Hasil Investasi Asuransi Jiwa di Kuartal I Mulai Bergigi

Kamis, 16 Mei 2019 | 11:16 WIB
Hasil Investasi Asuransi Jiwa di Kuartal I Mulai Bergigi
[]
Reporter: Ferrika Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja hasil investasi industri asuransi jiwa mulai menunjukkan perbaikan setelah tahun lalu sempat tertekan. Perbaikan ini dipengaruhi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal I-2019.

Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai Maret 2019, hasil investasi asuransi jiwa menembus Rp 10 triliun. Padahal Maret tahun sebelumnya, hasil investasi industri sempat minus Rp 1,79 triliun. Sementara total investasi industri asuransi jiwa sebesar Rp 474,04 triliun, naik 5,20% secara tahunan.

Jika melihat portofolio investasi, instrumen reksadana masih mendominasi dengan porsi 36,23% dari total investasi. Menyusul saham dengan porsi 30,49%, Surat Berharga Negara (SBN) 13,96%, deposito 7,27% dan obligasi korporasi dengan porsi 5,62%.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menjelaskan perbaikan hasil investasi ini karena kondisi pasar modal yang menguat di kuartal pertama lalu.

Dengan pencapaian itu, industri asuransi jiwa optimistis kinerja hasil investasi akan menguat sampai akhir tahun. Asalkan kondisi keamanan dalam negeri terkendali dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China bisa segera mereda.

Togar mengatakan, peningkatan hasil investasi akan mempengaruhi tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Jika kondisi keuangan perusahaan sehat, maka kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi naik. Mereka akhirnya mau membeli produk asuransi.

Sementara PT FWD Life Indonesia juga optimistis mencatatkan kinerja hasil investasi terbaik tahun ini. Wakil Direktur Utama FWD Life Indonesia Rudi Kamdani menargetkan hasil investasi perusahaan bisa tumbuh minimal 15%.

Strategi investasi perusahaan cenderung moderat dengan mengkombinasikan investasi pada portofolio deposito dan obligasi pemerintah. Menurutnya, kondisi pasar obligasi yang membaik membuat potensi return yang diterima diperkirakan juga terkerek.

Dana pemegang polis, tergantung pilihan dari pemegang polis seperti produk unitlink. Biasanya mereka akan memilih saham karena diprediksi menghasilkan kinerja yang bagus di tahun 2019, imbuh Rudi.

Tahun ini IHSG memang sempat naik di awal tahun. Namun laju IHSG akan terhadang dengan memburuknya hubungan AS dan China. Dan per Rabu (15/5), IHSG anjlok 1,49% ke 5.980,88.

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya
| Rabu, 02 April 2025 | 08:00 WIB

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya

Pada segmen IPP Hidro dan Energi Terbarukan, di saat pendapatannya melonjak justru rugi bersihnya malah membengkak.

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30
| Rabu, 02 April 2025 | 07:00 WIB

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30

Goldman Sach mendekap saham BBCA sebanyak 885,66 juta pada 7 Maret 2025 dengan cost average basis di harga Rp 7.141 per saham.

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler