IPO Adaro Minerals Anak Usaha ADRO, Setelah Meraih Laba Baru dibawa Masuk Bursa

Kamis, 09 Desember 2021 | 08:56 WIB
IPO Adaro Minerals Anak Usaha ADRO, Setelah Meraih Laba Baru dibawa Masuk Bursa
[ILUSTRASI. Aktivitas pertambangan batubara di tambang milik PT Adaro Indonesia di Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6/2008). Anak usaha ADRO, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk menggelar IPO di BEI. KONTANAchmad Fauzie]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konglomerat Garibaldi Thohir atau Boy Thohir kembali menggiring tentakel bisnisnya masuk ke Bursa Efek Indonesia. Kali ini yang ditawarkan ke investor lewat skema IPO adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk.

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk merupakan perusahaan pertambangan batubara metalurgi yang ditempatkan sebagai anak usaha PT Adaro Energy Tbk.

Adaro Minerals menawarkan sebanyak-banyaknya 6.048.580.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang dilepas setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Dengan harga penawaran di kisaran Rp 100 hingga Rp 125 per saham, Adaro Minerals berpeluang meraup dana segar hingga Rp 756,07 miliar.

Apabila terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, Perseroan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 604.858.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Baca Juga: Prospek Bisnis Membaik, Begini Strategi Apexindo Pratama Duta (APEX) Tahun 2022

Mengutip prospektus awal IPO Adaro Minerals, sekitar 60 persen dari dana IPO akan disalurkan sebagai pinjaman kepada PT Maruwai Coal. Oleh anak usaha Adaro Minerals, itu dananya digunakan untuk belanja modal, berupa perbaikan dan peningkatan kapasitas infrastruktur pertambangan batubara serta infrastruktur pendukung. 

Ini seiring dengan meningkatnya produksi batubara dan biaya eksplorasi dalam rangka keperluan pengembangan teknik penambangan di Lampunut dalam kurun waktu tahun 2022 sampai dengan 2023.

Sisanya, sekitar 40 persen dipakai untuk membayar sebagai pokok utang kepada induk usahanya, yakni Adaro Energy (ADRO).

Pinjaman dari ADRO itu diteken pada 16 Agustus 2021. Per 31 Agustus 2021, jumlah utangnya mencapai US$ 186,9 juta.

Pinjaman yang jatuh tempo pada 16 Agustus 2026 itu dikenai bunga LIBOR+4%.

Rencananya, setelah pembayaran sebagian pokok utang, saldo utangnya akan tersisa sekitar US$ 171 juta.

Baca Juga: OBM Drilchem (OBMD) Membidik Pendapatan 2022 Tumbuh 20%

Yang menarik, sejak 2018 hingga 2020 Adaro Minerals selalu dirundung rugi. Baru pada tahun ini tiba-tiba laporan keuangan Adaro Minerals menjadi cantik.

Per 31 Agustus 2021, pendapatan usaha ADRO Minerals sontak terbang 176,24 persen menjadi US$ 206,62 juta.

Sebagai catatan, pendapatan usaha Adaro Minerals per Agustus 2021 sudah melampaui pendapatan usaha setahun penuh pada 2018, 2019 dan 2020 yang hanya di kisaran US$ 100 jutaan.

Lonjakan pendapatan usaha ini ditopang oleh harga jual rata-rata batubara sebesar US$ 143,9 per metrik ton, melambung 74,7% dibandingkan harga jual rata-rata delapan bulan tahun 2020 sebesar USD82,4 per metrik ton. 

Selain itu volume penjualan barubara selama delapan bulan 2021 meningkat 59,3 persen menjadi 1,43 juta metrik ton.

Dus, untuk kali pertama, paling tidak sejak 2018, per Agustus 2021 Adaro Minerals berhasil mencatatkan laba bersih.

Nilainya juga sangat signifikan, yakni mencapai US$ 44,53 juta berbanding rugi bersih US$ 18,47 juta per Agustus 2020.

 

Berikut ini jadwal IPO PT Adaro Minerals Indonesia Tbk:

  • Masa Penawaran Awal : 9 – 16 Desember 2021.
  • Perkiraan Tanggal Efektif : 22 Desember 2021.
  • Perkiraan Masa Penawaran Umum : 24 – 28 Desember 2021.
  • Perkiraan Tanggal Penjatahan : 28 Desember 2021.
  • Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 29 Desember 2021.
  • Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham pada BEI : 30 Desember 2021.

Bagikan

Berita Terbaru

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:45 WIB

Persiapan Tol Trans Jawa untuk Mudik Libur Nataru

Pemerintah memastikan bahwa Tol Trans Jawa siap dilintasi saat libur Natal dan 2024 dan Tahun Baru 2025

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:39 WIB

Subsidi Pupuk Tetap Dalam Bentuk Volume Barang

Pemerintah akan menggelontorkan pupuk subsidi sebanyak lebih dari 9 juta ton secara langsung kepada petani

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:30 WIB

Duit Beredar Melambat Tanda Isi Dompet Cekak

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Oktober 2024

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri
| Sabtu, 23 November 2024 | 10:38 WIB

Bumi Citra Permai (BCIP) Bidik Cuan Bisnis Kaveling Industri

PT Bumi Citra Permai Tbk bersiap menggenjot bisnis dengan menyediakan lebih banyak kaveling industri dan pergudangan. 

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

INDEKS BERITA

Terpopuler