Hitung Cermat Sebelum Masuk Saham Dalam Pantauan Khusus

Kamis, 17 Februari 2022 | 04:50 WIB
Hitung Cermat Sebelum Masuk Saham Dalam Pantauan Khusus
[]
Reporter: Kenia Intan | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham masuk dalam daftar pemantauan khusus. Ada empat saham penghuni baru di Februari ini, yakni PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP), PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU). 

PT MNC Studios International Tbk (MSIN) dan PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) juga sempat masuk ke dalam daftar pemantauan khusus bursa di awal tahun. Hanya saja keduanya sudah keluar pada awal Februari. Dengan begitu, saat ini BEI tengah memantau 21 emiten dalam daftar efek bersifat ekuitas pemantauan khusus. 

Mengutip keterbukaan di bursa, BKDP, KONI dan ADMR memenuhi kriteria nomor 10, yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa yang disebabkan aktivitas perdagangan. Direktur Pengawasan Transaksi dan Keputusan BEI Kristian Sihar Manullang menyebut, lamanya efek tersebut dalam pemantauan khusus satu bulan. Hal tersebut diatur dalam butir II.3.3 Peraturan Bursa No. II-S. 

Baca Juga: Suspensi sejumlah saham sudah lewat 24 bulan, BEI belum beri keputusan delisting

SDMU tercatat memenuhi kriteria nomor 8 yakni dalam kondisi dimohonkan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) atau pailit. 

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menyarankan investor berhati-hati bila mengincar saham yang masuk daftar efek dalam pemantauan khusus tersebut. 

Menilik kriteria yang ditetapkan BEI atas saham-saham yang masuk pemantauan khusus, ada risiko yang cukup tinggi bila investor mengincar saham tersebut.
Misalnya, bagi saham yang masuk daftar karena sahamnya disuspensi akibat pergerakan harga dianggap tidak wajar, ada risiko pergerakan harga dikendalikan. "Bukan tidak mungkin beberapa pihak secara sengaja membuat suatu saham bergerak signifikan," tutur Wawan, kemarin.

Wawan menyarankan investor mempertimbangkan risiko dan wait and see. "Masuk sebagai diversifikasi, alokasi investasi kecil saja," kata dia. 

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji menambahkan, saham yang masuk pemantauan khusus hanya cocok untuk trading jangka pendek. Investor juga perlu mencermati keterbukaan informasi saham dalam pemantauan khusus. Menurut dia, saham bisa bergerak signifikan bila ada sentimen laporan keuangan di luar ekspektasi, aksi korporasi, atau dividen. 

Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Masuk Dalam Pemantauan Khusus

Bagikan

Berita Terbaru

Himbara Mendanai Gudang dan Gerai Koperasi Merah Putih
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 05:10 WIB

Himbara Mendanai Gudang dan Gerai Koperasi Merah Putih

Pemerintah menargetkan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih sudah bisa beroperasi pada tahun depan.

Penghapusan Tunggakan BPJS Bukti Daya Beli Loyo
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 05:00 WIB

Penghapusan Tunggakan BPJS Bukti Daya Beli Loyo

Pemerintah berencana menghapus tagihan sebanyak 23 juta peserta BPJS Kesehatan yang menunggak iuran.

OJK Berencana Batasi Pemain Unitlink
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:50 WIB

OJK Berencana Batasi Pemain Unitlink

OJK akan mengatur jenis produk yang boleh dipasarkan perusahaan asuransi berdasarkan ekuitas yang dimiliki.

Simak Proyeksi IHSG di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Jumat (24/10)
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:45 WIB

Simak Proyeksi IHSG di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Jumat (24/10)

IHSG mengakumulasi penguatan 1,84% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 16,87%.

Formosa Ingredient Factory (BOBA) Bidik Pendapatan dan Laba Tumbuh 16% Tahun Ini
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:42 WIB

Formosa Ingredient Factory (BOBA) Bidik Pendapatan dan Laba Tumbuh 16% Tahun Ini

BOBA akan meluncurkan produk baru dan mempersiapkan peningkatan pembelian pelanggan menjelang akhir tahun.

Ekonomi Masih Lesu, Jamsostek Kaji Ulang Target Peserta
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:15 WIB

Ekonomi Masih Lesu, Jamsostek Kaji Ulang Target Peserta

Penyelenggara program asuransi sosial tersebut mengalami sejumlah tantangan, sehingga jumlah peserta juga ikut terdampak

Asimetrisitas Suku Bunga Deposit Facility
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 04:11 WIB

Asimetrisitas Suku Bunga Deposit Facility

Kelebihan likuiditas juga akan menyebar menuju ke berbagai jenis aset finansial yang menawarkan imbal hasil lebih atraktif.

Peluang ESSA dari Potensi Laju Harga Amonia di Akhir Tahun Ini
| Jumat, 24 Oktober 2025 | 03:53 WIB

Peluang ESSA dari Potensi Laju Harga Amonia di Akhir Tahun Ini

Setelah kinerja keuangannya menurun di kuartal ketiga, PT ESSA Industries Indonesia Tbk berharap harga amonia naik di akhir 2025.

Perusahaan Pelayaran Milik Keluarga (PJHB) Akan IPO, Pendapatannya Dalam Tren Turun
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 17:51 WIB

Perusahaan Pelayaran Milik Keluarga (PJHB) Akan IPO, Pendapatannya Dalam Tren Turun

Perusahaan pelayaran asal Samarinda, PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk (PJHB) akan menggalang dana demi membangun tiga kapal pengangkutan baru.

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 14:20 WIB

Bagaimana Properti & Saham Bikin 52 Juta Orang Jadi Jutawan Global

Pada 2024, UBS mencatat 52 juta everyday millionaire global dengan kekayaan bersih US$ 1 juta‑US$ 5 juta. Siapa mereka?

INDEKS BERITA

Terpopuler