ILUSTRASI. INFOGRAFIK: Perjanjian ekonomi Kawasan Asia Pasifik. Data: Anastasia Lilin/Grafik: Afrindo Mukti.
Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan usulan keterlibatan ekonomi di Asia melalui Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) di Tokyo, Jepang. IPEF menjadi pintu bagi Washington untuk kembali menancapkan kuku di kawasan yang sempat ditinggalkan mantan Presiden Donald Trump.
Bagi AS, Kawasan Indo Pasifik atau Asia Pasifik sangat strategis. Dengan 60% populasi dunia, Gedung Putih memproyeksikan kawasan tersebut akan menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.