IPO Alibaba Bakal Jadi yang Terbesar di Hong Kong

Kamis, 13 Juni 2019 | 18:54 WIB
IPO Alibaba Bakal Jadi yang Terbesar di Hong Kong
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Rencana Alibaba Group Holding Ltd melantai di Bursa Hong Kong, berpotensi menjadi pencatatan saham perdana terbesar di bursa tersebut. Alibaba telah memilih China International Capital Corp dan Credit Suisse Group AG sebagai bank utama. 

Menurut sumber Bloomberg, perusahaan terbesar China itu kemungkinan bakal meraup pendanaan sebesar US$ 20 miliar, meskipun Alibaba belum menuntaskan target penggalangan dana. 

Alibaba, yang memiliki dana kas sekitar US$ 30 juta per Maret 2019, telah membuat perdagangan online di China melonjak pesat.

Berita soal pengajuan IPO Alibaba membuat saham di perusahaan afiliasinya melonjak. Misalnya, New Huadu Supercenter Co dan Sanjiang Shopping Club Co. Kedua perusahaan itu didukung oleh Alibaba, sahamnya naik 10%. 

Kemudian, perusahaan China TransInfo Technology Co, di mana afliiasi Alibaba akan mengambil 15% saham, melonjak sebanyak 5,4% di Shenzhen. Sementara itu, saham CICC naik sebanyak 1,8% saat pasar Hong Kong sedikit melemah. 

Jika memperoleh US$ 20 miliar dari IPO, maka Alibaba menjadi penjualan saham terbesar di Hong Kong, setelah penawaran IPO dari AIA Group Ltd pada 2010 silam.

Sebelumnya, Alibaba berhasil mengumpulkan US$ 25 miliar di bursa New York dan menjadi penawaran umum perdana terbesar di dunia. Sejak listing di AS, nilai pasar Alibaba hampir dua kali lipat dan sekarang US$ 423 miliar, terbesar di Asia-Pasifik.

Menurut Reuters, kesepakatan sebesar itu juga akan menjadi penjualan saham terbesar secara global dalam tujuh tahun terakhir. Hal ini juga sekaligus memberikan dana bagi Alibaba untuk investasi teknologi, yang juga menjadi prioritas bagi China yang tengah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat perang dagang dengan AS. 

Sebelumnya, rencana Alibaba untuk melantai di Hong Kong sempat terbentur dengan aturan bursa. Struktur manajemen perusahaan teknologi itu bertentangan dengan aturan listing. Hong Kong Exchanges & Clearing, mengubah aturan pencatatan tahun lalu - terutama dengan tujuan menarik kelompok teknologi Cina.

Alibaba masih menolak untuk mengomentari kesepakatan ini. SoftBank Group Jepang, yang merupakan pemegang saham terbesar Alibaba dengan 28,7% saham, juga belum memberi tanggapan. 

Menurut data Refinitiv, perdagangan di saham Alibaba New York rata-rata mencapai US$ 2,2 miliar sehari sepanjang kuartal pertama tahun ini. Sementara itu, nilai perdagangan harian rata-rata di bursa Hong Kong sebesar US$ 12,9 miliar pada periode yang sama.

Bagikan

Berita Terbaru

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:51 WIB

Ada Hermanto Tanoko, Begini Prospek Emiten Merry Riana (MERI) Pasca IPO

Secara valuasi, harga saham IPO MERI masih tergolong wajar. Tapi, investor tetap harus mencermati fundamental perusahaan. 

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 06:50 WIB

Siap-siap Anggaran 2025 Jebol

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka peluang memperbesar penerbitan surat berharga negara (SBN) pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler