Jinping Menagih Kemajuan, China Disebut Memperluas Ujicoba Pengenaan Pajak Properti

Minggu, 17 Oktober 2021 | 21:37 WIB
Jinping Menagih Kemajuan,  China Disebut Memperluas Ujicoba Pengenaan Pajak Properti
[ILUSTRASI. Logo perusahaan tampak di kantor pusat China Evergrande Group di Shenzhen, provinsi Guangdong, China, 26 September 2021. REUTERS/Aly Song/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China berniat memperluas proyek ujicoba pengenaan pajak properti ke provinsi Zhejiang, demikian pemberitaan media di Negeri Tembok Raksasa itu mengutip seorang ahli yang pernah bekerja untuk Beijing. Perluasan itu diartikan sebagai pertanda China kian mendekati era pemberlakuan pajak properti, yang telah lama dibahas.

China meluncurkan program percontohan pajak properti di Shanghai dan Chongqing pada 2011. Banyak ahli telah menyarankan agar ujicoba diperluas hingga kota Shenzhen dan Provinsi Hainan, menurut media pemerintah.

Presiden Xi Jinping, Jumat (15/10), menagih kemajuan ujicoba pengenaan pajak properti. Ia menyebut pajak tersebut dapat membantu mengurangi kesenjangan kekayaan di masyarakat sesuai dengan upaya negara itu mencapai tujuannya, yaitu kemakmuran bersama, pada pertengahan abad.

Baca Juga: Imbas kasus Evergrade, perusahaan properti China minta pelonggaran kebijakan

“China dapat mempertimbangkan untuk melakukan inovasi sistem untuk memperluas cakupan pajak properti sambil bergerak maju dengan undang-undang pajak sesegera mungkin,” kata Jia Kang, mantan direktur Akademi Ilmu Fiskal China yang didukung kementerian keuangan, seperti dikutip China Property News.

China telah mempertimbangkan untuk memperkenalkan pajak properti selama lebih dari satu dekade. Namun upaya itu menghadapi perlawanan dari para pemangku kepentingan,  termasuk pemerintah daerah, yang mengandalkan pendapatan dari penjualan tanah. Ada juga kekhawatiran pengenaan pajak properti akan mengikis harga properti atau munculnya aksi jual di pasar.

Namun, pajak semacam itu dapat membantu mengekang spekulasi yang merajalela di pasar perumahan. Aksi itu belakangan mendapat sorotan global seiring dengan krisis utang dan likuiditas yang menimpa pengembang terbesar kedua di China, Evergrande Group.

Jia menyarankan untuk memperluas ujicoba pemberlakuan pajak properti ke Zhejiang, provinsi makmur yang berada di timur China.

Baca Juga: Aset kripto masih terus meningkat meski sentimen FUD dari China

Harga properti sangat bervariasi di China. Harga real estate di kota-kota lapis atas, seperti Beijing dan Shanghai berkali-kali lipat dibandingkan dengan harga properti di kota-kota pedalaman. 

“Secara umum, kota tingkat ketiga dan keempat tidak akan menjadi kelompok yang pertama kali menjalani uji coba pajak properti,” kata Jia. Ia menambahkan bahwa setiap rezim pajak properti harus beradaptasi dengan keadaan regional.

China telah memungut pajak properti untuk segmen tertentu dari properti tempat tinggal kelas atas di Shanghai dan Chongqing sejak program percontohan dimulai di kota-kota tersebut pada tahun 2011.

Pada bulan Maret, pemerintah China mengatakan dalam rencana pengembangannya untuk 2021-2025 bahwa mereka akan mendorong undang-undang pajak properti selama lima tahun ke depan. Namun hingga tahun 2021, rencana pengenaan pajak itu belum dicantumkan dalam agenda legislasi. 

Selanjutnya: ADNOC Drilling Tercatat di Tiga Indeks Ekuitas Sekaligus Milik FTSE Russell

 

Bagikan

Berita Terbaru

Hitungan Free Float IPO Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Dinilai Lebih Relevan
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:09 WIB

Hitungan Free Float IPO Berdasarkan Kapitalisasi Pasar Dinilai Lebih Relevan

Hitungan free float yang sebelumnya berasal dari ekuitas akan diubah berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (market cap).

Harga Timah Masih Mendaki, TINS Terus Genjot Produksi
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:07 WIB

Harga Timah Masih Mendaki, TINS Terus Genjot Produksi

Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2025, PT Timah Tbk (TINS)  menargetkan produksi bijih timah 21.500 ton pada tahun ini.  ​

Wijaya Karya Gedung (WEGE) Mengejar Target Kontrak Baru 2025 Senilai Rp 1,9 Triliun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 07:02 WIB

Wijaya Karya Gedung (WEGE) Mengejar Target Kontrak Baru 2025 Senilai Rp 1,9 Triliun

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mengejar target nilai kontrak baru Rp 1,9 triliun di 2025.

Peta Industri Telekomunikasi Bakal Berubah Usai Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz Tuntas
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:54 WIB

Peta Industri Telekomunikasi Bakal Berubah Usai Lelang Pita Frekuensi 1,4 GHz Tuntas

PT Telemedia Komunikasi Pratama keluar sebagai pemenang lelang pita frekuensi radio untuk regional1.

 Central Omega Resources (DKFT) Segera Menebar Dividen Interim Rp 140 Miliar
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:48 WIB

Central Omega Resources (DKFT) Segera Menebar Dividen Interim Rp 140 Miliar

Dividen interim dibagikan ke pemegang saham yang namanya tercatat di daftar pemegang saham (recording date) 27 Oktober 2025 sampai pukul 16.15 WIB

Layanan Paylater Perbankan Semakin Diminati, Tumbuh Hingga Dua Digit
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Layanan Paylater Perbankan Semakin Diminati, Tumbuh Hingga Dua Digit

Hingga Agustus 2025, penyaluran kredit paylater mencatat lonjakan dua digit, menegaskan tren pertumbuhan signifikan belum berakhir.​

Palagan Baru AS-China
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Palagan Baru AS-China

Banyak korporasi global kini mencari lokasi produksi alternatif di luar China untuk menghindari risiko tarif tinggi.

Bunga Deposito Turun, Biaya Dana Akan Susut
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Bunga Deposito Turun, Biaya Dana Akan Susut

Biaya dana perbankan tampaknya akan mengempis seiring dengan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). ​

Realisasi Program Prioritas Pemerintah Prabowo Subianto Sudah Tembus Rp 480,4 Triliun
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Realisasi Program Prioritas Pemerintah Prabowo Subianto Sudah Tembus Rp 480,4 Triliun

Realisasi belanja program prioritas ini setara 51,6% dari pagu APBN 2025 yang sebesar Rp 930,7 triliun.

Khawatir Profit Taking dan Menanti Aksi The Fed, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 16 Oktober 2025 | 05:53 WIB

Khawatir Profit Taking dan Menanti Aksi The Fed, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Pergerakan IHSG akan dipengaruhi pernyataan The Fed yang tampaknya masih condong pada pemangkasan suku bunga.

INDEKS BERITA

Terpopuler