Homemade Dividend

Senin, 22 November 2021 | 07:35 WIB
Homemade Dividend
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - Dividen merupakan aliran cash flow paling penting dalam investasi saham. Bila investor memegang saham dalam jangka panjang atau bahkan selamanya, aliran kas berupa dividen menjadi salah satu dasar yang menentukan valuasi sebuah perusahaan.

Dalam model valuasi discounted cash flow (DCF), salah satu yang dipakai adalah dividend discount model (DDM). Dividen menjadi salah satu aspek penting dalam menentukan valuasi saham.

Sebagian investor menyukai dividen karena alasan psikologi, terutama bagi investor yang sudah pensiunan. Mereka punya kebutuhan cash flow tetap dari waktu ke waktu.

Dividen tunai jadi salah satu solusi bagi investor yang sudah pensiun, karena tidak perlu menjaul saham setiap kali membutuhkan dana. Ketika investor pensiunan harus menjual saham, ada perasaan mereka memakan pokok investasinya, meski tidak demikian. Alasan psikologi ini membuat investor pensiunan lebih menyukai perusahaan yang membagi dividen tunai.

Apakah dividen tunai menaikkan kekayaan pemegang saham? Jawaban pertanyaan ini adalah tidak, karena pada saat ex-date dividen biasanya harga saham akan turun sebesar dividen tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham.

Baca Juga: Dirut RUIS, Sofwan Farisyi: Cuan Berlimpah Berkat Diversifikasi Aset

Bila harga saham pada saat cum date di Rp 5.000 per saham dan perusahaan membagikan dividen Rp 300 per saham, ketika ex-date harga saham akan turun ke Rp 4.700 per saham, kadang bisa lebih banyak dan kadang lebih sedikit. Artinya kekayaan pemegang saham tidak berubah ketika menerima dividen tunai.

Dari sisi perusahaan, ternyata ada beberapa kendala saat membagi dividen tunai. Ini terutama dirasakan perusahaan yang sedang tumbuh, di mana untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan perusahaan harus menaikkan kapasitas produksi. Perusahaan juga perlu tambahan modal kerja ketika penjualan dan produksi meningkat karena terjadi kenaikan piutang dagang, persediaan, dan aset lancar lainnya.

Biasanya perusahaan yang membagi dividen tunai yang disukai investor pensiunan adalah perusahaan yang sudah mature. Perusahaan seperti ini tidak banyak memiliki pilihan investasi yang menarik, sehingga investasi capex yang dilakukan relatif kecil, bahkan tidak ada.

Pada tahap ini, perusahaan seolah menjadi sapi perah karena menghasilkan cash flow besar dan dapat dibagi ke pemegang saham. Konsekuensinya, perusahaan relatif tidak betumbuh nilainya. Tetapi karena besarnya dividen, perusahaan mature ini menjadi pilihan yang sangat menarik bagi investor yang butuh arus kas tetap.

Bagi perusahaan yang sedang tumbuh dan tidak dapat membagi dividen tunai karena laba dan arus kas harus diinvestasikan kembali, mereka dapat membuat skenario homemade dividend, sehingga investor yang sudah pensiun tetap tertarik membeli perusahaan yang sedang bertumbuh.

Baca Juga: Perjalanan Panjang Bumi Resources (BUMI) Membayar Utang Kian Menantang

Caranya, perusahaan membagikan dividen saham secara rutin ke pemegang saham. Dividen saham menyebabkan jumlah saham yang dipegang investor meningkat, tetapi harga teoritis saham tersebut akan turun.

Tidak ada aliran kas tunai yang keluar dari perusahaan. Sehingga sebenarnya dividen saham tidak mengubah kekayaan pemegang saham. Ini sama dengan dividen tunai yang harga sahamnya turun sebesar dividen tunai yang dibagikan.

Sekarang bagi investor yang butuh uang kas, bisa memilih menjual sebagian dividen sahamnya sehingga seolah-olah mendapatkan dividen tunai. Dengan menjual dividen saham, investor tersebut tidak menjual saham yang diinvestasikan, sehingga tidak terkena tekanan psikologi.

Kekayaan pemegang saham juga belum tentu turun bila menjual dividen saham. Alasannya, perusahaan yang bertumbuh dengan kenaikan penjualan dan net income atau laba besih cenderung nilainya naik, sehingga harga sahamnya naik. Jadi secara total, kekayaan pemeggang saham cenderung naik dari waktu ke waktu.

Bila perusahaan tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, bagaimana cara menghitung valuasi perusahaan tersebut? Ada banyak metode untuk menghitung valuasi. Dalam perhitungan valuasi pendekatan discounted cash flow (DCF) tidak hanya menggunakan dividen, tetapi juga arus kas bersih (free cash flow).

Salah satu faktor yang menaikkan valuasi perusahaan adalah pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang tumbuh akan mengalami kenaikan nilai lebih tinggi dibanding perusahaan yang sudah mature dan membagi sebagian atau seluruh keuntungan sebagai dividen.

Homemade dividend juga bagus bagi investor yang tidak menyukai dividen tunai. Sebagian investor, khususnya yang masih muda, punya aliran kas dari gaji atau bisnis yang dilakukan.

Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) Belum Lepas dari Tekanan Hingga Tahun Depan

Pendapatan dari dividen tunai akan dikenai pajak lebih tinggi dibanding pajak capital gain. Padahal investor muda tadi mungkin menginvestasikan kembali pendapatan dari dividen untuk membeli saham, tetapi harus menerima kenyataan dipotong pajak dividen.

Dengan homemade dividend, perusahaan memberikan pilihan kepada investor yang memang butuh dana untuk menjual saham dividennya di pasar dan menikmati pajak capital gain yang lebih murah. Sedangkan investor yang tidak butuh dana bisa menahan dividen saham tersebut dan tidak perlu membayar pajak dan komisi transaksi.

Homemade dividend menjadi salah satu solusi perusahaan agar investor yang sudah pensiun atau membutuhkan aliran kas tetap dan pasti di masa depan melakukan investasi di perusahaan bertumbuh.

Investor yang sudah pensiun bisa membeli saham dengan pertumbuhan tinggi tanpa perlu khawatir tidak mendapatkan dividen ketika dibutuhkan. Investor yang tidak butuh dividen juga mendapat manfaat dengan strategi ini.

Memang beberapa pendekatan teori dividen tidak dapat dijawab dengan homemade dividend, seperti teori bird in hand dan signaling theory. Homemade dividend juga dapat jadi solusi bagi perusahaan yang rutin membagi dividen tunai tapi punya rencana ekspansi besar ke depan. Ketika ekspansi, cash untuk dividen berkurang, sehingga bisa memilih strategi homemade dividend untuk menghibur investor setia.

Selanjutnya: Demi Mengganjal Ekspansi China di Afrika, Amerika Kucurkan Investasi US$ 1 Miliar

 

Bagikan

Berita Terbaru

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:02 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada

Manajemen Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebut, proyek tersebut menelan dana investasi antara Rp 900 miliar hingga Rp 1,4 triliun.

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025

Jika PMI Indonesia masih terus tertahan di bawah level 50, dikhawatirkan bakal berdampak ke PHK massal.

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 10:40 WIB

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya

Total kapasitas produksi seluruh pabrik ISSP akan mencapai 1 juta ton per tahun setelah pabrik di Gresik beroperasi penuh.

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)
| Jumat, 06 Juni 2025 | 09:32 WIB

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Juni 2025) Rp 1.929.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,43% jika menjual hari ini.

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk
| Jumat, 06 Juni 2025 | 08:00 WIB

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) kemungkinan tidak akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024.

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit
| Jumat, 06 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit

Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa menjadi katalis positif jangka pendek.

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi
| Jumat, 06 Juni 2025 | 06:00 WIB

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi

Pertambahan jumlah Investor dan trader kripto terus berlangsung di tengah tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?
| Jumat, 06 Juni 2025 | 05:00 WIB

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?

Sepanjang tahun lalu PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah melakukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 2.883 orang.

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut
| Jumat, 06 Juni 2025 | 04:20 WIB

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut

Penjualan produk asuransi jiwa lewat kerja sama dengan perbankan tertekan di awal tahun 2025 karena perubahan pola layanan bank.

Kinerja April Kompak Melemah, Sektor Perbankan Diprediksi Tetap Akan Menguat
| Kamis, 05 Juni 2025 | 19:39 WIB

Kinerja April Kompak Melemah, Sektor Perbankan Diprediksi Tetap Akan Menguat

Perbaikan NIM akan berfungsi sebagai katalis pemeringkatan ulang bagi sektor perbankan dalam waktu dekat.

INDEKS BERITA

Terpopuler