatkan momentum bullish.

Goldman Sachs Prediksi BI Bisa Pangkas Suku Bunga 100 bps, Begini Efeknya ke Saham
| Minggu, 27 April 2025 | 07:00 WIB

Goldman Sachs Prediksi BI Bisa Pangkas Suku Bunga 100 bps, Begini Efeknya ke Saham

Goldman Sachs memprediksi Bank Indonesia (BI) bakal memangkas suku bunga sebesar 100 bps menjadi 4,75%.

Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan
| Minggu, 27 April 2025 | 06:30 WIB

Potensi Cuan Besar, Konglomerasi Ramai-ramai Terjang Bisnis Air Minum Dalam Kemasan

Sebanyak 40% masyarakat Indonesia mengandalkan air kemasan sebagai sumber air minum. Seberapa menariknya bisnis AMDK di

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar
| Minggu, 27 April 2025 | 06:16 WIB

Efek BI Pertahankan Suku Bunga di 5,75% untuk Pasar

Menahan BI Rate dapat membantu menjaga daya tarik aset keuangan domestik dan meredam potensi aliran modal keluar yang bisa menekan rupiah.

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus
| Minggu, 27 April 2025 | 05:43 WIB

Pengendali Getol Tambah Kepemilikan, Free Float Saham Tempo Scan (TSPC) Kian Tergerus

Besaran free float PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) saat ini menunjukkan bahwa saham ini sudah kurang likuid dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pancing Optimisme Lokal
| Minggu, 27 April 2025 | 05:00 WIB

Pancing Optimisme Lokal

​Lewat World Economic Outlook edisi April 2025, IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dari sebesar 3,3% menjadi 2,8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler