Berita Market

Investor Cardano Menjadi Pemodal Paling Untung di Tahun ini

Kamis, 02 September 2021 | 05:10 WIB
Investor Cardano Menjadi Pemodal Paling Untung di Tahun ini

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang delapan bulan pertama di tahun ini, mata uang kripto masih menjadi aset investasi dengan cuan paling menggiurkan. Cardano menjadi jawara kenaikan harga duit kripto. 

Harga mata uang kripto dengan kode ADA tersebut meroket 1.346,41% dalam delapan bulan di tahun ini. Di urutan berikutnya ada Binance Coin yang harganya naik hingga 1.134,32%. 

Sementara di periode yang sama, harga bitcoin cuma naik 62,89%. CEO Triv.co.id Gabriel Rey menyebut, bitcoin memang belum mendekati level periode bull run di April-Mei silam. Ini tercermin dari kondisi on-chain bitcoin, di mana secara metrik masih belum mendekati posisi April-Mei silam.

Baca Juga: Miliarder AS: Mata uang kripto pada akhirnya akan terbukti tidak berharga

Gabriel melihat secara jangka pendek-menengah, harga bitcoin akan dipengaruhi keputusan The Fed melakukan tapering off tahun ini. Artinya dengan potensi stimulus yang beredar dikurangi, maka uang yang ada di pasar juga akan berkurang. Ini sentimen negatif bagi bitcoin. Ia memprediksi pergerakan harga bitcoin terbatas antara US$ 30.000-US$ 50.000 per BTC. 

Sementara obligasi korporasi menjadi instrumen investasi konvensional dengan cuan tertinggi. Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu menyebut, tingginya kinerja obligasi korporasi didorong permintaan obligasi korporasi yang kuat, sehingga harga naik.


IHSG juga mulai meningkat di Agustus dan mencetak kenaikan 2,86%. Di September ini, Ika mengatakan, IHSG maupun obligasi akan bergerak terbatas. Dalam 10 tahun belakangan, kenaikan obligasi pada September secara rata-rata hanya naik 0,2%. 

Sementara IHSG secara rata-rata terkoreksi 1,6%. Perbaikan kinerja baru terjadi pada kuartal IV nanti. Secara umum, kenaikan harga obligasi sudah terbatas. Sementara di saham, investor bisa masuk ke saham blue chip yang sudah murah.

Baca Juga: Hari Pertama di Bulan September, Laju IHSG Tak Ceria

Terbaru