IPO Produsen Minyak Kelapa PT Indo Oil Perkasa, Harga Penawaran di Rp 270-Rp 300

Selasa, 10 Agustus 2021 | 08:45 WIB
IPO Produsen Minyak Kelapa PT Indo Oil Perkasa, Harga Penawaran di Rp 270-Rp 300
[ILUSTRASI. Seorang pekerja mengupas kelapa dari kulitnya di desa Belang-belang , Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (26/7/2021). ANTARA FOTO/ Akbar Tado/foc.]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon penghuni Bursa Efek Indonesia (BEI) yang satu ini bukan produsen minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Melainkan produsen minyak kelapa dan kopra.

Ia adalah PT Indo Oil Perkasa Tbk. Jika tak ada aral melintang, perusahaan ini akan listing di BEI lewat initial public offering (IPO) pada 3 September 2021.

Produk utama yang dibikin dan dipasarkan PT Indo Oil Perkasa Tbk adalah minyak kelapa murni, atau Crude Coconut Oil (CNO) beserta turunannya.

Misalnya, minyak kelapa murni yang diproses kembali atau Refined Coconut Oil (RBD). Juga residu dari hasil ekstraksi produk minyak kelapa yang disebut tepung kopra atau copra meal

Semua produk ini dibikin di empat mesin produksi di pabrik perseroan yang berada di Mojokerto, Jawa Timur, sekitar 59 km barat daya pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Baca Juga: Bursa Saham Kedatangan IPO Jumbo di Semester Dua

Merujuk prospektus awal IPO, saat ini kapasitas produksi perseroan mencapai 100 ton CNO per hari, atau setara dengan 150 ton tepung kopra per hari.

Sedangkan untuk kapasitas penyimpanan mencapai 4.000 ton bahan baku, dengan tanki penyimpanan minyak berkapasitas 500 ton. Serta penyimpanan tepung kopra sebesar 3.000 ton.

Sejak 2017, perusahaan yang berdiri pada 5 Januari 2016, itu juga memulai mengekspor produknya Malaysia. 

Setahun berselang, PT Indo Oil Perkasa Tbk mulai melakukan ekspor ke Srilanka. Lalu pada 2020 giliran pasar China yang dirangsek produk minyak kelapa PT Indo Oil Perkasa Tbk.

Cargill International, Mewaholeo Industries Sdn. Bhd, Sena Mills Refineries Pvt., Ltd, adalah sederet pelanggan PT Indo Oil Perkasa Tbk.

Mereka menggunakan bahan baku berupa CNO untuk produk kecantikan, kesehatan, dan makanan.

Halaman Selanjutnya

Laba bersih tiga tahun berturut-turut >>>

PT Indo Oil Perkasa Tbk memang bukan perusahaan besar. Per 30 April, total asetnya hanya Rp 73,08 miliar. Ekuitasnya sekitar Rp 34,50 miliar dan liabilitas Rp 38,59 miliar.

Namun, PT Indo Oil Perkasa Tbk adalah perusahaan yang menguntungkan. Setidaknya, dalam tiga tahun berturut-turut 2018-2020, rapor keuangannya selalu berhasil mencetak laba bersih.

Pada 2020 misalnya, PT Indo Oil Perkasa Tbk bisa menghasilkan laba bersih tahun berjalan Rp 4,71 miliar, naik 23,61% secara year on year (yoy).

Hingga 30 April 2021, perolehan laba bersih PT Indo Oil Perkasa Tbk sudah melampaui setengah dari pencapaian sepanjang 2020. Yakni mencapai Rp 2,42 miliar.

Baca Juga: Buana Lintas Lautan (BULL) Agendakan Private Placement Rp 140 Miliar

Laba bersihnya perusahaan yang namanya pasti asing di telinga kebanyakan pelaku pasar ini memang mini. 

Namun, tetap perlu diapresiasi, apalagi banyak juga perusahaan besar ternama namun masih berkubang dalam kerugian.

Oh ya, PT Indo Oil Perkasa Tbk adalah perusahaan keluarga yang dikendalikan oleh Sulatri. 

Johan Widakdo Liem, Yonathan Widakdo Sutanto, Albert Widakdo Sutanto adalah anak-anaknya yang kini didapuk sebagai direksi di PT Indo Oil Perkasa Tbk. 

Anaknya yang lain, Ghandi Widagdo Sutanto diserahi tugas sebagai sekretaris perusahaan.

Halaman Selanjutnya 

Harga penawaran Rp 270 hingga Rp 300 >>>

PT Indo Oil Perkasa Tbk berniat menjual sebanyak-banyaknya 150 juta lembar saham, setara 33,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO.

Nilai nominalnya Rp 100 per saham. Sementara kisaran harga penawarannya di Rp 270 hingga Rp 300 per saham.

Walhasil, dari hajatan IPO, PT Indo Oil Perkasa Tbk berpeluang meraup dana hingga Rp 45 miliar.

Untuk menarik minat investor, PT Indo Oil Perkasa Tbk juga menerbitakn maksimal 37,5 juta lembar Waran Seri I. 

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Hingga 16 Agustus, Mal di 4 Kota Besar di Jawa Diizinkan Beroperasi

Nantinya, setiap pemegang empat saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I, yang dapat dikonversi menjadi saham biasa dengan harga Rp 320 per saham. 

Jika semua pemegang saham mengkonversi warannya, PT Indo Oil Perkasa Tbk akan memperoleh tambahan dana segar Rp 12 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO dan penerbitan waran PT Indo Oil Perkasa Tbk digunakan untuk membeli bahan baku produksi.

Perseroan berencana membeli bahan baku berupa kelapa senilai Rp 40 miliar.

PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Selanjutnya: Kinerja Emiten RS Tumbuh di Atas Ekspektasi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Mengungguli Beberapa Indeks Saham ASEAN
| Rabu, 30 April 2025 | 09:50 WIB

Ditopang Net Buy Asing, IHSG Mengungguli Beberapa Indeks Saham ASEAN

Secara year to date (ytd) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mengalami koreksi sebesar -4,67%. 

Grup Djarum Kembali Borong Saham TOWR, Kali Ini Sebanyak 1 Miliar Saham di Harga 525
| Rabu, 30 April 2025 | 09:04 WIB

Grup Djarum Kembali Borong Saham TOWR, Kali Ini Sebanyak 1 Miliar Saham di Harga 525

Bisnis fiber optik bakal menjadi pendorong kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) di tahun 2025.

Laju Inflasi Tahunan April Diramal Melonjak
| Rabu, 30 April 2025 | 08:45 WIB

Laju Inflasi Tahunan April Diramal Melonjak

Setelah bergerak ke batas bawah target sasaran tahun ini, laju inflasi April diperkirakan kembali ke kisaran 2% secara tahunan

ESG AKRA: Upayakan Energi Lebih Bersih Di Tengah Ekspansi
| Rabu, 30 April 2025 | 08:34 WIB

ESG AKRA: Upayakan Energi Lebih Bersih Di Tengah Ekspansi

Upaya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menangkap peluang bisnis lewat ekspansi mengakibatkan kenaikan emisi gas rumah kaca.

Profit 36,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (30 April 2025)
| Rabu, 30 April 2025 | 08:32 WIB

Profit 36,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (30 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,91% jika menjual hari ini.

Saham HRTA Sudah Menembus All Time High, Namun Harganya Diprediksi bisa Terus Melaju
| Rabu, 30 April 2025 | 08:25 WIB

Saham HRTA Sudah Menembus All Time High, Namun Harganya Diprediksi bisa Terus Melaju

Analis menyarankan, investor yang meminati saham HRTA bisa masuk dengan menerapkan strategi buy on pullback.

Risiko Investasi Melandai,  Duit Investor Masuk ke SBN
| Rabu, 30 April 2025 | 07:53 WIB

Risiko Investasi Melandai, Duit Investor Masuk ke SBN

Tingkat premi risiko investasi alias credit default swap (CDS) Indonesia bergerak landai, seiring timbulnya sinyal de-eskalasi

Pasca Terangkat Pelemahan Dolar, Rupiah Diproyeksi Koreksi pada Rabu (30/4)
| Rabu, 30 April 2025 | 07:49 WIB

Pasca Terangkat Pelemahan Dolar, Rupiah Diproyeksi Koreksi pada Rabu (30/4)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 0,56% ke Rp 16.761 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (29/4)

Diversifikasi Dorong Kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO)
| Rabu, 30 April 2025 | 07:44 WIB

Diversifikasi Dorong Kinerja PT Petrosea Tbk (PTRO)

Proyek-proyek baru PT Petrosea Tbk (PTRO) akan berkontribusi kepada kinerja perusahaan pada tahun ini

Target Pyridam Farma (PYFA) Mengantongi Pendapatan Rp 2,5 Triliun
| Rabu, 30 April 2025 | 07:30 WIB

Target Pyridam Farma (PYFA) Mengantongi Pendapatan Rp 2,5 Triliun

Pencapaian PYFA di 2024 didorong ekspansi bisnis jasa contract development and manufacturing organization (CDMO) farmasi

INDEKS BERITA

Terpopuler