Jaga Stabilitas Rupiah, Kepemilikan BI di SBN Tembus Rp 261,63 triliun

Sabtu, 02 Mei 2020 | 04:00 WIB
Jaga Stabilitas Rupiah, Kepemilikan BI di SBN Tembus Rp 261,63 triliun
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya Bank Indonesia (BI) melawan tekanan jual investor asing di pasar modal terbukti berhasil menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Namun, intervensi tersebut membuat kepemilikan bank sentral di surat berharga negara (SBN) membengkak hingga lebih dari dua kali lipat dibanding posisi bulan pertama 2020.

Sejak 13 April 2020, kurs rupiah kembali memasuki level Rp 15.000an per USD, dan terus bergerak dengan kecenderungan menguat.

Per 30 April, kurs referensi Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) berada di Rp 15.157 per USD.

Sebagai perbandingan, pada 23 Maret 2020 Jisdor sempat berada di Rp 16.608 per USD.

Penguatan rupiah ini tidak lepas dari intervensi yang dilakukan BI, termasuk di pasar SBN. 

Baca Juga: Mengapa BI optimistis sekali rupiah bisa menguat ke Rp 15.000 di akhir tahun?

Buktinya bisa dilihat dari perubahan data kepemilikan SBN yang dapat diperdagangkan, yang dipublikasikan Kementerian Keuangan.

Sejak awal tahun 2020 investor asing terus melepas kepemilikannya. Per 31 Januari 2020, porsi kepemilikan investor asing di SBN yang dapat diperdagangkan masih ada di 38,65%, atau sekitar Rp 1.077,06 triliun.

Pada 31 Maret 2020, seiring pandemi virus corona yang menyebar ke Indonesia, porsi kepemilikan investor asing menyusut menjadi tinggal 32,71%, setara Rp 926,91 triliun.

Nah, di bulan April, investor asing masih terus melego SBN namun penyusutan porsi kepemilikannya tidak sedrastis sebelumnya. 

Hingga 29 April 2020, porsi kepemilikan investor asing, termasuk bank sentral dan pemerintah asing, ada di 31,94%, setara Rp 920,66 triliun.

Baca Juga: Menkeu: Tetap waspada, masa terburuk kepanikan pasar keuangan sudah berlalu

Pada periode yang sama, kepemilikan BI di SBN justru terus bertambah. Per 31 Januari 2020, kepemilikan BI di SBN (net) hanya 4,32%, atau Rp 120,26 triliun. 

Dua bulan berselang, porsi kepemilikan bank sentral melonjak drastis, yakni mencapai 9% per Per 31 Maret 2020. Nilainya melonjak lebih dari dua kali lipat, yakni mencapai Rp 255,10 triliun.

Nah, pada 29 April 2020, kepemilikan BI di SBN yang dapat diperdagangkan naik menjadi 9,08%, setara Rp 261,63 triliun.

 

Perbandingan Kepemilikan BI dan Investor Asing di SBN (dalam triliun rupiah)
Institusi 31 Januari 2020 28 Februari 2020 30 Maret 2020 29 April 2020
Porsi (%) Nominal Porsi (%) Nominal Porsi (%) Nominal Porsi (%) Nominal
BI (net) 4,32 120,26 4,07 115,13 9,00 255,10 9,08 261,63
Investor Asing 38,65 1.077,06 37,09 1.048,16 32,71 926,91 31,94 920,66
sumber: Kementerian Keuangan

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil
| Selasa, 26 November 2024 | 18:49 WIB

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil

Beberapa nama calon menteri yang diumumkan Donlad Trump masuk kabinetnya, tidak pro terhadap energi hijau.

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)
| Selasa, 26 November 2024 | 18:26 WIB

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)

Harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) kadang dinilai tidak menarik, karena lebih mahal dari harga IPO. 

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I
| Selasa, 26 November 2024 | 17:58 WIB

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I

Belum ada isu spesifik yang dianggap bisa menyurutkan minat perusahaan mineral dan batubara masuk ke pasar modal tahun depan.

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif
| Selasa, 26 November 2024 | 17:25 WIB

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Ekspansi organik yang dilakukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dinilai menjadi amunisi bagi pertumbuhan kinerja di masa depan.

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun
| Selasa, 26 November 2024 | 09:01 WIB

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun

Estimasi setoran pajak rokok pada tahun depan, naik tipis dibandingkan dengan estimasi setoran pajak rokok 2024

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur
| Selasa, 26 November 2024 | 08:51 WIB

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) juga ikut menolak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12%

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset
| Selasa, 26 November 2024 | 08:42 WIB

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak mungkin mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA
| Selasa, 26 November 2024 | 08:05 WIB

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA

Perdagangan saham BBCA oleh investor asing institusi sepanjang pekan lalu didominasi oleh transaksi beli.

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)
| Selasa, 26 November 2024 | 08:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)

Pada 21 November 2024, PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan CTBN.

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia
| Selasa, 26 November 2024 | 07:55 WIB

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.​

INDEKS BERITA

Terpopuler