INCO Pilih Tidak Membagi Dividen 2018

Kamis, 04 April 2019 | 06:32 WIB
INCO Pilih Tidak Membagi Dividen 2018
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sudah kembali mencetak laba. Meski begitu, perusahaan tambang ini masih belum membagikan dividen.

Direktur Keuangan INCO Bernadus Irmanto mengatakan, pihaknya menunda pembagian dividen lantaran tengah butuh modal ekspansi. Perusahaan ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) US$165 juta tahun ini, naik 98% dibanding anggaran tahun lalu. "Capex diambil dari kas," ujar Bernadus, Selasa (2/4).

Capex bakal digunakan untuk pengembangan blok Pomalaa dan Bahadopi. INCO berniat membentuk joint venture (JV) di kedua blok tersebut. Bukan hanya untuk menambang, tapi juga memproduksi feronikel.

Di Pomalaa, INCO menggandeng Sumitomo. Sedangkan di Bahadopi, proses pencarian mitra masih dalam tahap finalisasi kesepakatan komersial.

Wakil Presiden Direktur INCO Febriany Eddy menambahkan, calon mitra sudah mengerucut pada dua nama dari China. Diharapkan kesepakatan bisa muncul pada kuartal kedua.

Selain itu, INCO juga berencana menaikkan kapasitas pabrik menjadi 90.000 ton nikel per tahun pada 2022 nanti. Saat ini, kapasitas yang dimiliki sebesar 80.000 ton per tahun.

INCO juga wajib melakukan divestasi 20% sahamnya. Divestasi ini paling lambat dilakukan pada Oktober 2019.

Presiden Direktur INCO Nico Kanter mengatakan, pihaknya sudah mengirim surat kepada pemerintah akhir tahun lalu terkait divestasi. Namun, hingga saat ini pemerintah tak kunjung memberikan jawaban. "Jika memang ada holding dari pemerintah yang ingin masuk, kami menyambut baik," kata Nico.

Analis BCA Sekuritas Aditya Eka Prakarsa menilai, divestasi tersebut bakal membuat INCO meraup dana segar sekitar Rp 7 triliun, dengan asumsi nilai divestasi per saham seperti harga saat ini di pasar. "Itu bisa digunakan untuk capex," tulis Aditya dalam risetnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 09:13 WIB

Meski Tengah Downtrend, TLKM Dinilai Punya Fondasi Kinerja Lebih Sehat di 2026

Saham TLKM tertekan jelang tutup tahun, namun analis melihat harapan dari FMC dan disiplin biaya untuk kinerja positif di 2026.

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:43 WIB

Kepala BMKG: Perubahan Iklim Sudah Berada di Tingkat Kritis

Simak wawancara KONTAN dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani soal siklon tropis yang kerap terjadi di Indonesia dan perubahan iklim.

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:19 WIB

Emiten Berburu Dana Lewat Rights Issue

Menjelang tutup tahun 2025, sejumlah emiten gencar mencari pendanaan lewat rights issue. Pada 2026, aksi rights issue diperkirakan semakin ramai.

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:11 WIB

Strategi Rotasi Saham Blue Chip Saat Transaksi Mulai Sepi

Menjelang libur akhir tahun 2025, transaksi perdagangan saham di BEI diproyeksi cenderung sepi. Volatilitas IHSG pun diperkirakan akan rendah. 

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic
| Senin, 22 Desember 2025 | 08:05 WIB

Saham MORA Meroket Ribuan Persen, Ini Risiko & Peluang Pasca Merger dengan MyRepublic

Bagi yang tidak setuju merger, MORA menyediakan mekanisme pembelian kembali (buyback) dengan harga Rp 432 per saham.

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:58 WIB

Tekanan Restitusi Pajak Bisa Berlanjut di 2026

Restitusi pajak yang tinggi, menekan penerimaan negara pada awal tahun mendatang.                          

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:53 WIB

Omzet UKM Tertekan, Daya Beli Jadi Beban

Mandiri Business Survey 2025 ungkap mayoritas UKM alami omzet stagnan atau memburuk. Tantangan persaingan dan daya beli jadi penyebab. 

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:43 WIB

APBD Tersendat, Dana Daerah Mengendap

Pola serapan belanja daerah yang tertahan mencerminkan lemahnya tatakelola fiskal daerah.                          

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:41 WIB

Saham UNTR Diprediksi bisa Capai Rp 32.000 tapi Disertai Lampu Kuning Akibat Batubara

Target penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk tahun fiskal 2026 dipatok di angka 4.300 unit.

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan
| Senin, 22 Desember 2025 | 07:32 WIB

Angkutan Barang Terganggu Pembatasan

kendaraan dengan trailer atau gandengan, serta angkutan yang membawa hasil galian, tambang, dan bahan bangunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler