Jangan Lupa, Tahun 2019 Seleksi CPNS Kembali dibuka

Jumat, 25 Januari 2019 | 08:43 WIB
Jangan Lupa, Tahun 2019 Seleksi CPNS Kembali dibuka
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami, Tane Hadiyantono | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan membuka kembali seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 100.000 formasi tahun ini. Tambahan ini demi memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM), yang masuk masa pensiun.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kamis (24/1 menyebut dari jumlah tersebut, pemerintah masih memfokuskan pemenuhan formasi untuk tenaga pendidikan dan kesehatan. "Formasinya tetap 100.000," jelas dia, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (24/1).

Pemerintah sangat membutuhkan kedua formasi ini lantaran tahun ini tercatat ada 52.000 tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun. Sementara tahun lalu jumlah tenaga pendidik yang memasuki masa pensiun mencapai 50.000 orang.

Untuk menutupi kekurangan tenaga tersebut, pemerintah perlu membuka lowongan CPNS yang baru. "Bahkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) masih mencatat, saat ini masih ada kekurangan 91.000 guru," jelas Syafruddin.

Pembukaan seleksi CPNS ini akan menyeimbangkan rekrutmen tenaga pendidikan honorer yang terlalu banyak lewat jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk waktu pelaksanaannya, pemerintah siap membuka CPNS pada Juni 2019 mendatang.

Meskipun demikian, hingga saat ini Kementerian PAN RB, belum mengetahui berapa anggaran yang diperlukan untuk rekrutmen CPNS.

Selain melaporkan rencana rekrutmen CPNS 2019, Syafruddin juga menyampaikan evaluasi rekrutmen CPNS di tahun lalu. Syafruddin bilang rekrutmen tahun lalu sudah selesai. "Saat ini tinggal nunggu NIP (nomor induk pegawai) saja," tuturnya.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menambahkan, ada tiga agenda rekrutmen pegawai pemerintah pada tahun ini.

Pertama, penerimaan PPPK untuk tenaga guru, kesehatan dan pertanian yang dilakukan Februari 2019. "Penerimaan PPPK sesuai dengan basis data honorer K2 di BKN," katanya saat dihubungi KONTAN, Kamis (24/1).

Kedua, penerimaan PPPK untuk jalur umum seperti dosen dan dokter spesialis berusia diatas 35 tahun. Ketiga, penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Untuk agenda kedua dan ketiga ini, Ridwan bilang, akan dilakukan usai pemilihan presiden (Pilpres) 2019. "Yang pasti akan dilaksanakan setelah Pilpres," tambah dia.

Selain itu, Ridwan menjelaskan bagi pihak yang bingung karena ada dua pembukaan CPNS di Maret dan Pasca Pilpres, ia menegaskan, pembukaan di Maret nanti merupakan kelanjutan dari 2018 yang tertunda.

Penundaan ini lantaran ada bencana dan lainnya. Total ada 48 pemerintah daerah (Pemda), seperti di Sulawesi Tengah, Papua, dan Papua Barat. Pasalnya, pada tahun lalu formasi CPNS sebanyak 238.015, tapi yang baru terisi saat ini baru sebesar 178.000 formasi. "Sehingga sisanya, akan dipenuhi di Maret tahun ini," lanjut dia. Mengenai ke mana saja alokasi CPNS tahun ini, BKN akan mulai menyusun kebutuhan untuk tiap institusi.

Bagikan

Berita Terbaru

Membedah Kinerja dan Saham MPRO, Reli Diganjal Suspensi Usai Tahir Lakoni Transaksi
| Jumat, 19 September 2025 | 17:00 WIB

Membedah Kinerja dan Saham MPRO, Reli Diganjal Suspensi Usai Tahir Lakoni Transaksi

Dalam tempo sekitar dua bulan harga saham PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) terbang ratusan persen.

Siasat Jababeka (KIJA) Memacu Kawasan Industri Terintegrasi
| Jumat, 19 September 2025 | 08:25 WIB

Siasat Jababeka (KIJA) Memacu Kawasan Industri Terintegrasi

Kehadiran dry port terbukti memberikan kemudahan arus logistik dengan memangkas biaya distribusi, mempercepat proses, dan meningkatkan efisiensi.

Pemulihan Harga Komoditas di Semester Kedua Mendorong Saham Emiten Energi
| Jumat, 19 September 2025 | 08:06 WIB

Pemulihan Harga Komoditas di Semester Kedua Mendorong Saham Emiten Energi

Kenaikan harga saham emiten di sektor energi lebih merepresentasikan ekspektasi investor terhadap prospek jangka menengah-panjang,

Paperocks Indonesia (PPRI) Prediksi Kinerja Tahun Ini Tak Sesuai Target Awal
| Jumat, 19 September 2025 | 08:05 WIB

Paperocks Indonesia (PPRI) Prediksi Kinerja Tahun Ini Tak Sesuai Target Awal

Faktor utama yang menekan laju industri kemasan adalah melemahnya daya beli akibat penurunan permintaan, ditambah maraknya pemain baru.

Permintaan Masih Lesu, Pemulihan Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Diproyeksi Lambat
| Jumat, 19 September 2025 | 08:02 WIB

Permintaan Masih Lesu, Pemulihan Kinerja Semen Indonesia (SMGR) Diproyeksi Lambat

Efek berbagai stimulus di sektor properti yang digelontorkan pemerintah tidak akan instan ke industri semen.

Aturan TKDN Baru Berpotensi Mendongkrak Investasi Motor Listrik
| Jumat, 19 September 2025 | 07:45 WIB

Aturan TKDN Baru Berpotensi Mendongkrak Investasi Motor Listrik

Regulasi ini memberikan insentif berupa tambahan nilai TKDN minimal 25% bagi perusahaan yang membenamkan investasi di dalam negeri.

Pasar Obligasi Menyambut Penurunan Suku Bunga Bank Sentral
| Jumat, 19 September 2025 | 07:43 WIB

Pasar Obligasi Menyambut Penurunan Suku Bunga Bank Sentral

Pelaku pasar fokus mencermati sejauh mana pelonggaran moneter akan mempengaruhi likuiditas dan harga obligasi dalam beberapa minggu mendatang.

The Fed Pangkas Suku Bunga, Indonesia Bukan Tujuan Prioritas Aliran Modal Asing
| Jumat, 19 September 2025 | 07:41 WIB

The Fed Pangkas Suku Bunga, Indonesia Bukan Tujuan Prioritas Aliran Modal Asing

Sejak Juli 2025 sampai pertengahan September 2025 sudah tercatat arus masuk dana asing bersih ke SBN.

Sektor Pertambangan Melicinkan Bisnis Pelumas
| Jumat, 19 September 2025 | 07:20 WIB

Sektor Pertambangan Melicinkan Bisnis Pelumas

Potensi pasar pelumas di Indonesia masih menjanjikan. Maka tak heran apabila sejumlah produsen terus melicinkan ekspansi bisnis pelumas.

Profit Taking  di Bursa Saham Berpotensi Berlanjut
| Jumat, 19 September 2025 | 07:14 WIB

Profit Taking di Bursa Saham Berpotensi Berlanjut

Pemicu pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah aksi sell on news tentang pemangkasan bunga acuan The Fed. 

INDEKS BERITA

Terpopuler