Ingin Akuisisi Tambang Baru, ABM Investama Ajukan Perubahan Syarat Obligasi

Kamis, 17 Januari 2019 | 19:26 WIB
Ingin Akuisisi Tambang Baru, ABM Investama Ajukan Perubahan Syarat Obligasi
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengajukan permohonan perubahan surat utang atau consent solicitation kepada pemegang obligasi (bond holder). Hal ini dilakukan untuk memuluskan rencana ABM Investama mengakuisisi tambang batubara di Kalimantan. 

Direktur Keuangan ABM Investama, Adrian Erlangga mengatakan, consent solicitation ini diajukan kepada pemegang obligasi (notes) tahun 2022 senilai US$ 350 juta. Sesuai perjanjian, ABM Investama harus meminta persetujuan para pemegang obligasi supaya bisa melakukan investasi minoritas strategis di tambang batubara yang dibidik. "Kami targetkan akuisisi ini tuntas di kuartal I 2019," ujar Adrian kepada KONTAN, Kamis (17/1).

Kemarin, Rabu (16/1), ABM Investama sudah mengajukan permohonan kepada pemegang obligasi melalui Bursa Efek Singapura. Usulan amendemen ini mensyaratkan persetujuan dari mayoritas pemegang obligasi.

Seluruh persetujuan yang dikirim dengan benar dan diterima sebelum pukul 05.00 waktu New York pada pada 30 Januari 2019, memenuhi syarat untuk menerima uang tunai pembayaran sebesar US$ 3,5 per US$ 1.000 nilai pokok obligasi. Pembayaran akan diselesaikan pada 8 Februari 2019. 

Pemegang obligasi yang memberikan persetujuan tidak bisa mencabut persetujuan tersebut. Bertindak sebagai agen consent solicitacion adalah Credit Suisse (Singapore) Limited. 

Amandemen obligasi yang diusulkan akan memungkinkan ABM Investama untuk melakukan investasi minoritas strategis di sebuah perusahaan Indonesia yang memiliki konsesi tambang batubara dengan menggunakan dana kas.

Adrian mengatakan, saat ini, proses akuisisi itu masih dalam proses uji kelayakan atau due dilligence. Ia belum menyebutkan nilai akuisisi dan total cadangan batubara yang dimiliki tambang tersebut. Tapi yang pasti, tambang tersebut adalah tambang batubara yang sudah beroperasi dan memiliki kalori tinggi. 

"Target kami adalah menjadi pertambangan batubara kelas dunia, dari sisi kualitas tambang. Jadi kami akan akuisisi tambang dengan kalori di atas 5.900 kcal/kg," imbuhnya. 

Target bisnis

Di luar akuisisi, ABM Investama menargetkan produksi batubara bisa naik dari 10 juta ton di tahun lalu, menjadi 13 juta ton di tahun ini. Apabila proses akuisisi ini berjalan lancar, mulai pertengahan tahun depan, tambang tersebut sudah menyumbang produksi dan pendapatan untuk ABM Investama. 

Batubara kalori tinggi dari tambang baru tersebut bakal dipasarkan ke Jepang dan Taiwan. Dana akuisisi tambang akan berasal dari kas internal perusahaan. Per kuartal III 2018, total kas setara kas perusahaan mencapai US$ 100,31 juta. 

Selain untuk akuisisi, ABM Investama juga mengalokasikan belanja modal rutin senilai US$ 50 juta. Namun, ekspansi anorganik ABM Investama tak berhenti di satu tambang baru. Adrian bilang, masih terbuka peluang untuk mengakuisisi tambang lainnya pada tahun ini.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Efek Aturan Baru Harga Patokan Mineral, Penambang Kecil Berpotensi Tertekan
| Selasa, 02 September 2025 | 11:56 WIB

Efek Aturan Baru Harga Patokan Mineral, Penambang Kecil Berpotensi Tertekan

Di satu sisi pemerintah menilai langkah ini memperkuat penerimaan negara, sementara di sisi lain penambang khawatir posisi tawarnya makin lemah.

Prabowo akan Rilis Aturan Pembangkit Sampah, Danantara dan Swasta Siap Garap PLTSa
| Selasa, 02 September 2025 | 11:46 WIB

Prabowo akan Rilis Aturan Pembangkit Sampah, Danantara dan Swasta Siap Garap PLTSa

Aturan terbaru terkait pembangkit listrik tenaga sampah meniadakan tipping fee dan mengakomodasi semua teknologi pengolahan sampah​.

Paling Diminati Asing Pekan Lalu, tapi Analis Pilih Wait and See AMMN, CUAN, & BBRI
| Selasa, 02 September 2025 | 08:36 WIB

Paling Diminati Asing Pekan Lalu, tapi Analis Pilih Wait and See AMMN, CUAN, & BBRI

Situasi Indonesia yang masih panas di sejumlah daerah membuat investor saham mesti lebih berhati-hati.

Prospek Diadang Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Saham ACES Berpotensi Masih Tertekan
| Selasa, 02 September 2025 | 08:10 WIB

Prospek Diadang Lemahnya Daya Beli Masyarakat, Saham ACES Berpotensi Masih Tertekan

Tantangan lain bagi ACES adalah kembalinya merek Ace Hardware di bawah naungan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).

Masih Jadi Sasaran Jual Asing, Saham Big Banks Berpotensi Naik Ketika IHSG Rebound
| Selasa, 02 September 2025 | 07:52 WIB

Masih Jadi Sasaran Jual Asing, Saham Big Banks Berpotensi Naik Ketika IHSG Rebound

Posisi underowned investor asing di saham-saham perbankan besar membuat kemungkinan tekanan jual ke depannya cenderung lebih kecil 

IHSG Sering Turun di September 10 Tahun Terakhir, 6 Saham LQ45 Ini Justru Lawan Arus
| Selasa, 02 September 2025 | 06:35 WIB

IHSG Sering Turun di September 10 Tahun Terakhir, 6 Saham LQ45 Ini Justru Lawan Arus

Probabilitas kenaikan harga enam saham LQ45 mencapai 60 persen ke atas pada bulan September dalam 10 tahun terakhir.

Di Awal Pekan Pasar Panik, Net Sell Rp 2,15 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 02 September 2025 | 06:24 WIB

Di Awal Pekan Pasar Panik, Net Sell Rp 2,15 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kondisi politik yang memanas memicu asing melakukan aksi jual bersih alias net sell sebesar Rp 2,15 triliun.

Kinerja Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Lesu di Semester I 2025, Apa Strategi Andalan?
| Selasa, 02 September 2025 | 06:20 WIB

Kinerja Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Lesu di Semester I 2025, Apa Strategi Andalan?

TLKM catat penurunan pendapatan 3% di semester I 2025. Pelajari segmen yang terdampak dan strategi perusahaan untuk hadapi tantangan pasar.

Rupiah Bangkit di Awal Pekan, Begini Proyeksinya di Selasa (2/9)
| Selasa, 02 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Bangkit di Awal Pekan, Begini Proyeksinya di Selasa (2/9)

Setelah melemah, rupiah menunjukkan tanda-tanda penguatan terhadap dolar AS. Pelajari faktor pendukung dan prediksi pergerakan rupiah ke depan

Genjot Kontribusi Anak Usaha, Charoen Pokphand (CPIN) Akuisisi Pembibitan Unggas
| Selasa, 02 September 2025 | 06:10 WIB

Genjot Kontribusi Anak Usaha, Charoen Pokphand (CPIN) Akuisisi Pembibitan Unggas

Melalui anak usahanya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) mengambil alih fasilitas pembibitan unggas milik PT Istana Satwa Borneo.

INDEKS BERITA