Jual Aset, Danareksa Yakin Pembayaran Obligasi Lancar

Jumat, 25 Januari 2019 | 06:19 WIB
Jual Aset, Danareksa Yakin Pembayaran Obligasi Lancar
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Danareksa memastikan proses pembayaran bunga dan pokok obligasi berkelanjutan I Danareksa Tahap II seri B tahun 2014 tetap lancar. Maklum, perusahaan pelat merah ini menjual anak usaha pada akhir tahun lalu.

Danareksa menjual dua anak usaha, yakni PT Danareksa Sekuritas dan PT Danareksa Investment Management. Danareksa menjual dua anak usahanya tersebut kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Transaksi tersebut membuat BRI memiliki 68% saham di Danareksa Sekuritas dan 35% di Danareksa Investment Management. Masalahnya adalah dalam perjanjian obligasi, Danareksa diminta untuk tidak menjual anak usaha.

Untuk membahas masalah ini, Danareksa mengadakan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) dari obligasi berkelanjutan I Danareksa tahap II pada Senin (21/1) lalu. Dalam RUPO, Danareksa menjelaskan, pemegang obligasi sepakat untuk menghapus perjanjian perwaliamanatan mengenai pembatasan Danareksa untuk menjual anak perusahaan.

"Rapat juga menyetujui dan mengesampingkan pelanggaran atas perjanjian perwaliamanatan tersebut," kata Direktur Utama Danareksa Arief Budiman. Rapat ini telah dihadiri 79,84% pemegang obligasi, setara dengan nilai Rp 198 miliar. Hampir 100% pemegang saham sepakat mengenai pengesampingan pelanggaran.

Arief menambahkan, penyelenggaraan RUPO ini bentuk dari tanggungjawab perusahaan atas aksi korporasi yang dilakukan. Dia juga menegaskan jika kondisi bisnis perusahaan tetap kuat dan sehat meski menjual sebagian saham anak usaha.

"Dalam hal ini obligasi kami yang juga sudah dirilis tidak ada masalah. Karena keuangan Danareksa tetap kuat. Jadi obligasi tetap berjalan seperti biasa," ujar Arief kepada KONTAN, Kamis (24/1).

Obligasi berkelanjutan I Danareksa tahap II akan jatuh tempo 16 Desember 2019 senilai Rp 250 miliar. Obligasi ini memberi bunga tetap sebesar 11% per tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:50 WIB

Wajib Setor Laporan Keuangan ke Pemerintah, Beban Bank Akan Bertambah

PP Nomor 43 Tahun 2025 tentang Pelaporan Keuangan ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas pelaporan keuangan nasional

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

LPS Siapkan Skema Penjaminan Polis Asuransi, Ini Detailnya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kaji penjaminan polis asuransi hingga Rp 700 juta. Adatiga jenis jaminan untuk klaim dan pengalihan portofolio 

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:20 WIB

Fast Food Indonesia (FAST) Siapkan Ekspansi Ambisius

FAST akanbuka 60 gerai baru di tahun 2026 dengan total Capex sekitar Rp 300 miliar yang 30% dari internal  dan 70%  kerjasama dengan investor.

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:15 WIB

Bisnis Pembiayaan Mobil Bekas Mencoba Bertahan di Tengah Himpitan

Saat pasar mobil baru tertekan, kredit mobil seken menjadi pengharapan sejumlah multifinance agar kinerja tak semakin tergerus. 

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:10 WIB

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu

Sampai saat ini Kemenaker masih melakukan dialog dengan pihak terkait, baik pengemudi ojol maupun aplikator.

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu
| Sabtu, 29 November 2025 | 04:10 WIB

Beleid Baru Ojek Online Terancam Buntu

Sampai saat ini Kemenaker masih melakukan dialog dengan pihak terkait, baik pengemudi ojol maupun aplikator.

INDEKS BERITA