Italia Akan Tetap Mempertahankan Kendali Atas Telecom Italia (TIM) yang Ditawar KKR


KONTAN.CO.ID - ROMA. Italia ingin tetap mengendalikan aset strategis Telecom Italia (TIM) dalam setiap tawaran pengambilalihan potensial manapun. Sejauh ini, setidaknya TIM telah menerima tawaran tidak mengikat senilai 10,8 miliar euro atau US$ 12,27 miliar dari perusahaan ekuitas swasta Amerika Serikat (AS) yakni KKR & Co Inc.

KKR mengajukan penawaran kepada TIM dengan syarat mendapatkan dukungan dari Dewan TIM dan Pemerintah Italia. Kalau tawarannya diterima, KKR bermaksud menjadikan grup telepon terbesar di Italia itu privat.

TIM yang dulu memonopoli industri telepon, memiliki infrastruktur telekomunikasi terbesar di Italia. Adapun Pemerintah Italia memiliki kekuatan untuk memblokir setiap kesepakatan yang melibatkan aset yang dianggap sebagai kepentingan nasional. 

Ini Artikel Spesial

Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

ATAU

Baca Juga: Produksi dan Investasi Terbatas, Minyak Mentah Berpotensi di Atas US$ 100 per Barel

"Pemerintah menghormati pasar tetapi setiap tawaran pengambilalihan harus mempertimbangkan kerangka kerja di mana negara tidak dapat melepaskan kendali," kata Menteri Perindustrian Italia Giancarlo Giorgetti, Rabu (12/1). Giorgetti menjawab pertanyaan apakah tawaran KKR dapat membahayakan rencana yang didukung Departemen Keuangan Italia untuk menggabungkan aset TIM dengan aset Open Fiber dukungan negara.

Menurut pemberitaan Reuters pekan lalu, TIM yang sarat utang telah menerima tawaran pembelian tidak mengikat (non-binding buyout) dari KKR pada Bulan November 2021. Tawaran KKR secara indikatif menghargai TIM sebesar 33 miliar euro US$ 38 miliar termasuk utang.

Namun kekosongan kekuasaan yang dipicu oleh pemecatan Chief Executive TIM Luigi Gubitosi menyusul serangkaian peringatan bottom line tahun lalu, membuat TIM menunda untuk menanggapi tawaran KKR. Adapun KKR telah meminta akses ke data perusahaan sebelum mengajukan penawaran resmi.

Baca Juga: Hong Kong Bermaksud Mengatur Aset Kripto & Stablecoin, Otoritas Moneter Buka Masukan

Penawaran KKR akan bergantung pada dukungan dari Dewan TIM dan Pemerintah Italia. Adapun pemegang saham terbesar TIM yakni Vivendi SE, pernah mengatakan tawaran KKR tidak mencerminkan valuasi TIM.

Pemegang saham nomor dua TIM yakni kreditur negara bagian Cassa Depositi e Prestiti (CDP), turut mengawasi tawaran KKR. Menurut sumber-sumber, CDP bekerja sama dengan Credit Suisse, Departemen Keuangan Italia, Lazard, Vivendi dan Rothschild.

Sementara CDP sebenarnya meminta TIM untuk menghidupkan kembali rencana penggabungan jaringan telepon dengan serat optik Open Fiber demi meningkatkan pengembalian dan menghindari duplikasi investasi. Jaringan telepon tidak bergerak TIM merupakan aset grup yang paling berharga.

Open Fiber bukan perusahaan yang asing bagi TIM. Pasalnya, CDP memiliki 60% saham Open Fiber.

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina