KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah kasus Asuransi Jiwasraya dan Asabri, pengelolaan dana publik menjadi sorotan. BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan tetap berhati-hati dalam mengelola dana investasi. Kondisi bursa saham yang volatil, yang masih naik turun menyebabkan lembaga pengelola dana milik para pekerja ini memilih instrumen yang relatif lebih aman.
Dalam mengelola aset investasi, BP Jamsostek paling banyak menempatkan di surat utang. Per Desember 2021, portofolio aset di surat utang mencapai 63%.
Sementara total dana investasi yang dikelola oleh BP Jamsostek sampai akhir tahun 2021 mencapai Rp 553,5 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 13,6% dibandingkan posisi akhir tahun 2020. Pencapaian tersebut juga melampaui 2% dari target dana tahun 2021 yang sebesar Rp 542,4 triliun.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.