Intiland Development Bidik Target Marketing Sales Rp 2,5 Triliun

Kamis, 31 Januari 2019 | 07:03 WIB
Intiland Development Bidik Target Marketing Sales Rp 2,5 Triliun
[]
Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk menargetkan marketing sales atau pendapatan pra penjualan mencapai Rp 2,5 triliun pada tahun ini. Target tersebut 13,64% lebih tinggi ketimbang pencapaian marketing sales tahun lalu yakni Rp 2,2 triliun.

Intiland akan mengejar pendapatan pra penjualan dari proyek yang sedang dikembangkan (existing) dan proyek baru. Mereka memperkirakan komposisinya 70% proyek existing dan 30% proyek baru. Adapun pembangunan aneka proyek pada tahun ini akan memanfaatkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,5 triliun.

Proyek-proyek existing Intiland beragam, mulai dari apartemen hingga superblok. Beberapa di antaranya seperti Praxis, Spazio Tower, Regatta, Fifty Seven Promenade, Snow Bay dan Graha Golf.

Sementara proyek-proyek baru tahun ini antara lain SQ Residence, Pondok Pinang, Tierra di Surabaya dan perluasan Serenia Hill. Jadwal peluncurannya pada semester II 2019 atau usai pemilihan umum presiden (pilpres).

Asal tahu, Intiland masih memiliki land bank alias tabungan lahan seluas 2.000 hektare (ha) di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Perusahaan berkode saham DILD di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut tetap membuka peluang penambahan land bank. Namun, belanja lahan tahun ini tidak akan agresif.

Selain lewat pengembangan proyek properti, Intiland berupaya mengail peluang bisnis lain. "Kami juga akan mulai untuk jual non core aset kami yang belum ada rencana pengembangannya atau akan dilepas ganti proyek baru," ujar Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk di Jakarta Rabu (30/1).

 

Risiko tahun politik

Meski rencana pembangunan proyek jalan terus, target kinerja keuangan Intiland tahun 2019 bakal konservatif. Persentase target pertumbuhannya, tidak akan kencang ketimbang realisasi kinerja pada tahun lalu.

Manajemen Intiland berdalih, tahun ini ada ada risiko tahun politik. "Target pendapatan dan bottom line tahun ini masih belum bisa kami sampaikan besarannya, nanti," tutur Archied.

Berkaca dari kinerja sembilan bulan tahun lalu, pendapatan Intiland tumbuh 39,88% year on year (yoy) menjadi Rp 2,42 triliun. Namun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih turun 47,21% yoy menjadi Rp 122,92 miliar.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler