Jelang Pungutan Suara, Theresa May Minta Parlemen Mendukung Kesepakatannya

Senin, 14 Januari 2019 | 11:00 WIB
Jelang Pungutan Suara, Theresa May Minta Parlemen Mendukung Kesepakatannya
[]
Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Besok jadi hari yang menentukan bagi negara Inggris. Anggota parlemen akan melakukan pemungutan suara terkait kesepakatan Perdana Menteri Inggris, Theresa May dengan para pemimpin Uni Eropa yang berbasis di Brussels.

Pemungutan suara besok merupakan penundaan dari jadwal sebelumnya pada Desember silam. May memperingatkan anggota parlemen agar memberikan dukungan demi Brexit yang lebih teratur. Dia menyebut gagal memberikan Brexit akan menjadi bencana bagi demokrasi dan mengecewakan masyarakat yang mendukung Brexit dalam referendum Juni 2016.

“Melakukan hal tersebut akan menjadi pelanggaran kepercayaan terhadap demokrasi kita. Jadi, pesan saya ke parlemen akhir pekan ini: sekarang saatnya untuk melakukan apa yang benar untuk negara kita,” kata May kepada Sunday Express, seperti dikutip Reuters, Senin (14/1).

Meski tak popular, sejauh ini May menolak untuk mundur dari kesepakatannya. Kesepakatan ini mendapat kecaman dari semua pihak. Banyak orang yang pro-Eropa justru mendesak diadakan referendum kedua.

Jika besok May kalah di parlemen, pemimpin partai buruh opsisi Jeremy Corbyn menyebut pihaknya akan memaksa pemilihan nasional dan berencana mengusulkan mosi percaya pada pemerintah.

Corbyn mengatakan jika dia memaksakan pemilihan nasional dan partainya menang, mungkin Brexit akan ditunda sementara mereka menegosiasikan kesepakatan baru dengan Uni Eropa. “Saya lebih suka mendapat kesepakatan yang dinegosiasikan sekarang, keluar dari kesepakatan dengan Uni Eropa akan menjadi bencana bagi industri dan perdagangan,” ujar Corbyn kepada BBC saat ditanya mengenai prospek referendum kedua.

Surat kabar Observer juga sempat melaporkan bahwa perencana militer telah dikirim ke beberapa departemen pemerintah untuk membantu persiapan Brexit tanpa kesepakatan (Brexit-no deal).  

Dalam sebuah pidato, May sempat mengatakan dia meyakini anggota parlemen akan lebih memilih memblokir Brexit sekarang daripada Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Sebelumnya, The Sunday Times melaporkan anggota parlemen pemberontak berencana merebut kendali agenda legislatif dari May dan bermaksud menunda Brexit.

Vince Cable, pemimpin Demokrat Liberal yang pro Uni Eropa menyebut parlemen akan berindak mencegah Brexit-no deal, dan pada akhirnya mereka bisa berupaya mencegah Brexit terjadi. “Saya pikir, parlemen akan mengendalikan proses ini dan bersikeras kami mengejar opsi tidak ada Brexit,” kata Cable kepada BBC TV, seperti dikutip Reuters, Senin (14/1).

Cable menyebut langkah ini bisa dilakukan dengan mencabut pasal 50, pencabutan keanggotaan Britania Raya dari Uni Eropa, atau dengan mengadakan referendum kedua.

 

 

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:30 WIB

Buyung Poetra Sembada (HOKI) Ingin Terlibat Program Pangan dari Pemerintah

HOKI melihat program swasembada pangan dan MBG akan membawa dampak positif bagi kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.

Jangan Latah Beli Emas
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:15 WIB

Jangan Latah Beli Emas

Lebih bijak jika membeli emas untuk tujuan menabung antisipasi gejolak global yang kian tidak menentu. 

Kebijakan Ekonomi di Era BANI
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:05 WIB

Kebijakan Ekonomi di Era BANI

Pemerintah tidak perlu malu hentikan program makan bergizi gratis (MBG) demi program ekonomi padat karya.

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan
| Sabtu, 19 April 2025 | 06:00 WIB

Bisnis Emiten Baru Medela Potentia Sebagai Distributor Kebutuhan Kesehatan

Mengintip profil dan strategi bisnis PT Medela Potentia Tbk (MDLA) sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:20 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Mematok Produksi TBS Naik 5% Tahun Ini

Memperkirakan, produksi TBS awal tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini
| Sabtu, 19 April 2025 | 05:00 WIB

Inilah Pilihan Safe Haven yang Tersisa Saat Ini

Harga komoditas emas tak terbendung di saat pamor US Treasury dan dolar AS meredup akibat kebijakan tarif Donald Trump

Dirut Phintraco Sekuritas Beberkan Pentingnya Berpikir Rasional dalam Berinvestasi
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:35 WIB

Dirut Phintraco Sekuritas Beberkan Pentingnya Berpikir Rasional dalam Berinvestasi

Modal untuk menjadi investor pasar saham tidak hanya sebatas uang. Namun ada hal penting lain, yakni pemikiran rasional

Kobexindo Tractors (KOBX) Memacu Bisnis Non Alat Berat
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:20 WIB

Kobexindo Tractors (KOBX) Memacu Bisnis Non Alat Berat

Pada tahun lalu, pendapatan KOBX dari tiga segmen non penjualan alat berat kompak menanjak, yakni suku cadang serta jasa peraikan.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Data Domestik
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Data Domestik

Rupiah diperkirakan menguat secara terbatas pekan depan dengan adanya Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).

Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow
| Sabtu, 19 April 2025 | 04:05 WIB

Simalakama: Kejar Pertumbuhan Ekonomi atau Cegah Capital Outflow

BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% sebagai respons terhadap meningkatnya ketidakpastian global, termasuk risiko perang dagang

INDEKS BERITA

Terpopuler