Ingin Roda Ekonomi Berputar Lebih Cepat, China Siapkan Pemangkasan Pajak

Selasa, 22 Februari 2022 | 16:04 WIB
Ingin Roda Ekonomi Berputar Lebih Cepat, China Siapkan Pemangkasan Pajak
[ILUSTRASI. Seorang anak perempuan memakai masker meninggalkan toko sementara seorang pria memaikan alat musik Erhu, saat pandemi Covid-19 di Beijing, China, Selasa (28/4/2020). REUTERS/Thomas Peter]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan mengumumkan pemotongan tarif pajak dan retribusi yang lebih besar di tahun ini dan meningkatkan alokasi dana ke pemerintah daerah untuk mengimbangi pendapatan mereka yang turun. Menteri Keuangan Liu Kun pada Selasa (22/2) mengatakan itu merupakan upaya Beijing untuk mendorong roda ekonomi yang melambat.

Pemangkasan tarif pajak di tahun ini akan lebih besar dibandingkan alokasi pengurangan tahun lalu yang sebesar 1,1 triliun yuan, atau setara Rp 2.494,7 triliun lebih, tutur Liu dalam konferensi pers tanpa merinci ukuran pemangkasan.

"Tahun ini, pemerintah pusat akan secara signifikan meningkatkan nilai dana yang ditransfer ke daerah, terutama transfer umum, untuk berpihak ke daerah yang sulit dan daerah tertinggal," kata Liu.

Pembayaran transfer yang direncanakan ke pemerintah daerah akan membantu sebagian besar daerah mengimbangi dampak dari pemotongan pajak dan retribusi terhadap pendapatan pemerintah daerah, tutur dia. Liu menambahkan bahwa pembayaran transfer tersebut mencapai 8 triliun yuan, atau setara Rp 18.143,4 triliun lebih pada tahun 2021.

Baca Juga: Hasil Survei Global, Tiga dari Empat Orang Dukung Pelarangan Plastik Sekali Pakai

Setelah sempat bangkit dari kemerosotan yang tajam akibat pandemi, ekonomi China mulai kehilangan momentum pada pertengahan tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah masalah utang yang membebani pasar properti serta daya beli dan kepercayaan konsumen yang tertekan oleh kebijakan pembatasan yang ketat untuk meredam penyebaran virus corona.

Liu mengakui sulitnya meningkatkan pengeluaran untuk memacu perekonomian di tengah penurunan pertumbuhan pendapatan fiskal. "Kami ingin menyelesaikan masalah ini dengan benar dan mudah-mudahan itu bisa tercapai di tahun ini," tambah Liu.

Ia mengatakan, transfer dana dari pusat ke daerah akan tetap berpihak ke daerah-daerah yang mengalami kesulitan dan daerah tertinggal.

Baca Juga: Jepang Akan Bergabung dengan AS Beri Sanksi ke Rusia

Pemerintah daerah telah menerbitkan obligasi khusus senilai 484,4 miliar yuan. Angka itu masih di bawah kuota awal tahun ini yang mencapai 1,46 triliun yuan, tutur wakil menteri keuangan Xu Hongcai pada acara sama.

"Saat ini, ekonomi China menghadapi tekanan baru ke bawah, yang membutuhkan kekuatan kebijakan fiskal yang tepat," kata Xu.

Pada pertemuan perencanaan pada bulan Desember, para pemimpin puncak menyerukan agar investasi infrastruktur dilimpahkan untuk membantu meredam perlambatan, yang tampaknya akan memburuk pada paruh pertama tahun ini.

Besaran pemotongan pajak dan biaya serta penerbitan obligasi khusus untuk tahun 2022 akan diumumkan pada pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional, atau parlemen, yang dimulai pada 5 Maret.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

INDEKS BERITA

Terpopuler