Inalum Siap Tampung 20% Saham Divestasi INCO

Selasa, 09 Juli 2019 | 06:33 WIB
Inalum Siap Tampung 20% Saham Divestasi INCO
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) bergerak cepat. Terbaru, induk atau holding BUMN pertambangan ini menyatakan siap untuk mengambil alih 20% saham divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Direktur Utama PT Inalum, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Inalum siap memborong 20% saham divestasi INCO. Inalum bahkan sudah menghitung nilai saham produsen nikel tersebut. Valuasi itu berdasarkan instrumen pasar modal yang dianggap paling fair dalam menentukan proses akuisisi saham.

Hanya, Budi menyimpan rapat-rapat valuasi 20% saham INCO hasil perhitungan Inalum. Tapi, nilainya tak melebihi US$ 1,5 miliar atau Rp 21 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS). "Kami belum bisa share, tapi enggak sebesar itu (US$ 1,5 miliar). Kami sudah hitung angkanya," ujar dia saat ditemui di Gedung Parlemen, Senin (8/7).

Mengacu harga saham rata-rata INCO selama tiga bulan terakhir di posisi Rp 2.825 per saham, nilai 20% saham (setara 1,99 miliar unit saham) atau mencapai Rp 5,62 triliun.

Terkait kemampuan pendanaan, manajemen Inalum juga enggan buka-bukaan. Budi hanya memberikan isyarat, Inalum siap kembali menerbitkan obligasi. "Jika uangnya cukup, langsung. Kalau tidak, ya pinjam, bisa kami cari," ungkap dia.

Budi mengklaim, kondisi keuangan Inalum saat ini prima dengan ekuitas Rp 100 triliun dan mengantongi kas senilai Rp 20 triliun.

Meski demikian, Inalum tidak akan gegabah memborong 20% saham INCO. Mereka menunggu arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Jika Pak Jonan (Menteri ESDM) menyuruh, kami laksanakan karena lead sector-nya kan ESDM," ungkap Budi.

Bentuk tim

Kementerian ESDM sedang membentuk tim untuk melakukan valuasi saham divestasi yang diajukan manajemen INCO pada bulan ini. Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Yunus Saefulhak bilang, tim itu meliputi tiga kementerian terkait, yakni Kementerian ESDM, Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan.

Pemerintah mengharapkan hasil valuasi tim ini rampung bulan Agustus nanti. "Kami akan menyerahkan hasilnya ke tim. Nanti tim yang akan menetapkan. Jatuh tempo divestasi Oktober. Kami mengharapkan Agustus sudah bisa diketahui," ucap Yunus.

Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai, INCO memiliki prospek positif. Hal itu terlihat dari sejumlah rencana ekspansi bisnis INCO untuk memperbesar kapasitas produksi nikel. "Misalnya pengembangan dua smelter di Bahodopi dan Pomalaa. Secara global juga pasokan nikel masih ketat di tengah meningkatnya permintaan," ujar dia.

Namun Nafan enggan memberikan kalkulasi nilai valuasi 20% saham INCO. Yang pasti, saham INCO akan menguntungkan bagi penyerapnya. "Prospeknya bisa menjadi pelengkap," kata dia.

Ketua Indonesian Mining Institute (IMI), Irwandy Arif berpendapat, INCO memiliki cadangan nikel yang cukup banyak. Apalagi, komoditas nikel memiliki nilai strategis bagi industri, khususnya untuk pengembangan industri baterai yang sangat dibutuhkan pasar dalam beberapa tahun ke depan.

Berdasarkan analisis supply-demand, baik nasional maupun global, nikel masih menarik. "Vale itu cukup menarik dan strategis untuk industri hilir seperti baterai ke depan," ujar dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)
| Kamis, 26 Desember 2024 | 08:46 WIB

Cuan 20,94% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (26 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (26 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.520.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 20,94% jika menjual hari ini.

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia
| Rabu, 25 Desember 2024 | 14:00 WIB

Banyak Masalah, Begini Lingkaran Setan Tata Kelola Sektor Alat Kesehatan Indonesia

Himpunan Pengembangan Ekosistem Alat Kesehatan Indonesia (HIPELKI) menyebut adanya lingkaran setan sehingga industri sulit berkembang.

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali
| Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB

Mitsubishi Estate Hingga Pegasus Capital Bangun Kemitraan Baru di KEK Kura-Kura Bali

Baru-baru ini sejumlah investor global menyatakan minatnya membangun kemitraan dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kura-Kura Bali.

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)
| Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB

Pembayaran Dividen Jadi Salah Satu Daya Tarik Adaro Andalan Indonesia (AADI)

Di tengah penurunan harga saham milik Garibaldi Thohir, Analis CGS International Jacquelin Hamdani merekomendasikan hold untuk AADI.

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang
| Rabu, 25 Desember 2024 | 11:46 WIB

Harga Komoditas Mineral Batubara Lesu, Satu-Satu Korporasi Tumbang

Beberapa perusahaan mineral dan batubara di Indonesia saat ini sudah mulai mengetatkan pengeluaran bisnisnya karena memikul kerugian.

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 09:48 WIB

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa

Ada tiga fase yang dihadapi orang dewasa. Ketiganya yaitu fase akumulasi, fase konsolidasi dan fase pensiun.

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

INDEKS BERITA

Terpopuler