ICBP Dikabarkan Cari Pinjaman Jumbo untuk Akuisisi Pinehill Company

Senin, 11 Mei 2020 | 14:27 WIB
ICBP Dikabarkan Cari Pinjaman Jumbo untuk Akuisisi Pinehill Company
[ILUSTRASI. indomie atau mie instan produksi indofood tbk. Pho KONTAN/Achmad Fauzie]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dikabarkan tengah mencari pinjaman perbankan untuk membiayai akuisisi perusahaan pembuat mi instan, Pinehill Company Limited. 

ICBP disebut sudah mengajukan proposal kepada perbankan untuk kesepakatan senilai US$ 2 miliar. Tenggat waktu proposal itu akhir minggu lalu, dan pemberi pinjaman diberi waktu satu setengah minggu untuk memberi respon. 

Baca Juga: Gara-gara corona, kinerja Indofood (INDF) diprediksi tak semoncer tahun lalu

Mengutip Global Capital, seorang bankir yang mengetahui rencana transaksi ini mengatakan, mereka masih menunggu informasi lebih lanjut dari ICBP. Pasalnya, perusahaan milik Anthoni Salim itu belum memberikan rincian penawaran seperti besaran nilai akuisisi atau rincian kredit Pinehill. 

Pinjaman yang diincar ICBP yakni bridge loan dengan tenor dua tahun, dengan opsi perpanjangan, serta pinjaman berjangka lima tahun. 

"Bunga kami tergantung pada struktur kesepakatan, apakah itu pinjaman perusahan atau pinjaman nonjaminan. Semua itu tergantung pada bisnis Pinehill," ujar bankir tersebut. Menurutnya, pemberi pinjaman harus mengetahui dampak bisnis di masa depan. 

KONTAN berupaya menghubungi manajemen ICBP namun belum mendapat respon. Seperti diketahui, pada Februari lalu, ICBP mengumumkan akan mengakuisisi Pinehill Company. Pinehill memiliki empat anak perusahaan yang berfokus pada pembuatan mi instan. 

Baca Juga: Kondisi ekonomi masih sulit, net sell asing bisa berlanjut sepanjang Mei

Pinehill Company Limited adalah perusahaan berbadan hukum negara British Virgin Island (BVI), yakni negara yang menerapkan bebas pajak.

Sementara Pinehill Group bergerak di bidang industri pembuatan mi instan di Arab Saudi, Nigeri, Turki, Mesir, Kenya, Maroko dan Serbia, dengan menggunakan merek Indomie, berdasarkan perjanjian lisensi dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, induk perusahaan ICBP.

Volume penjualan Pinehill saat ini mencapai 7,4 miliar bungkus mi per tahun, dengan penjualan ke pasar domestik maupun ekspor. Sementara total populasi pasar domestik yang dilayani Pinehill mencapai 576 juta orang.

Dalam laporan keuangan ICBP per kuartal III-2019, penjualan dari pihak berafiliasi Pinehill berkontribusi sebesar Rp 760,19 miliar dari total penjualan yang mencapai Rp 32,79 triliun.

Baca Juga: Ketangguhan Bisnis Indofood Tengah Diuji Corona, Simak Rekomendasinya

Dalam keterbukaan informasi BEI Selasa (11/2) lalu, Sekretaris Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Gideon A Putro mengatakan, perusahaan masih akan melakukan uji kelayakan (due diligence) atas Grup pinehill, sebelum memutuskan apakah menerima penawaran akuisisi atau tidak.

ICBP akan menyampaikan keterbukaan informasi lebih lanjut apabila memutuskan menerima penawaran tersebut. Termasuk juga syarat atas ketentuan rencana transaksi akan ditetapkan secara lebih rinci dalam perjanjian tersendiri dan mengikat, yang akan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara perusahaan dan pemberi penawaran.

Sebelumnya, banyak pelaku pasar menilai negatif rencana tersebut karena Pinehill sejatinya merupakan perusahaan terafiliasi Indofood. Faktor kepemilikan saham tersebut menimbulkan pertanyaan investor terkait alasan akuisisi perusahaan itu.

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025
| Minggu, 08 Juni 2025 | 21:00 WIB

Investor Domestik Tambah Posisi di Sejumlah Sektor Saham pada Mei 2025

BRI Danareksa Sekuritas mencermati penambahan posisi investor domestik pada sejumlah sektor, terutama logam, otomotif, dan retail pada Mei 2025.

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:05 WIB

Berusaha Membuai Pasar dengan Pinjaman Tunai

Bank digital berusaha menjaring debitur dengan cash loan.                                                    

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial
| Minggu, 08 Juni 2025 | 20:01 WIB

Prospek Cerah dari Manfaat Teknologi Data Spasial

Berbagai sektor industri termasuk institusi pemerintah bakal makin membutuhkan data spasial.                

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)
| Minggu, 08 Juni 2025 | 09:23 WIB

Profit 31,63%% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (8 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,63% jika menjual hari ini.

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:35 WIB

Dari Kamar Murah ke Pemberdayaan Komunitas

Di balik reputasinya sebagai penyedia kamar murah dan layanan check-in kilat, OYO punya ambisi lebih besar. Apa itu?

 
Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang
| Minggu, 08 Juni 2025 | 06:20 WIB

Tak Sekadar Batal Haji, Layanan Furoda Berbuntut Panjang

Ribuan calon jemaah haji furoda gagal berangkat ke Tanah Suci. Tak hanya calon jemaah yang gundah gulana, agen travel juga pusing alang kepalang. 

 
Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:50 WIB

Yuk, Menikmati Cuan dari Permainan untuk Mantan Anak Kecil

Bermain kini bukan hanya urusan anak-anak. Playground kini menjadi ruang pelepas penat bagi orang dewasa. Apa peluang bisnisnya?

 
Kopdes Melaju Buat Siapa?
| Minggu, 08 Juni 2025 | 05:10 WIB

Kopdes Melaju Buat Siapa?

​Hingga awal Juni, sebanyak 78.000 lembaga Kopdes Merah Putih sudah terbentuk melalui musyawarah desa khusus.

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

INDEKS BERITA

Terpopuler