Ini Tiga Pendorong Utama Penegasan Peringkat Sritex (SRIL)

Jumat, 22 Februari 2019 | 18:32 WIB
Ini Tiga Pendorong Utama Penegasan Peringkat Sritex (SRIL)
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menegaskan peringkat jangka panjang PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) alias Sritex di posisi BB- dengan prospek stabil.

Sementara itu, Fithc Ratings Indonesia juga menegaskan peringkat nasional jangka panjang Sritex di posisi A+.

Ada tiga pendorong utama peringkat Sritex. Pertama, normalisasi modal kerja dan peningkatan skala operasi. Penegasan peringkat mencerminkan kinerja operasional Sritex yang kuat yang berasal dari siklus moda kerja yang kembali normal dan peningkatan skala operasi.

Per September 2018, penjualan bersih Sritex naik 33%. Hari modal kerja bersih membaik, turun menjadi 195 hari. Rasio utang, yang diukur dari utang bersih yang disesuikan terhadap EBITDAR mencapai 3,2 kali. Fitch memperkirakan, rasio utang Sritex akan turun di bawah 3 kali pada 2019.

Fitch memperkirakan, siklus modal kerja Sritex akan membaik secara bertahap dalam jangka menengah. Alasannya, perusahaan pemintalan benang yang baru diakuisisi Sritex memiliki siklus modal kerja yang lebih pendek.

Tingkat pemanfaatan segmen finishing perusahaan naik menjadi sekitar 80% pada 2018 dari sebelumnya 64% di 2017. Fitch memperkirakan, tingkat pemanfaatan segmen finishing akan meningkat secara bertahap menjadi di atas 90% dalam 12 bulan hingga 24 bulan ke depan. Menurut Fitch, ini akan membantu Sritex untuk lebih meningkatkan siklus modal kerja.

Kedua, risiko belaja modal dan ruang peringkat terbatas. Fitch meyakini, rasio utang Sritex membatasi peringkatnya selama dua hingga tiga tahun ke depan. Ekspansi kapasitas baik organik maupun anorganik, terutama jika didanai secara agresif melalui utang, bisa membuat rasio utang meningkat lebih lama dari ekspektasi Fitch sehingga bisa mengakibatkan tindakan pemeringkatan negatif.

Sritex saat ini memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak 1,1 juta bal benang, 180 juta meter kain mentah, 240 juta yard kain jadi, dan 30 juta potong pakaian. Tingkat pemanfaatan kapasitas bisa mencapai tingkat optimal dalam 12 bulan hingga 24 bulan ke depan meski ekspansi baru saja dilakukan.

Ketiga, integrasi vertikal dan orientasi ekspor. Fitch memperkirakan, dalam jangka menengah, lebih dari setengah pendapatan Sritex berasal dari ekspor, naik dari rata-rata 47% pada periode 2014-2016. Hal ini memberikan perusahaan lindung nilai alami yang parsial atas risiko nilai tukar mata uang asing.

Sritex juga memperoleh manfaat dari operasi yang terintegrasi secara vertikal. Sritex mengambil benang dan kain mentah dari pabrik sendiri dan menghasilkan pakaian khusus seperti seragam militer yang memiliki margin keuntungan yang lebih tinggi. Perusahaan juga merupakan pemasok yang ditunjuk oleh beberapa pembeli utama.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Meski Surplus di Neraca Dagang Indonesia Defisit Neraca Jasa, Terbesar dengan AS
| Rabu, 09 April 2025 | 21:48 WIB

Meski Surplus di Neraca Dagang Indonesia Defisit Neraca Jasa, Terbesar dengan AS

Indonesia mengalami defisit neraca jasa US$ 18,66 miliar dan defisit pendapatan primer US$ 36,09 miliar pada 2024.

Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir
| Rabu, 09 April 2025 | 13:04 WIB

Masih Naik Daun, Emas Beri Potensi Keuntungan Hampir 70% Selama Lima Tahun Terakhir

Membeli emas dalam kondsii seperti sekarang belum tentu menjadi keputusan terbaik yang bisa diambil investor.

Inflasi Tahun Ini Diramal Bisa Mencapai 2,33% dari Tahun Lalu yang Cuma 1,57%
| Rabu, 09 April 2025 | 12:06 WIB

Inflasi Tahun Ini Diramal Bisa Mencapai 2,33% dari Tahun Lalu yang Cuma 1,57%

Efek dasar yang rendah di tahun lalu dan potensi pelemahan nilai tukar rupiah menjadi faktor pendorong kenaikan laju inflasi tahun ini.

Profit 24,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tebal (9 April 2025)
| Rabu, 09 April 2025 | 09:07 WIB

Profit 24,58% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tebal (9 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.777.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 24,58% jika menjual hari ini.

Penjualan Online DFI Retail Nusantara (HERO) Meningkat Saat Lebaran
| Rabu, 09 April 2025 | 07:50 WIB

Penjualan Online DFI Retail Nusantara (HERO) Meningkat Saat Lebaran

Peningkatan penjualan di periode Lebaran 2025 terpacu adanya aktivitas berbelanja masyarakat yang meningkat secara daring  atau online.

Impor Kedelai Terancam Pelemahan Rupiah
| Rabu, 09 April 2025 | 07:45 WIB

Impor Kedelai Terancam Pelemahan Rupiah

Namun, sejauh ini harga kedelai impor masih bisa dijangkau dengan harga dibawah Rp 10.000 per  kilogram (kg).

Investor Tunggu Stimulus yang Bisa Membangkitkan IHSG
| Rabu, 09 April 2025 | 07:28 WIB

Investor Tunggu Stimulus yang Bisa Membangkitkan IHSG

Saat risiko investasi naik, pemerintah masih pede tarif AS tak berdampak signifikan ke ekonomi karena kontribusi ekspor RI ke AS hanya 2,2% 

Intra Golflink Resort (GOLF) Siapkan Belanja Modal Rp 323 Miliar di Tahun Ini
| Rabu, 09 April 2025 | 07:25 WIB

Intra Golflink Resort (GOLF) Siapkan Belanja Modal Rp 323 Miliar di Tahun Ini

Dana ini akan digunakan untuk pembangunan The Links Golf Villa dan merenovasi lapangan golf di Bali..

Apexindo Pratama (APEX) Genjot Penggunaan Rig di Tahun Ini
| Rabu, 09 April 2025 | 07:10 WIB

Apexindo Pratama (APEX) Genjot Penggunaan Rig di Tahun Ini

Kinerja APEX pada 2024 terdorong peningkatan utilisasi rig. Pemakaian rig lepas pantai (offshore) APEX mencapai 83%, 

Mewaspadai Dampak Koreksi Harga Komoditas
| Rabu, 09 April 2025 | 06:55 WIB

Mewaspadai Dampak Koreksi Harga Komoditas

Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor untuk berbagai negara pada 2 April 2025 lalu, harga komoditas dunia kompak rontok.

INDEKS BERITA

Terpopuler