Kasus Covid-19 Menurun, Begini Proyeksi Pergerakan Kurs Rupiah Hari ini (13/9)

Senin, 13 September 2021 | 05:05 WIB
Kasus Covid-19 Menurun,  Begini Proyeksi Pergerakan Kurs Rupiah Hari ini (13/9)
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah mengawali pekan ini dengan katalis positif dari data domestik. Kasus positif Covid-19 yang menurun dan potensi PPKM dilonggarkan lebih jauh akan menguatkan rupiah. 

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf berharap, aktivitas bisnis makin bergeliat di September dan kembali pada jalur pemulihan ekonomi. Neraca dagang Agustus juga diperkirakan surplus US$ 2,6 miliar. Ini juga jadi sentimen positif. 

Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Putri menambahkan, data cadangan devisa yang meningkat menjadikan fundamental rupiah menguat. "Ini jadi bekal baik bagi rupiah," jelas dia, akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Sentimen domestik positif, rupiah bisa kembali menguat pada perdagangan besok (13/9)

Alwi menuturkan, investor akan mencermati prospek tapering the Fed, mengingat klaim pengangguran AS minggu lalu turun ke level terendah dalam 18 bulan terakhir.

Reny meyakini, rupiah hari ini menguat terbatas di Rp 14.200-Rp 14.298. Alwi memperkirakan rupiah menguat dan bergerak antara di Rp 14.180-Rp 14.235 per dollar AS. 

Jumat (10/9), kurs spot rupiah naik 0,35% menjadi Rp 14.202 per dollar AS. Kurs JISDOR menguat 0,33% jadi Rp 14.225 per dollar AS. 

Baca Juga: Rupiah berpotensi menguat pada perdagangan Senin (13/9)

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Minta Klarifikasi Nilai Gabungan Merger EXCL dan FREN Capai Rp 104 Triliun
| Jumat, 27 Desember 2024 | 11:41 WIB

BEI Minta Klarifikasi Nilai Gabungan Merger EXCL dan FREN Capai Rp 104 Triliun

Berdasarkan nilai perusahaan EXCL sebesar Rp 75 triliun ditambah dengan FREN sebesar Rp 29,1 triliun, menghasilkan Rp 104,2 triliun.

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:58 WIB

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari

Pelaku pasar masih bisa mendulang cuan dari pembagian dividen interim yang akan cum date hari ini, Jumat (27/12) hingga awal Januari 2025

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:35 WIB

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (27 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.528.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 21,20% jika menjual hari ini.

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:19 WIB

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)

Wakil Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), Chen Tsen Nan menjual sahamnya di DMND. 

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:14 WIB

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendirikan anak usaha pada 24 Desember 2024. Entitas baru ini bernama PT Askara Energi Andalan. ​

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:07 WIB

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik

Sejumlah sentimen positif masih memayungi emiten pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan emas ini. ​

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:00 WIB

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi

Membedah aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di sepanjang tahun 2024 dan prospeknya di 2025.

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:50 WIB

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan

Menakar cuan dan memilih saham-saham penghuni indek IDXV30, IDXG30 dan IDXQ30​ yang layak dikoleksi.

Nyemplung di Saham IPO, Investor Harus Paham Keuntungan dan Juga Risiko
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:48 WIB

Nyemplung di Saham IPO, Investor Harus Paham Keuntungan dan Juga Risiko

Informasi jelas harus disampaikan. Jadi investor dapat membaca dan mengerti risiko dan keuntungan di emiten itu,

Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:01 WIB

Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal

Tingginya imbal hasil (yield) berpotensi membebani fiskal Indonesia, serta mengurangi minat investasi di Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler