John Riady: Meikarta Akan Beres 100%

Rabu, 13 Maret 2019 | 07:11 WIB
John Riady: Meikarta Akan Beres 100%
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lippo Group memiliki agenda besar tahun ini. Setelah merombak jajaran manajemen kunci perusahaan, grup bisnis milik Keluarga Riady ini bakal melakukan revitalisasi bisnis.

Caranya dengan menggalang dana (fundraising) dengan nilai jumbo, US$ 1,01 miliar. Dari nilai ini, dana sebesar US$ 730 juta berasal dari rights issue PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sementara, sisa US$ 280 juta berasal dari penyelesaian divestasi aset.

Keluarga Riady, melalui PT Inti Anugerah Pratama, bakal menjadi pembeli siaga atau standby buyer atas aksi korporasi tersebut. Asumsi harga pelaksanaan penerbitan saham baru tersebut sebesar Rp 235 per saham.

Tiga Investments Pte Ltd juga telah berkomitmen menyerap rights issue LPKR. Nilai komitmennya US$ 70 juta. George Raymond Zage III dan Chow Tai Fook Nominee Limited merupakan pihak yang berada di dalam kendaraan investasi tersebut. "Proses rights issue ditargetkan selesai semester pertama tahun ini," ujar John Riady, Chief Executive Officer (CEO) PT Lippo Karawaci Tbk saat ditemui KONTAN, Selasa (12/3).

LPKR juga berniat melakukan divestasi aset. Proses divestasi aset ini diperkirakan bisa rampung di semester kedua tahun ini.

Mall Puri menjadi aset yang akan dijual kepada Lippo Malls Indonesia Retail Trust. Keduanya telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat pada 11 Maret 2019.

Ada sejumlah agenda yang bakal dilakukan jika fundraising berhasil. Semuanya terkait dengan pelunasan utang dan ekspansi.

Salah satunya, LPKR akan melakukan buyback hingga US$ 150 juta dari jumlah senior notes US$ 410 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2022, dan notes US$ 425 juta yang jatuh tempo pada 2026. Harapannya, beban utang bisa berkurang.

Fundraising selain untuk buyback obligasi dan menambah kas sebagai modal ekspansi juga bertujuan untuk menyediakan kas yang dialokasikan untuk pembayaran bunga utang.

John menuturkan, ke depan, perusahaan yang ia pimpin tersebut hanya akan fokus menjalankan tiga segmen bisnis, yakni perumahan, mall dan layanan kesehatan. Meski begitu, bukan berarti Lippo menutup bisnis yang lain.

Perusahaan properti ini berniat lebih fokus ke tiga segmen tadi untuk menggenjot kinerja. "Sehingga, kontribusi ketiganya secara size bisa naik lima hingga enam kali lipat," kata John.

LPKR kini juga tak lagi mengincar segmen pasar kelas menengah ke atas. LPKR bakal membangun 100.000 unit hunian, baik rumah tapak atau apartemen. Jumlahnya diharapkan bisa lebih tinggi lagi dalam kurun waktu tiga hingga lima tahun ke depan.

Ini untuk menangkap peluang dibalik adanya backlog rumah yang pada awal Maret jumlahnya mencapai 7,6 juta unit. "Dulu, konsumen kami menengah ke atas. Ke depan, kami jaring lebih banyak middle class, dengan proyek yang lebih terjangkau," jelas John.

Proyek Meikarta juga terus berlanjut. Sayang, John belum bersedia merinci berapa nilai yang dikucurkan untuk proyek ini dari duit segar yang didapat. "Yang jelas, pembangunan Meikarta akan beres 100%," tegas dia.

William Hartanto, analis Panin Sekuritas, menilai, secercah harapan kembali muncul di sektor properti tahun ini. Namun, aksi korporasi yang dilakukan Grup Lippo terbilang agak telat. "Rights issue baru dilakukan setelah harganya sudah jatuh cukup dalam," ujar dia.

Tak menutup kemungkinan, harga saham LPKR di pasar bakal lebih rendah dari asumsi harga pelaksanaan rights issue. "Jika ini yang terjadi, rights issue kurang menarik," imbuh William.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:15 WIB

Pemerintah Tebar Insentif Kepabeanan Rp 33 Triliun

Insentif yang dimaksud, antara lain berupa insentif kawasan berikat, penanaman modal, serta kebutuhan pertahanan dan keamanan.

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:04 WIB

Belanja Masyarakat Bisa Tertahan Tarif PPN 12%

Data terbaru Mandiri Spending Index mengindikasikan belanja masyarakat hingga 8 Desember 2024 terkerek momentum Nataru

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:30 WIB

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Mau Buka 1.000 Gerai Baru di Tahun 2025

AMRT menyebut adanya penutupan gerai di tahun ini merupakan bagian dari srategi eksansi di tahun depan.

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru
| Senin, 23 Desember 2024 | 07:15 WIB

Okupansi Hotel Metropolitan Land (MTLA) Naik Jelang Libur Nataru

Periode Nataru di unit hotel yang dimiliki MTLA sudah terlihat mengalami kenaikan, seperti Hotel Horison Ultima Bekasi

INDEKS BERITA

Terpopuler