JSMR Bersiap Refinancing Utang Senilai Rp 1 Triliun

Sabtu, 26 Januari 2019 | 04:53 WIB
JSMR Bersiap Refinancing Utang Senilai Rp 1 Triliun
[]
Reporter: Dityasa H Forddanta, Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) telah menyiapkan sejumlah agenda keuangan tahun ini. Salah satunya, emiten ini berniat mengubah profil utang perusahaan.

Agus Setiawan, Corporate Secretary JSMR, mengatakan, perusahaannya berencana membiayai kembali (refinancing) salah satu obligasi yang bakal jatuh tempo tahun ini. Obligasi yang dimaksud adalah Obligasi Berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II/2014 seri T senilai Rp 1 triliun.

Obligasi ini diterbitkan pada 2014 silam dan bakal jatuh tempo pada September mendatang. "Obligasi akan refinance, instrumennya apa akan kami lihat kondisi pasar nanti," ujar Agus kepada KONTAN, Jumat (25/1).

 

Dia belum bersedia merinci lebih lanjut terkait rencana tersebut. Namun, Agus memastikan, kapasitas keuangan JSMR masih kuat.

 

Memang, terlepas dari utang bank jatuh tempo, nilai utang obligasi jatuh tempo JSMR tahun ini terbilang kecil, yakni Rp 1 triliun. Ini hanya sekitar 26% dari posisi kas dan setara kas JSMR kuartal ketiga tahun lalu, Rp 3,83 triliun.

 

Lain halnya dengan tahun depan. Total obligasi jatuh tempo JSMR pada 2020 mencapai Rp 5,2 triliun.

 

Giovanni Dustin, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai, penggunaan sumber dana seperti utang (leverage) bisa membuat return on equity (ROE) turun untuk jangka pendek.

 

Tahun 2017, ROE JSMR sekitar 12,7%. Tahun ini diprediksi turun menjadi 10,8%. Tahun depan bahkan lebih kecil lagi, hanya 5,3%. "Tapi, itu alamiah dalam bisnis padat modal yang sedang berada dalam fase ekspansi," jelas Giovanni dalam risetnya per 23 Januari 2019.

 

Meski demikian, daur ulang profil utang tetap penting. Pasalnya, kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini. Kondisi ini bakal membuat beban keuangan JSMR kian berat.

 

Salah satu cara mengurangi potensi tekanan itu adalah divestasi tol. Jika skenario terburuk terjadi, yakni tak ada divestasi ruas tol yang terjadi, emiten ini berpotensi mengalami penurunan laba bersih.

 

"Perkiraan laba bersihnya turun 46% menjadi sekitar Rp 1,2 triliun," ujar Giovanni. Dia memprediksi, laba bersih JSMR 2018 Rp 2,2 triliun.

 

Agus mengaku, pihaknya kini memang tengah mengkaji aset tol yang berpotensi didivestasikan. Sembari menunggu hal ini terealisasi, JSMR terus mengebut sejumlah proyek tol.

 

Salah satunya, proyek Bogor Ring Road. Lalu ada proyek jalan tol Cinere-Serpong, Serpong-Kunciran dan Kunciran-Cengkareng, yang ditargetkan bisa beroperasi di kuartal pertama tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja dan Valuasi Cipta Sarana Medika (DKHH) yang Hendak IPO
| Senin, 28 April 2025 | 12:46 WIB

Mengupas Kinerja dan Valuasi Cipta Sarana Medika (DKHH) yang Hendak IPO

DKHH bakal memperoleh dana segar dari aksi IPO antara Rp 53 miliar - Rp 69,96 miliar, yang akan dipakai untuk ekspansi dan modal kerja.

Banyak Risiko Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih
| Senin, 28 April 2025 | 11:11 WIB

Banyak Risiko Pendanaan Koperasi Desa Merah Putih

Tiga skema pendanaan yang tengah dikaji, yaitu pendanaan dari dana publik (public fund), pinjaman melalui Himbara dan  transfer ke daerah.​

Risiko Pelebaran CAD hingga Pelemahan Rupiah
| Senin, 28 April 2025 | 10:48 WIB

Risiko Pelebaran CAD hingga Pelemahan Rupiah

Current account deficit (CAD) kuartal II-2025 diperkirakan melebar akibat pembayaran dividen ke luar negeri

Profit 36,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (28 April 2025)
| Senin, 28 April 2025 | 08:39 WIB

Profit 36,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah (28 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (28 April 2025) 1 gram Rp 1.960.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,43% jika menjual hari ini.

Saham BMRI Jadi Top Leaders IHSG Pekan Lalu, Investor Institusi Asing Banyak Borong
| Senin, 28 April 2025 | 08:16 WIB

Saham BMRI Jadi Top Leaders IHSG Pekan Lalu, Investor Institusi Asing Banyak Borong

Bloomberg mencatat mayoritas analis dari 32 sekuritas memberikan rating beli saham BMRI dengan target harga 5.700-7.750 per saham.

IHSG Rawan Koreksi Memasuki Bulan Mei, Ketidakpastian Masih Menghantui
| Senin, 28 April 2025 | 08:03 WIB

IHSG Rawan Koreksi Memasuki Bulan Mei, Ketidakpastian Masih Menghantui

Sepanjang pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh paling tinggi dibanding indeks-indeks saham di kawasan ASEAN

United Tractors (UNTR) Menggeber Strategi Diversifikasi
| Senin, 28 April 2025 | 07:40 WIB

United Tractors (UNTR) Menggeber Strategi Diversifikasi

Pada tahun ini, PT United Tractors Tbk (UNTR) membidik akuisisi tambang mineral baru. Tujuannya untuk menggenjot kinerja bisnis non-batubara.

Logam Dasar Tak Punya Katalis Pendongkrak Harga
| Senin, 28 April 2025 | 07:02 WIB

Logam Dasar Tak Punya Katalis Pendongkrak Harga

Harga komoditas logam dasar seperti aluminium dan nikel masih disetir sentimen perang dagang yang dipicu Amerika Serikat (AS).

Rupiah Punya Peluang Menguat di Awal Pekan Meski Terbatas
| Senin, 28 April 2025 | 07:00 WIB

Rupiah Punya Peluang Menguat di Awal Pekan Meski Terbatas

Setelah cenderung melemah selama sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat terbatas pekan ini.

Emiten Sektor Consumer Goods Menghadapi Tekanan Bertubi-tubi
| Senin, 28 April 2025 | 06:56 WIB

Emiten Sektor Consumer Goods Menghadapi Tekanan Bertubi-tubi

Penurunan permintaan konsumen dan harga komoditas yang volatil di tengah ekonomi yang tak tentu menjadi tantangan bagi sektor ini

INDEKS BERITA

Terpopuler