IHSG Hari Ini Menurun Ke 6.029,16 Gara-gara Ketegangan AS-China Meningkat

Rabu, 09 Oktober 2019 | 23:07 WIB
IHSG Hari Ini Menurun Ke 6.029,16 Gara-gara Ketegangan AS-China Meningkat
[ILUSTRASI. Papan elektronik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Yudho Winarto | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hanya menguat sehari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun pada perdagangan pertengahan pekan ini. IHSG hari ini (9/10) melemah 10,44 poin atau 0,17% ke 6.029,16 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pelemahan IHSG hari ini sesuai prediksi Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang. "Bursa Asia yang melemah Rabu pagi memperberat gerak langkah IHSG," tulisnya dalam Early BIRD Fundamental Perspective, Rabu (9/10).

Pemberat indeks lainnya adalah, ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS) yang meningkat, padahal menjelang pembicaraan tingkat tinggi kedua negara.

Baca Juga: Ketegangan Dagang AS-China Menguat Bikin IHSG Hari Ini Melemah 0,17%

Pada perdagangan hari ini enam sektor turun bersama dengan IHSG. Penurunan terbesar terjadi pada saham-saham sektor barang konsumen, yakni 1,07%. Sektor aneka industri melemah 0,94%. Sektor manufaktur melemah 0,84%.

Kenaikan empat sektor tak mampu mengangkat IHSG ke area positif. Sektor perkebunan hari ini menguat 1,67%. Sektor tambang naik 0,92%. Sektor infrastruktur naik 0,60%. Sedangkan sektor perdagangan dan jasa naik 0,16%.

Total volume transaksi bursa mencapai 15,77 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,76 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 201 saham. Ada 189 saham yang turun harga dan 150 saham bergerak mendatar.

Proyeksi besok

Untuk besok (10/10), Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG akan menguat dengan rentang 6.000-6.060. “Sentimen yang memengaruhi adalah negosiasi dagang AS-China,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10).

Herditya melihat, pasar menyambut rencana pembicaraan tersebut dengan harapan tensi perang dagang AS-China akan mereda. Tapi, perdamaian kemungkinan belum terealisasi dalam jangka pendek.

Sedang sentimen dalam negeri berasal dari neraca perdagangan September 2019 yang kemungkinan akan lebih baik. Pada Agustus lalu, neraca dagang surplus tipis sebesar US$ 85,1 juta.

Baca Juga: Negosiasi dagang AS-China akan membebani IHSG pada esok hari

Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas justru memproyeksikan IHSG kembali melemah, dengan pergerakan di kisaran 5.963-6.047. “Selain rilis data hari ini dari retail sales yang hanya tumbuh 1% dan masih di bawah harapan pasar, IHSG juga akan diberatkan sentimen eksternal,” ujarnya.

Sukarno menjelaskan, sentimen eksternal adalah investor yang lebih berhati-hati menunggu hasil pembicaraan perdagangan antara AS dan China pada akhir pekan ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama
| Selasa, 30 Desember 2025 | 11:00 WIB

Prospek Minyak Dunia 2026 Masih Tertekan, Surplus Pasokan Jadi Tema Utama

Goldman Sachs dalam risetnya menilai pasar minyak global masih akan berada dalam kondisi kelebihan pasokan pada 2026.

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi
| Selasa, 30 Desember 2025 | 09:22 WIB

Richer Versus Faster Richer : Perhitungan Kalkulus di Balik Investasi

Di masa lalu, kekayaan ratusan miliar dolar Amerika Serikat (AS) terdengar mustahil. Hari ini, angka-angka itu menjadi berita rutin. 

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:12 WIB

Menavigasi Jalan Terjal Ekonomi Global 2026

Di sejumlah negara dengan pendekatan populis yang kuat, peran pemerintah melalui jalur fiskal begitu kuat, mengalahkan peran ekonomi swasta.

Bayar Tagihan Ekologis
| Selasa, 30 Desember 2025 | 07:02 WIB

Bayar Tagihan Ekologis

Penerapan kebijakan keberlanjutan di sektor perkebunan dan pertambangan tak cukup bersifat sukarela (voluntary compliance).

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:06 WIB

Mengejar Investasi untuk Mencapai Target Lifting

ESDM mencatat, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di kisaran 610.000 bph, naik dari capaian 2024 yang sekitar 580.000 bph.

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:05 WIB

Laju Saham Properti Masih Bisa Mendaki

Di sepanjang tahun 2025, kinerja saham emiten properti terus melaju. Alhasil, indeks saham emiten properti ikut terdongkrak.

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:01 WIB

Beragam Tantangan Mengadang Emas Hitam di Tahun Depan

Sektor mineral dan batubara turut menopang anggaran negara melalui setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) akan Ekspansi Jaringan ke Asia Tenggara

Fokus utama PRDA diarahkan pada pengembangan layanan kesehatan masa depan, terutama di bidang terapi regeneratif 

Strategi Telkom (TLKM): ARPU Stabil, Restrukturisasi Aset Demi Pertumbuhan
| Selasa, 30 Desember 2025 | 06:00 WIB

Strategi Telkom (TLKM): ARPU Stabil, Restrukturisasi Aset Demi Pertumbuhan

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) berfokus pada restrukturisasi bisnis dan efisiensi untuk menggenjot kinerja

Metrodata Electronics (MTDL) Mengembangkan Platform Kecerdasan Buatan (AI)
| Selasa, 30 Desember 2025 | 05:55 WIB

Metrodata Electronics (MTDL) Mengembangkan Platform Kecerdasan Buatan (AI)

Kehadiran platform Megarock akan memperkuat segmen solusi dan konsultasi PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL).

INDEKS BERITA

Terpopuler