Investor Asing BUMN Memburu Saham Emiten Anyar di BEI

Senin, 06 Desember 2021 | 05:15 WIB
Investor Asing BUMN Memburu Saham Emiten Anyar di BEI
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing berburu saham emiten anyar di BEI. Salah satunya ada perusahaan asal Singapura, Archipelago Investment Pte. Ltd, yang menanamkan modal di PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel. 

Archipelago adalah perusahaan holding investment milik Government of Singapore Investment Corporation (GIC). Archipelago membeli saham MTEL lewat IPO sebanyak 5,3% dari total.  

Archipelago, sebelumnya,  memiliki saham di PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Perusahaan pelat merah Singapura ini menambah 1,6 miliar saham Bukalapak seharga 
Rp 850 per saham atau mencapai Rp 1,36 triliun.

Baca Juga: Bursa saham dibayangi penyebaran omicron, ini proyeksi IHSG sampai akhir tahun

Setelah transaksi pembelian saham BUKA, GIC dan Archipelago Investment Ltd memiliki 11,3 miliar saham BUKA, setara 11%. Sebelum itu, GIC dan Archipelago menggenggam 9,7 miliar saham BUKA.

Archipelago juga memiliki saham calon emiten produsen cat PT Avia Avian Tbk. Mengutip prospektus IPO Avia Avian, Archipelago punya 10% saham Avia sebelum IPO.

Tak hanya Singapura, perusahaan raksasa asal Thailand yakni Siam Cement Group (SCG) juga mengakuisisi 12,75% saham PT Caturkarda Depo Bangunan (DEPO). Akuisisi ini dilakukan lewat anak usaha hasil joint-venture Siam Cement Public (SCC) dan Siam Global House (GBH), yaitu Global House International (GBI).

Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, asing punya perhitungan sendiri terkait proyeksi bisnis dan potensi keuntungan. Ia bilang, perbedaan investor asing dan lokal adalah kesabaran. 
Asing lebih bersabar menunggu pertumbuhan perusahaan. Adapun investor domestik cenderung menginginkan pertumbuhan instan dan keuntungan yang cepat.

Baca Juga: BI meracik insentif bagi perbankan yang salurkan kredit ke sektor ekonomi hijau

Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi juga sepakat menyebut saham yang dimiliki investor asing menarik. Investor asing biasanya masuk saham perusahaan yang memiliki fundamental baik dan pertumbuhan bisnis kuat. Selain itu, likuiditas harus lancar dan dapat merefleksikan harga saham sesuai value.

Lingga menilai emiten BUKA, MTEL, dan calon emiten Avia Avian mempunyai prospek menjanjikan. Di sembilan bulan pertama tahun ini, BUKA mencatat pendapatan Rp 1,3 triliun, naik 42% secara tahunan. Biaya operasional BUKA turun dan rugi bersih turun 9% jadi Rp 1,1 triliun.

BUKA akan memperluas jangkauan ke UMKM dan memiliki layanan perbankan (BukaTabungan) kerjasama dengan Standard Chartered. 

Sementara itu, MTEL memiliki 28.030 menara dengan 42.016 tenant, menjadikannya sebagai perusahaan menara terbesar di Indonesia. Keunggulan utama Mitratel adalah 57% menara di luar Jawa dengan tenancy ratio ex-Jawa masih rendah, yakni 1,39 kali. Untuk Avian dan DEPO harus kita lihat perkembangan bisnis di masa mendatang.

Baca Juga: Meneropong prospek saham-saham emiten yang dikoleksi SWF Singapura

Bagikan

Berita Terbaru

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:20 WIB

Ramai Saham ARA Setelah Keluar PPK, Hati-Hati Banyak yang Sekadar Pantulan

Dari puluhan emiten yang keluar dari Papan Pemantauan Khusus pada 28 November 2025, hanya segelintir yang didukung narasi kuat.

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:16 WIB

Mencari Cuan dari Evaluasi Indeks Kehati

BEI mengumumkan evaluasi indeks Sri-Kehati. Investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk menengok ulang portofolio masi

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bakrie & Brothers (BNBR) Menguasai Jalan Tol Cimanggis Cibitung

BTI mengambil alih piutang SMI dan WTR kepada CCT sehubungan dengan pinjaman dari pemegang saham CCT yang diberikan oleh SMI dan WTR.

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia
| Senin, 01 Desember 2025 | 08:00 WIB

Menyuruput Cuan Ekspor Kopi Indonesia

Kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump juga menjadi salah satu sentimen yang ikut menekan pasar.

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk
| Senin, 01 Desember 2025 | 07:45 WIB

Darya-Varia Laboratoria (DVLA) Menambah Ragam Produk

Optimalisasi variasi produk di sektor kesehatan menjadi salah satu kunci ketahanan bisnis DVLA ke depan.

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harga Emas Masih dalam Tren Bullish

Berdasar Bloomberg, harga emas di pasar spot kembali bergerak di atas US$ 4.200 per ons troi pada akhir pekan lalu.

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:20 WIB

OJK Kaji Relaksasi Restrukturisasi Kredit Terdampak Banjir Sumatera

Bencana banjir dan longsor  yang terjadi di wilayah Sumatra tentu memberikan dampak terhadap kelancaran angsuran kredit para debitur perbankan.​

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Emiten Berharap Bisnis Properti Mendaki di 2026

Potensi pemangkasan bunga acuan di 2026 diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kinerja emiten properti 

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:15 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit untuk Kebutuhan Modal Kerja Kian Melempem

Pertumbuhan kredit modal kerja kian melambat hingga hanya naik 2,1% secara tahunan per Oktober 2025, melambat September yang naik 2,9%,

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?
| Senin, 01 Desember 2025 | 06:13 WIB

Mungkinkah Bursa Indonesia Menanti Window Dressing?

Harap diingat, pergerakan harga saham selalu akan dipengaruhi oleh persepsi investor terhadap potensi kinerja. 

INDEKS BERITA

Terpopuler