ILUSTRASI. Penumpang pesawat tiba di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu (17/1/2024). Pengelola Bandara Bali memproyeksikan akan dapat melayani sebanyak 23,6 juta penumpang rute penerbangan domestik dan internasional sepanjang tahun 2024. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/pras.
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Sandy Baskoro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mahalnya harga tiket pesawat terbang dikeluhkan sejumlah pihak, termasuk para pelaku usaha pariwisata, lantaran ikut berdampak pada kunjungan turis asing maupun lokal di Tanah Air. Selain akibat jumlah pesawat yang terbatas pasca pandemi Covid-19, harga avtur juga dinilai berpengaruh terhadap pergerakan tarif tiket pesawat.
Bahkan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan mahalnya avtur menjadi penyebab utama kenaikan harga tiket pesawat di Indonesia.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.