Investasi Proyek Migas Abadi dan Indonesia Deep Water Development Dipangkas

Rabu, 16 Januari 2019 | 06:53 WIB
Investasi Proyek Migas Abadi dan Indonesia Deep Water Development Dipangkas
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendorong pengembangan proyek migas skala jumbo demi mengerek produksi migas nasional. Setidaknya ada empat proyek migas skala besar yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional.

Keempat proyek itu adalah proyek Lapangan Abadi Blok Masela, proyek Indonesia Deep Water Development (IDD), proyek Tangguh Train III, dan Proyek Jambaran Tiung Baru (JTB).

Proyek Lapangan Abadi Blok Masela yang dikelola Inpex Corporation tahun ini ditargetkan menyelesaikan revisi rencana pengembangan atau plan of development (POD) I. Kemudian proyek itu bisa menyelesaikan konsultasi publik untuk Amdal dan memprosesnya ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Senior Manager Communication & Relations Inpex Masela, Mohammad Berly juga mengatakan, target Inpex tahun ini memang menyelesaikan revisi POD I. "Target Inpex POD I direvisi tahun ini," ungkap dia kepada KONTAN pada Selasa (15/1).

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto juga menyebutkan dalam dua minggu ini SKK Migas, Inpex dan para ahli akan membahas masalah teknis pengembangan Blok Masela. Targetnya pada akhir Januari atau awal Februari revisi POD I Blok Masela diserahkan ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). "Semoga di akhir Januari atau paling lambat awal Februari, SKK Migas sudah bisa menyampaikan rekomendasi," ujar dia.

Meski perhitungan biaya pengembangan Blok Masela belum final, SKK Migas telah memiliki estimasi pengembangan proyek Blok Masela yaitu sebesar US$ 16 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari estimasi sebelumnya sebesar US$ 22 miliar.

Soal biaya pengembangan Blok Masela yang lebih rendah, Inpex hanya menyebutkan prosesnya masih berjalan. "Kajian teknis masih berlangsung," imbuh Berly.

Proyek Blok Masela ditargetkan mulai berproduksi pada kuartal II 2027. Estimasi produksi puncak dari Lapangan Abadi sebesar 9,5 juta ton per tahun dan 150 mmscfd.

Selain proyek Lapangan Abadi Blok Masela, pemerintah memproyeksikan investasi proyek IDD yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia bisa lebih rendah daripada estimasi awal. Mengacu data SKK Migas, estimasi biaya pengembangan proyek IDD Tahap II senilai US$ 5 miliar.

Estimasi biaya itu lebih rendah 50% dari estimasi awal US$ 10 miliar. Namun Manager Corporate Communications Chevron Pacific Indonesia, Danya Dewanti, tidak berkomentar terkait pemangkasan biaya tersebut.

Proyek IDD Tahap II pada tahun ini ditargetkan masuk proses front end engineering design (FEED). Proyek ini ditargetkan masuk tahap pemberian kontrak (contract award) untuk pengembangan Lapangan Gendalo-Gehem.
Selain dua proyek itu, investasi proyek Tangguh Train 3 yang dikelola BP Indonesia juga telah dipangkas pada 2016 menjadi US$ 8 miliar–US$ 10 miliar dari estimasi awal US$ 12 miliar.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi
| Rabu, 21 Mei 2025 | 07:00 WIB

Widodo Makmur Unggas (WMUU) Perbaiki Kinerja Pasca Restrukturisasi

WMUU berkomitmen untuk melaksanakan seluruh kewajiban sesuai dengan ketentuan perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap.

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Danantara Menyiapkan Sederet Proyek Strategis

Proyek yang tengah disiapkan Danantara sudah memenuhi aspek finansial, legal, administrasi serta teknologi.

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Petani Kelapa Minta Tarif Ekspor Tidak Lebih 5%

Penetapan tarif ekspor untuk kelapa bulat tersebut petani harap bisa untuk beagam kebutuhan memajukan perkebunan kelapa nasional.

Rupiah Masih Akan Terus Menguat pada Rabu (21/5)
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:15 WIB

Rupiah Masih Akan Terus Menguat pada Rabu (21/5)

Berdasarkan data Bloomberg, Selasa (20/5), rupiah menguat 0,12% secara harian ke level Rp 16.413 per dolar AS. 

Pebisnis Berharap Iklim Usaha Jasa Kurir Leih Sehat dan Adil
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:10 WIB

Pebisnis Berharap Iklim Usaha Jasa Kurir Leih Sehat dan Adil

Regulasi ini memberikan kerangka yang jelas untuk mencegah praktik perang tarif yang merugikan semua pihak, termasuk pengguna jasa dan mitra kurir

Penjualan Ekspor Topang Kinerja Keuangan Haloni Jane (HALO)
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:10 WIB

Penjualan Ekspor Topang Kinerja Keuangan Haloni Jane (HALO)

Pertumbuhan ini tak lepas dari kenaikan signifikan penjualan ekspor, yang meroket 1.168,70% yoy dari Rp 1,31 miliar menjadi Rp 16,62 miliar.

Saham Sektor Keuangan Jadi Pendorong Indeks Acuan
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:05 WIB

Saham Sektor Keuangan Jadi Pendorong Indeks Acuan

Saham sektor keuangan dan energi diproyeksi akan menjadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

KPK Menyigi Dugaan Kasus Korupsi di Kemenaker
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:05 WIB

KPK Menyigi Dugaan Kasus Korupsi di Kemenaker

Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan kasus dugaan korupsi gratifikasi tenaga kerja asing di lembaganya adalah kasus lama.

Vonis terhadap Rupiah
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:04 WIB

Vonis terhadap Rupiah

Selama beberapa tahun ini asumsi nilai tukar rupiah yang disusun pemerintah selalu terwujud, malah kenyataannya kurs lebih lemah dari asumsi.

Pemerintah Siapkan Proyek Hilirisasi Nikel Terbaru
| Rabu, 21 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pemerintah Siapkan Proyek Hilirisasi Nikel Terbaru

Proyek hilirisasi nikel yang belum tergambar profilnya diharapkan mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. 

INDEKS BERITA

Terpopuler