Investasi Pribadinya Jadi Sorotan Publik, Dua Pejabat Fed Janji Jual Kepemilikannya

Jumat, 10 September 2021 | 11:24 WIB
Investasi Pribadinya Jadi Sorotan Publik, Dua Pejabat Fed Janji Jual Kepemilikannya
[ILUSTRASI. Gedung Dewan Federal Reserve di Constitution Avenue, Washington, Amerika Serikat, 19 Maret 2019. REUTERS/Leah Millis]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dua pejabat Federal Reserve (Fed), Kamis (9/9), menyatakan akan menjual kepemilikan masing-masing di sejumlah saham pada akhir bulan, untuk menghindari masalah konflik kepentingan.

Presiden Fed Dallas, Robert Kaplan, dan Presiden Fed Boston, Eric Rosengren, menyatakan, mereka akan menginvestasikan hasil penjualan tersebut dalam reksadana indeks yang terdiversifikasi dan produk simpanan tunai. Kedua pejabat Fed itu juga menyatakan tidak akan melakukan trading melalui akun mereka selama memegang jabatan.

Pernyataan ini merupakan buntut dari sorotan publik atas perdagangan yang dilakukan kedua pejabat Fed itu sepanjang tahun lalu. Aktivitas Kaplan dan Rosengren itu terekam dalam formulir pengungkapan keuangan yang mereka susun.

Baca Juga: Pergerakan Rupiah Menanti Kelanjutan Stimulus AS dan Eropa

Dalam dokumen keterbukaan informasinya, Kaplan mengungkapkan kepemilikan atas 27 instrumen investasi, yang berupa saham, reksadana dan instrumen lain. Nilai investasi di tiap instrumen lebih dari US$ 1 juta. 

Sepanjang tahun lalu, Kaplan juga melakukan penjualan atau pembelian 22 saham perusahaan atau reksadana bernilai setidaknya US$ 1 juta, demikian keterangan yang termuat dalam laporan keterbukaannya. Saham yang ditransaksikan Kaplan tahun lalu termasuk saham Apple, Amazon dan General Electric.

“Kendati transaksi keuangan yang saya lakukan selama menjabat sebagai Presiden Fed Dallas bertahun-tahun, telah mematuhi aturan etika Federal Reserve, saya memutuskan untuk mengubah praktik investasi pribadi saya untuk menghindari munculnya konflik kepentingan,” demikian pernyataan Kaplan.

Baca Juga: Wall Street berakhir turun setelah klaim pengangguran ke level terendah 18 bulan

Dalam pernyataan yang disusun secara cermat, Rosengren mengatakan investasi dan transaksi pribadi yang ia lakukan telah sesuai dengan aturan etika The Fed.

"Sayangnya, keputusan investasi pribadi yang diizinkan Fed telah menimbulkan beberapa pertanyaan. Jadi saya telah membuat keputusan untuk melepaskan aset ini untuk menggarisbawahi komitmen saya terhadap pedoman etika Fed,” kata Rosengren, yang mencapai usia pensiun wajib pada Juni 2022.

Kantor berita Bloomberg menyoroti kepemilikan Rosengren di empat perwalian investasi real estate, sekaligus berbagai transaksi yang dilakukannya di instrumen tersebut serta saham sepanjang tahun lalu. Sorotan itu datang karena Rosengren kerap mengeluarkan kritik yang vocal terhadap pasar real estate di Negeri Paman Sam.

Selanjutnya: Usai Arbitrase Internasional, Garuda Indonesia (GIAA) Jajaki Upaya Restrukturisasi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler