Indonesia Akan Gunakan Kesepakatan Perpajakan G20 untuk Industri Digital

Rabu, 12 Juni 2019 | 09:40 WIB
Indonesia Akan Gunakan Kesepakatan Perpajakan G20 untuk Industri Digital
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jalan pemerintah untuk memungut pajak dari perusahaan raksasa digital mulai terbuka. Negara-negara anggota G20 dalam pertemuan di Fukuoka, Jepang pada 8-9 Juni 2019 sepakat untuk mengadopsi kerangka perpajakan digital secara internasional.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, setidaknya ada dua hal yang menjadi fokus negara-negara anggota G20. Pertama, isu Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) yang memang secara intensif dibahas sejak tahun 2014 lalu. Kedua, mengenai ekonomi digital.

Rencananya, negara G20 akan menyepakati bersama kerangka perpajakan pada pertemuan di Arab Saudi tahun 2020 mendatang. Sebagai gambaran kesepakatan ini nantinya akan diterapkan bersama sama sebagaimana kebijakan Automatic Exchange of Information (AEoI).

"Kalau hal itu dilakukan maka Indonesia akan sangat diuntungkan," kata Sri Mulyani, Selasa (11/6). Sebab, banyak tax rights alias hak Indonesia atas pajak selama ini yang mudah tergerogoti akibat perubahan model bisnis.

Pengamat Perpajakan Danny Darussalam Tax Centre (DDTC) Bawono Kristiaji menilai, kesepakatan itu akan menguntungkan Indonesia sebagai negara dengan pengguna platform digital yang besar. Sebab, sistem pajak internasional tidak mengatur status Bentuk Usaha Tetap (BUT) berdasarkan significant economic presence.

Namun, kesepakatan yang akan diambil itu belum tentu diterima secara bulat sebagaimana yang terjadi pada pertemuan sebelumnya. Sebab, ada beda kepentingan negara produsen produk digital dan konsumen produk digital.

Untuk itu, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menyarankan salah satu solusi memajaki raksasa digital global dengan pajak pertambahan nilai (PPN) bukan pajak penghasilan (PPh) badan. "PPN yang jadi tanggungan konsumen tidak jadi masalah," kata dia.

Bagikan

Berita Terbaru

Kemkeu Susun Insentif Pengganti Tax Holiday
| Jumat, 12 September 2025 | 05:27 WIB

Kemkeu Susun Insentif Pengganti Tax Holiday

Insentif ini menjadi tak lagi relevan, setelah implementasi kebijakan pajak minimum global (global minimum tax)

Minat Beli SBN Ritel Diramal Terus Naik
| Jumat, 12 September 2025 | 05:23 WIB

Minat Beli SBN Ritel Diramal Terus Naik

Tahun 2024, jumlah investor SBN ritel kembali meningkat menjadi 916.574 dan pada 2025 menjadi 991.825 investor

Pemerintah Pusat Perbaiki Banjir Bali
| Jumat, 12 September 2025 | 05:15 WIB

Pemerintah Pusat Perbaiki Banjir Bali

Jumlah kerugian imbas banjir besar  yang terjadi di Bali pada hari Selasa kemarin masih tahap penghitungan. 

Tanda-Tanda Ekonomi Kembali Melemah Berlanjut
| Jumat, 12 September 2025 | 05:12 WIB

Tanda-Tanda Ekonomi Kembali Melemah Berlanjut

Sejalan dengan optimisme konsumen, penjualan eceran pada bulan Agustus diperkirakan kembali menurun 

Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 12 September 2025 | 05:05 WIB

Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Di tengah sentimen pengucuran dana pemerintah Rp 200 triliun untuk ekspansi kredit, analis merekomendasi saham-saham emiten berikut ini:​

Ini Jurus Menkeu Baru Mengungkit Ekonomi
| Jumat, 12 September 2025 | 05:03 WIB

Ini Jurus Menkeu Baru Mengungkit Ekonomi

Optimis ekonomi dekati 5,2%, Menkeu siap guyur dana Rp 200 triliun ke bank dan percepat belanja     

Asuransi Jiwa Joint Venture Asing Lokal Kuasai Pasar
| Jumat, 12 September 2025 | 04:55 WIB

Asuransi Jiwa Joint Venture Asing Lokal Kuasai Pasar

Secara total, aset industri asuransi jiwa hingga Juni 2025 meningkat 1,59% secara tahunan menjadi Rp 595,97 triliun.

IHSG Rawan Terkoreksi di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Jumat (12/9)
| Jumat, 12 September 2025 | 04:50 WIB

IHSG Rawan Terkoreksi di Perdagangan Terakhir Pekan Ini, Jumat (12/9)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 48,90 poin atau 0,64% menjadi 7.747,90 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (11/9).​

Progres Pabrik Kimia Sudah 33%, Prospek Chandra Asri (TPIA) Terdongkrak
| Jumat, 12 September 2025 | 04:46 WIB

Progres Pabrik Kimia Sudah 33%, Prospek Chandra Asri (TPIA) Terdongkrak

Progres pabrik bahan kimia yang dibangun oleh anak usaha TPIA, PT Chandra Asri Alkali ini telah mencapai 33%.

Sumber Alfaria Trijaya Tingkatkan Pangsa Pasar 32,8% lewat Penjualan Luar Jawa
| Jumat, 12 September 2025 | 04:46 WIB

Sumber Alfaria Trijaya Tingkatkan Pangsa Pasar 32,8% lewat Penjualan Luar Jawa

Penjualan Alfamart di luar Jawa naik 16% YoY pada kuartal II‑2025, dorong total pendapatan naik 8% YoY. 

INDEKS BERITA