KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kali ini artikel Wake Up Call kembali berisi tanya jawab dengan Lo Kheng Hong (LKH) sekitar margin of safety dan aset tak berwujud perusahaan. Materi dari kuliah umum di Prasetiya Mulya dan webinar.
Investor: Berapa margin of safety (MOS) saat Anda membeli saham dan bagaimana menentukan saat menjual saham?
LKH. : Patokan Benjamin Graham, gurunya Warren Buffett mengatakan, kalau saham itu diperdagangkan 2/3 nilai buku, beli saja, dapat diskon. Kalau LKH punya saham, kebanyakan price to book value ratio (PBV) 0,3. Lebih terdiskon dari patokan dari Benyamin Graham. Contohnya PT Global Mediacom Tbk, PBV hanya 0,3. Mungkin tahun 2020 laba Rp 1 triliun, bisnisnya bagus. Jadi saham-saham saya itu punya MOS besar. PT Clipan Finance Tbk saya beli saat PBV kurang dari 0,5. PT Intiland Development Tbk PBV 0,3. Jadi saat beli saham, saya punya MOS yang besar.
Tapi ada orang yang bangga bisa cuan dari membeli saham yang PBV 9 kali. Saham dengan PBV setinggi itu saya tidak berani sentuh, sangat berisiko. Saya pikir dia bukan investor saham, dia spekulan, seorang penjudi. Bagaimana dengan Warren Buffett yang bilang akan pegang saham selamanya? Saya tidak pegang saham selamanya. Kalau saya beli saham PT Indika Energy Tbk di Rp 100, ketika harganya mencapai Rp 4.000, ya saya jual, . Saya cuan puluhan kali lipat. Saya ingin menikmati profit, maka saya jual.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.