Mantan Direktur Envy Global Tersangkut Kasus Perdagangan Nikel Bodong di Singapura

Senin, 28 Juni 2021 | 16:50 WIB
Mantan Direktur Envy Global Tersangkut Kasus Perdagangan Nikel Bodong di Singapura
[ILUSTRASI. Tersangka adalah Ng Yu Zhi, mantan direksi Envy Global Trading (EGT) dan Envy Asset Management. Pho Kontan/Achmad Fauzie/26/4/2010.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Jaksa di Singapura mengajukan 13 tuntutan tambahan terhadap seorang pengusaha lokal Singapura terkait skandal penipuan perdagangan nikel. Tersangka diduga mengumpulkan lebih dari S$ 1 miliar atau US$ 746 juta dari para investor untuk mendanai perdagangan nikel palsu.

Pihak berwenang Singapura mengaitkan kasus tersebut dengan Ng Yu Zhi, mantan direktur pelaksana perusahaan perdagangan Envy Global Trading (EGT) dan perusahaan yang tidak aktif Envy Asset Management. Kasus penipuan itu menjadi salah satu yang terbesar di Singapura.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Asing Masih Terus Jual (Net Sell), IHSG Menguat di Pekan Pertama Tahun 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:43 WIB

Asing Masih Terus Jual (Net Sell), IHSG Menguat di Pekan Pertama Tahun 2025

Sepekan IHSG menguat 2,59%. Penguatan itu di tengah aksi jual asing atau net sell yang mencapai Rp 256 miliar.

Cuan 23.60% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (4 Januari 2025)
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:35 WIB

Cuan 23.60% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (4 Januari 2025)

Harga emas Antam hari ini (4 Januari 2025) ukuran 1 gram Rp 1.539.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 23,60% jika menjual hari ini.

Reksadana Saham Bisa Membaik di 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 08:05 WIB

Reksadana Saham Bisa Membaik di 2025

Jika inflasi cukup terkendali dan bunga acuan turun di tahun depan, akan  menguntungkan pergerakan reksadana  saham

Wisata Jadi Andalan
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 06:16 WIB

Wisata Jadi Andalan

Salah satu pekerjaan penting menyedot wisatawan adalah bagaimana membangun destinasi-destinasi yang lebih kompetitif. 

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Ambil Peluang Saat Harga CPO Naik
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:15 WIB

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Ambil Peluang Saat Harga CPO Naik

Secara umum, CSRA memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan laba yang lebih baik pada 2025 ketimbang periode yang sama tahun 2024.

Tetap Waspada Potensi Penyebaran Flu A dan HMPV di Indonesia
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:10 WIB

Tetap Waspada Potensi Penyebaran Flu A dan HMPV di Indonesia

Masuknya virus Flu A dan HMPV ke Indonesia mungkin saja terjadi karena penularannya terbilang mudah dan cepat.

Implikasi Bulog Tak Impor Beras di 2025
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 05:03 WIB

Implikasi Bulog Tak Impor Beras di 2025

Keberlanjutan beleid tutup impor beras oleh Bulog hanya akan terjadi apabila pada tahun-tahun berikutnya ada kenaikan produksi cukup besar.

Penerimaan Negara Berpotensi Melempem di 2025, Gali Utang Jadi Pilihan Pemerintah
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:19 WIB

Penerimaan Negara Berpotensi Melempem di 2025, Gali Utang Jadi Pilihan Pemerintah

Selain menambah basis pajak baru, pemerintah mungkin akan berutang untuk menutup defisit anggaran negara.

Aksi IPO Menjadi Sumber Penghasil Miliarder Baru di India
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:15 WIB

Aksi IPO Menjadi Sumber Penghasil Miliarder Baru di India

Banyak dari miliarder baru tersebut merupakan pelopor di sektor energi terbarukan, yang tengah berkembang pesat di India.  

Trans Power Marine (TPMA) Mengekor Kinerja Tambang
| Sabtu, 04 Januari 2025 | 04:10 WIB

Trans Power Marine (TPMA) Mengekor Kinerja Tambang

TPMA masih melihat prospek menjanjikan dari jasa pengangkutan komoditas batubara dan nikel di tahun 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler