Instrumen CFD Menarik Dilirik Saat Pasar AS Kembali Naik

Kamis, 24 Maret 2022 | 07:00 WIB
Instrumen CFD Menarik Dilirik Saat Pasar AS Kembali Naik
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham Amerika Serikat (AS) dinilai berpotensi bergairah kembali. Dalam lima hari terakhir, Indeks Dow Jones mencetak kinerja positif, naik 3,77%. Bagi investor yang tertarikmencicipi saham di bursa AS, contract for difference (CFD) bisa menjadi pilihan.

Di Indonesia, beberapa pialang berjangka menawarkan instrumen CFD ini. Salah satu penyedia CFD adalah PT DC Futures (DCFX). Lewat DCFX, investor bisa merasakan berinvestasi di 30 saham di AS, antara lain Apple, Amazon, Cisco, Walt Disney, eBay, Facebook, Google, Microsoft dan Nike.

Chief Analyst DCFX Lukman Leong mengatakan, berinvestasi di saham lewat CFD sedikit berbeda dengan berinvestasi saham pada umumnya. Di CFD, investor dapat melakukan two-way trading, alias mengambil posisi dan keuntungan ketika harga sedang naik ataupun turun.

Fitur lainnya yaitu penggunaan leverage. "Jika tidak diterapkan dengan benar, bisa berbalik jadi bumerang," kata Lukman, Rabu (23/3). Karena itu, manajemen risiko investor diperlukan. Misalnya, menyiapkan cut loss jika terjadi kerugian 2%-5% dari modal di perdagangan.

Untuk ikut CFD di DC Futures, Lukman menjelaskan, idealnya, investor memiliki dana US$ 1.000. Sementara untuk margin trading di DCFX, besarannya 1:100.

Pluang juga merupakan salah satu platform teregulasi dan berizin untuk menawarkan instrumen CFD saham AS di Indonesia. Namun, Head of Financial Education Pluang Christopher Andre Benas mengatakan, CFD yang ditawarkan Pluang berbeda karena tanpa leverage atau margin.

Alhasil, transaksi CFD di Pluang tidak ada bedanya dengan membeli saham konvensional. Jumlah yang dibayarkan adalah jumlah penuh dari harga saham sebuah perusahaan. Risiko yang datang dari berinvestasi di perusahaan, seperti kinerja emiten, faktor makro ekonomi, hingga ketidakpastian global.

"Potensi imbal hasil sama seperti saham, tidak ada yang tahu. Semuanya tergantung pada pilihan saham di CFD tersebut. Namun, jika sebagai investasi jangka panjang, memberikan potensi keuntungan yang menjanjikan," kata Andre.

Investor bisa membeli saham ini 1/10 dari harga pasar. Ini karena investor dapat berinvestasi mulai dari 0,1 lembar saham. Misalnya, sebuah saham dihargai US$ 1.000 per lembar, lewat CFD ini, investor bisa membeli 0,1 lembar saham seharga US$ 100 saja.

Lukman maupun Andre menilai, ini saat yang menarik masuk ke pasar saham AS. Menurut Andre, pelaku pasar sudah priced in dengan kenaikan suku bunga acuan. Yield US Treasury juga sudah mulai turun. Ini menandakan investor sudah kembali risk-on untuk masuk ke pasar saham AS seiring koreksi pasar yang sudah mereda. Dari sisi sentimen, saat ini dia melihat Nasdaq yang berisikan saham-saham teknologi memperlihatkan sedikit reversal.

Lukman juga melihat, setelah koreksi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir imbas kekhawatiran pasar akan bunga The Fed, kini saham-saham AS secara umum tengah berada dalam diskon besar. "Selain itu, pelaku pasar juga melihat ekonomi AS akan sanggup menyerap kenaikan suku bunga yang besar tahun ini dan inflasi akan berhasil diredam tanpa ekonomi mengalami resesi. Ini memberikan peluang yang menarik," kata dia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026
| Jumat, 05 Desember 2025 | 15:00 WIB

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026

SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4 triliun ayang dialokasikan untuk menambah kapal baru.

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian
| Jumat, 05 Desember 2025 | 14:00 WIB

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian

Target GTSI adalah juga mencari sumber pendapatan baru agar tidak tergantung dari LNG shipping dan FSRU.

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 12:50 WIB

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis

Pendapatan IMAS sampai dengan September 2025 ditopang dari PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 14,79 triliun atau tumbuh 15,46% YoY.

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

INDEKS BERITA

Terpopuler